｡*♡𝚃𝚎𝚊𝚌𝚑 𝙼𝚎 𝙷𝚘𝚠✧*。 [ᴋɴʏ x ʀᴇᴀᴅᴇʀ]

[49] Sop Ayam

Iya gue kalah Dare :)
ada masalah? honna_Himmel

Kalo cuma mau Unknown Little Sister dilanjutin ya bilang aja asw:)

Abaikan :v

Hanya perdebatan kecil antara Six dan Seven UwU ✨

.
.
.

"

Kenapa tato di lengan Nee-san memudar?"

Pertanyaan Tanjirou membuat (y/n) tersentak. Sial, harusnya (y/n) memakai Haorinya agar tatonya tidak terlihat.

"Bukankah wajar kalau tato memudar? Lagipula, tato ini sudah sangat lama, jadi apa yang aneh?" Jawab (y/n) dengan tenang.

Tanjirou mengernyitkan dahi, hidungnya mencium sedikit aroma kebohongan. "Nee-san yakin? Kau tidak berbohong kan?"

'kampret...gue lupa tanjirou bisa mendeteksi kebohongan!! Duh gimana nih!?' panik (y/n) dalam kokoro.

Apa yang harus dijelaskannya sekarang? Kalaupun mau bohong juga percuma kan?

Tunggu sebentar, kenapa (y/n) takut Tanjirou marah padanya?

Padahal bagi (y/n), hinaan, amarah, ejekan dan omongan sampah orang-orang hanyalah sekedar gonggongan anjing liar.

Entah itu perintah Kagaya.

ocehan Sanemi yang sama pedasnya seperti lambe ibu-ibu tetangga pas ngerumpi berjamaah.

maupun gosip-gosip yang dibicarakan para Kakushi.

Sungguh, (y/n) sama sekali tidak ambil pusing hanya karena memikirkan hal yang Tidak penting.

Toh, bicara dan berpendapat menurut pemikiran masing-masing merupakan hak semua orang.

Tapi emang dasarnya lambe nyinyir, kadang manungsa duwe cangkem nanging ora duwe utek.

*Kadang manusia punya mulut tapi belum tentu punya otak -Albert Einstein

Tapi jika Tanjirou yang marah? Oh sial... Bisa gawat kalau Tanjirou mengetahui kondisinya yang mungkin tidak akan bertahan lama lagi.

"Hadeehh, kenapa jadi berabe gini yak?" Batin (y/n) masih mempertahankan wajah tenangnya.

Padahal, (y/n) bisa saja memakai raut wajah tajam nan dingin serta nada bicara yang terkesan menusuk pada siapapun seperti biasa.

Tapi pada Tanjirou? Nezuko? Zenitsu? Aoi? Atau anak-anak seperti Naho, Kiyo dan Sumi? Jangankan berkata sinis, bicara 2 oktaf saja rasanya tidak tega.

Kalo Inosuke mah lain lagi ceritanya! Ngajak gelud juga hayuk gaskeun di lapangan!

"Duh Gusti, aku kudu piye Iki!? Masa harus bilang tatonya nge-bug!?"