[23] Monster

2.4K 443 62
                                    

'past'

"hei menurutmu kenapa kita berdua harus menjalankan misi desa Shage?"
Celetuknya (y/n) sambil berjalan. Si Giyuu hanya menoleh sedikit tanpa menjawab, yang berarti ia juga tidak tahu.

"Padahal ini hanya patroli kan? Kenapa harus Hashira dan Kinoe yang pergi? Apakah ada sesuatu yang sangat buruk hingga kita berdua harus kesana?" Lanjut (y/n) menikmati udara segar pagi hari.

"Entahlah."

"Tch, kau ini pendiam sekali sih. Setidaknya tersenyumlah sedikit! Dari tadi kau seperti patung tau!" Kata (y/n).

"Kenapa aku harus tersenyum? Aku telah lama kehilangan senyum sejak kakakku meninggal karena melindungi ku." Ujar Giyuu mendapatkan Jitakan gratis dari (y/n).

"Justru mendiang Kakakmu akan sedih jika satu-satunya adiknya yang Masih hidup malah jadi begini."

"Apa maksudmu?"
Beo Giyuu mengusap bekas Jitakan di dahinya, tak bisa dipungkiri rasanya cukup sakit.

"Sebelum kakakmu meninggal, dia pasti berfikir kalau perjalanan mu masih panjang, kau belum menikah dan punya anak. Jadi dia rela membiarkan dirinya di serang Oni untuk melindungi mu." Jelas (y/n) acuh.

"Kalian manusia sungguh aneh."
Kata (y/n) membuat Giyuu kebingungan mencerna kata-katanya.

Manusia? Apakah barusan Kinoe bermata Sapphire itu mengatakan manusia sungguh aneh? Apa maksudnya? Giyuu tak paham.
Ia hanya memandang punggung tegap (y/n) dari belakang, Surai (H/c) itu juga berkibar tertiup angin.

Sang Mizu Bashira berpikir, hari ini adalah hari paling banyak bicara baginya.

Di tempat lain...

"Tanjirou, kau sedang menulis surat untuk siapa?" Tanya Zenitsu bersiap mengenakan seragam Kisatsutai-nya, karena kali ini mereka akan pergi ke Gunung Natagumo.

"Oh, ini untuk Nee-san ku, kemarin malam aku mendapat surat darinya, tapi karena aku sudah mengantuk aku tidak sempat membalasnya." Jawab tanjirou.

"Kau punya kakak perempuan?"

"Ya, kakak angkat ku, Dia sangat cantik." Kata tanjirou tertawa kecil. Padahal ia sangat merindukan (y/n), tapi Tanjirou tau (y/n) adalah seorang Kinoe yang pastinya sangat sibuk.

"Baiklah Katsu, tolong antar ini pada Nee-san ya." Tanjirou mengikatkannya di kaki Katsu, katsu terbang menjauh menuju lokasi (y/n) sekarang, perbatasan desa Shage.

.
.
.

"(Y/n)! Ada surat dari tanjirou!"
Kata Katsu mendarat di bahu (y/n).

"Tanjirou?"

"Woah!? Tanjirou sudah membalas suratku!? Asyik! Terimakasih Katsu, kau telah mengantarkannya padaku." (Y/n) tersenyum cerah membelai Katsu.

"Kau masih berhubungan dekat dengan Tanjirou?" Tanya Giyuu.

"Tentu saja, Tanjirou kan adik angkat ku! Kami memang sangat jarang bertemu, tapi kami selalu bertukar surat."jawabnya (y/n) memasukkan surat itu kedalam sakunya.

"Kita sampai, bagaimana kalau kita mencari penginapan? Setidaknya sampai nanti malam." Usul (y/n) duduk di bangku dekat kedai Wagashi.

"Baiklah, kau tunggu disini. Aku akan mencari penginapan, jika sudah ketemu aku akan menjemputmu." Kata Giyuu meninggalkan (y/n).

(Y/n) hanya menatap punggung Giyuu yang semakin menjauh, ia merasa ada yang aneh sejak pertama kali masuk ke desa ini, (y/n) hanya berpapasan dengan orang tua, tidak ada anak-anak yang berlarian Maupun orang-orang beraktivitas. Sangat Sepi.

。*♡𝚃𝚎𝚊𝚌𝚑 𝙼𝚎 𝙷𝚘𝚠✧*。 [ᴋɴʏ x ʀᴇᴀᴅᴇʀ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang