"Aku, Kagaya Ubyashiki berterimakasih pada kalian semua"
Ucap sosok yang biasanya disebut Oyakata-sama kini membungkuk dalam bersama istri dan anak-anaknya.Sontak para Hashira dan Tanjirou segera buru-buru meminta Kagaya untuk berhenti membungkuk. "A-Apa yang anda lakukan Oyakata-sama!?"
"Oyakata-sama, tolong jangan membungkuk di hadapan kami!"
Seru Mitsuri panik."Benar, Oyakata-sama. Tapi semua hasil usaha ini tidak akan terjadi jika (Y/n) tidak membantu kita" Ucap Shinobu menimpali.
Mendengar nama wanita itu disebut, Tanjirou terdiam, masih teringat jelas dalam pikirannya ketika (Y/n) menghilang dari kediaman kupu-kupu. "Nee-san...."
Dua hari telah berlalu, semua pertarungan yang terjadi seolah-olah tidak pernah ada, tidak ada korban jiwa dan tidak ada bangunan-bangunan yang hancur.
Lautan yang muncul dari pernafasan Mawar Biru (y/n) telah memutarbalikkan waktu, tapi kini dia lenyap. Sosok yang menyelamatkan semua orang menghilang tanpa jejak.
Tanjirou menggigit bibirnya, berusaha menahan tangis yang ingin keluar, masih teringat kala ia memeluk tubuh kakaknya yang sudah tidak bernyawa.
Kehangatan yang pernah memeluknya hilang, manik Sapphire yang seindah langit malam tidak lagi terbuka, tubuhnya dingin dan kaku.
Saat itu Tanjirou menangis, ia tidak terima! Kenapa takdir begitu kejam padanya!? Nezuko telah kembali menjadi manusia, tapi kini (Y/n) meninggalkannya. Apakah ini sebuah pertukaran?
Jika memang begitu, bolehkah Tanjirou sedikit egois?
Bolehkah Tanjirou berharap (y/n) masih bersamanya dan Nezuko seperti keluarga?"Tanjirou? Kau baik-baik saja?"
Tanya Shinobu khawatir karena punggung pemuda bermarga Kamado itu bergetar seperti menahan tangis."Ah... Aku baik-baik saja, Shinobu-san" jawab Tanjirou berusaha tersenyum.
Tapi siapapun tau kalau senyum yang saat ini terpatri di wajah Tanjirou merupakan senyum paksaan.
"Tanjirou, aku berterimakasih padamu dan (Y/n), berkat bantuan kalian berdua kini Oni sudah musnah, dan aku akan melakukan apapun yang kau minta sebagai ucapan terimakasih ku pada (Y/n)-san" jelas Kagaya mendapat gelengan pelan dari si empu.
Tanjirou menarik nafas sejenak, mata maroon nan teduh itu tampak sayu, senyum tipis kembali tercetak, Tanjirou selalu tersenyum di depan orang lain meskipun dirinya ditimpa masalah...
Tapi kenapa sekarang rasanya sangat sulit? Tanjirou kehilangan Ibu dan adik-adiknya dan hanya menyisakan Nezuko meskipun menjadi Oni. Tapi Tanjirou masih tegar dan mampu berjuang....
Tapi kehilangan (Y/n)? Sulit bagi Tanjirou untuk bisa menerimanya.
"Terimakasih, Oyakata-sama. Tapi kami tidak menginginkan apapun, Nee-san juga pasti akan mengatakan hal yang sama jika dia ada di sini" ucap Tanjirou tertawa lemah mengingat sifat Kakaknya.
Semua orang yang ada disana terdiam, tidak bisa menyangkal apa yang dikatakan oleh anak itu.
(Y/n) tidak akan sudi meminta pada mereka terutama keluarga Ubyashiki..
.
."Terimakasih atas makanannya! Masakan (y/n) memang yang terbaik!"
Puji Xavier mengelap bibirnya dengan tisu sementara tangan satunya nyomot kerupuk udang di toples."Begitukah? Syukurlah jika rasanya enak, rasanya aku hampir lupa bagaimana caranya memasak setelah sekian lama memegang senjata" tukas (y/n) melahap Karage yang masih hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
。*♡𝚃𝚎𝚊𝚌𝚑 𝙼𝚎 𝙷𝚘𝚠✧*。 [ᴋɴʏ x ʀᴇᴀᴅᴇʀ]
Fiksi Penggemarᴀɴᴛᴀʀᴀ 𝑫𝒆𝒏𝒅𝒂𝒎 ᴅᴀɴ 𝑲𝒂𝒔𝒊𝒉 𝒔𝒂𝒚𝒂𝒏𝒈, ᴍᴀɴᴀᴋᴀʜ ʏᴀɴɢ ᴀᴋᴀɴ ᴋᴀᴜ ᴘɪʟɪʜ? "Nyolong mangga." Jawab (y/n) santai kena lempar sendal swalow. 。*♡𝚃𝚎𝚊𝚌𝚑 𝙼𝚎 𝙷𝚘𝚠✧*。 𝚂𝚎𝚜𝚞𝚊𝚒 𝚊𝚛𝚝𝚒 𝚔𝚊𝚝𝚊 𝑪𝒂𝒏𝒅𝒓𝒂𝒎𝒂𝒘𝒂 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚛𝚊𝚛𝚝𝚒 𝚑...