[41] Berbohong itu (tidak) baik

2K 348 119
                                    

"dan kau mempercayainya?"

"Bukankah memang begitu? Selama ini (y/n) sangat jago menyembunyikan segala hal mengenai perasaannya" jawab Xavier menopang dagu.

Sementara Ariesta, salah satu dari enam the great Isekai reaper melongo dibuatnya. Bagaimana dengan Arean? Unholy Angel tersebut sedang fokus pada Doujin Yaoi Gojo X Yuuji miliknya. (Lanjutkan bakatmu nack)

"Kau ini bodoh atau bagaimana? Kau sendiri yang membesarkan anak itu sampai dia berusia 15 tahun! Harusnya kau lebih mengenalnya daripada orang lain kan!?" Bentak Ariesta kesal sendiri.

Ingin rasanya Ariesta melempar botol wine ke kepala Silvery blue tersebut agar pria itu segera memperoleh kembali kewarasannya.

Padahal niatnya ingin bertemu dengan Arean, tapi Ariesta malah dibuat pusing tujuh keliling mendengarkan curhatan unfaedah Xavier.

"Kau seperti orang tuanya, kau tau segala hal mengenainya, kau adalah orang terdekat (y/n) meskipun dia tidak ingat apapun"

"DAN YANG JADI PERTANYAANNYA ADALAH! KENAPA KAU MEMPERCAYAI UCAPAN TRAP BANCI SIALAN ITU!" Sentak Ariesta melempar kursinya ke arah Xavier.

Xavier mendengus kesal memasang barier sihir agar kursi yang dilempar Ariesta tidak mengenainya. "Aku tidak bilang aku mempercayai kata-kata Serina"

"Tapi sikapmu menunjukkan sebaliknya bodoh" desis Ariesta mencoba sabar.

Xavier kembali duduk, ingatannya kembali ke perbincangannya dengan Serina. "Hanya akting semata"
Kata-kata itu seakan menghantui pikiran Xavier.

Hanya ada satu cara untuk memastikan semuanya. Yaitu bertemu (y/n).

.
.
.

"Kau masih marah padaku? Nilakandi" Ucap (y/n) berdiri di belakang wanita dengan Surai sepanjang kaki.

Kedua netra Sapphire (y/n) menatap penuh harap agar Nilakandi mau bicara padanya, sejak Perdebatan dengan Amane, Nilakandi sama sekali tidak menanggapi ucapan (y/n).

Yang ditanya hanya diam, enggan menatap wajah adiknya.

Bagi Nilakandi, (y/n) sudah seperti adiknya. meskipun mereka dianggap satu, mereka berdua tetaplah individu yang berbeda.

Dan sekarang adiknya malah memihak kubu kisatsutai. Adik bodohnya itu malah menggali liang kuburnya sendiri dengan melanggar sumpahnya.

"Untuk apa kau kemari?"
Ketus Nilakandi masih tidak mau menatap (y/n).

"Justru harusnya aku Yang tanya, kenapa kau tidak pernah menjawab ku? Kau selalu mengabaikan ucaapanku tiap kali aku bicara padamu"

"Bukankah bagus? Kau bisa membuang nyawamu dengan tenang tanpa harus memikirkan pendapatku" balas Nilakandi

(Y/n) menghela nafas berat, "sudah kuduga ini akan terjadi"

"Kau marah karena aku melanggar sumpah? Kau bersedia tidak membunuh mereka kan? Kenapa kau marah sekarang?" Tanya (y/n) justru mendapat tamparan keras dari Nilakandi.

PLAK!
Tamparan keras mendarat sempurna di pipi (y/n), ia bahkan nyaris terjatuh karena saking kuatnya Nilakandi menamparnya. "Kau--"

"KAU BODOH! APAKAH PERASAAN MANUSIA SUDAH MERACUNI OTAKMU!?" bentak Nilakandi

"KAU MENGGALI KUBURANMU SENDIRI HANYA DEMI MEREKA!" lanjutnya dengan nafas memburu

。*♡𝚃𝚎𝚊𝚌𝚑 𝙼𝚎 𝙷𝚘𝚠✧*。 [ᴋɴʏ x ʀᴇᴀᴅᴇʀ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang