Eight

3.3K 321 75
                                    

Happy Reading

-||-

"Apa apaan kamu beraninya kamu menumpahkan air panas ke tangan Intan istri saya!" Ucap pria paruh baya dengan marahnya

"Aku nggak melakukannya sama sekali, aku juga istri kamu mas kalau lupa!" ucap wanita paruh baya yang juga meninggikan suaranya.

"Alah alasan kamu, kamu irikan sama dia karna kamu kurang saya perhatikan, iya!" ucap pria paruh baya yang tak lain adalah Raka Danendra ayah dari Rafael.

"Saya sama sekali nggak menumpahkan air panas ke tangan wanita itu, dia hanya mencari perhatian sama anda!!" ucap wanita paruh baya bernama Farah Anindita bunda kandung Rafael

plakk...

Tamparan keras dari Raka membuat Kepala Faras terhayung kesamping dan menimbulkan warna merah pada pipinya.

"Ayah!!" Teriak seorang laki laki didepan pintu.

"Ayah kenapa tampar Bunda?" ucap lelaki tersebut sampai didepan ayahnya dengan nada dingin.

"Asal kamu tau ibu kamu itu udah nyiram air panas ke tangan ibu tiri kamu!" ucap Raka dengan suara yang tinggi.

Sedangkan dibalik Raka terdapat seorang wanita muda berumur dua puluh tiga tahun itu tersenyum kemenangan karena dirinya sedari tadi dibela oleh Raka.

"Bunda pasti nggak mungkin ngelakuin hal itu, wanita jalang itu hanya mencari perhatian depan papa!" bentak Rafael dan menunjuk Intan

"Asal kamu tahu dia itu juga ibu kamu Rafael!" bentak Raka tak kalah tinggi.

"Saya nggak sudi manggil dia dengan sebutan ibu," ucap Rafael dengan sorot mata tajam

"Rafael, siapa yang udah ngajarin kamu berani sama papa?." bentak Raka lagi kepada Rafael

"papa sendiri," Ucap Rafael sedingin-dinginnya

"Malu saya punya anak kayak kamu," ucap Raka dengan tangan menunjuk muka Rafael.

"udah mas aku nggak papa kok, aku udah maafin mereka kok mas," ucap Intan berpura berpura lembut.

"Caper..." ucap Rafael memutar bola matanya malas dan berlalu meninggal kedua orang tersebut dengan merangkul pundak ibunya untuk diaja keatas.

"Bunda nggak papa kan bun," ucap Rafael lembut ketika sampai dikamar bundanya

Memang begitu Rafael kembali lembut ketika dengan ibu kandungnya satu satunya itu. Ia hidup karena ingin menjaga ibundanya itu.

"Nggak papa sayang, tamparannya juga nggak keras," ucap Farah dengan lembut.

"Sekarang bunda istirahat dulu ya," ucap Rafael merebahkan badan bundanya di tempat tidur.

"Iya sayang, sekarang bunda mau tidur ya," ucap Farah yang ingin memejamkan matanya. Rafael hanya menganguk-angukan kepalanya.

"Bunda adalah alasan aku untuk hidup," ucap Rafael dalam hati. Dan bergegas keluar dari kamar bundanya.

Semenjak kematian adik Rafa. Ayahnya menjadi selalu merasa bersalah, karna ia tak sengaja meninggalkan anak gadisnya ditepi pantai untuk berduaan dengan Farah. Sesampainya di tepi pantai ia tak menemukan anaknya sama sekali dan banyak sekali orang yang menjauh dari pantai. Ketika bertanya dengan seseorang, seseorang tersebut menjawab bahwa ada anak kecil memakai baju hello kitty tenggelam, detak jantungnya mulai berdetak dengan kencangnya dan menjadi merasa bersalah karena telah meninggalkannya. Hingga ayahnya secara tak sengaja membuat masalah besar pada seseorang. Kesalahan ayahnya membuat Rafael membencinya hingga sekarang.

RAFAEL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang