Seventeen

2.4K 211 51
                                    

Happy Reading

-||-

Di tempat cafe yang bernama "Kopi Tanpa Nama" terdapat dua orang berjenis kelamin berbeda yaitu Zelita dengan kekasihnya. Mereka berdua duduk ditempat yang paling pojok agar pembicaraan mereka tak didengar oleh siapapun itu.

"Kenapa?" Tanya kekasihnya itu membuka pembicaraan.

"Aku mau ngomong sesuatu sama kamu," balas Zelita dengan tangan bertumpu diatas meja.

Zelita segera mengambil sesuatu dari dalam tas nya dan memberikannya pada kekasihnya itu.

"Teruss?" Tanya kekasihnya yang terlihat santai dan menatap sebuah benda yang ia pegang.

"Kamu harus tanggung jawab lah, katanya laki," ucap Zelita dengan galaknya.

"Yaudah, gue bakal tanggung jawab," balas kekasihnya itu beranjak dari tempat duduknya dan mengambil tangan Zelita untuk diajaknya pergi dari cafe tersebut.

"Kita mau kemana sih?" Tanya Zelita dengan raut wajah bingung.

"Ya tinggal ikutin aja," balas kekasihnya itu yang masih saja menarik tangan Zelita.

Sekarang mereka berdua sudah berada di mobil milik kekasihnya Zelita itu, mobil terus melaju menyusuri jalanan yang sedikit macet karena hari yang sudah menjelang sore.

Entah, mereka berdua akan pergi kemana. Arah yang kekasihnya dituju Zelita sama sekali tak tahu. Zelita hanya menuruti kemana arah lajunya mobil tersebut

"Mau kemana sih?" Tanya Zelita ketika berada dalam mobil yang sedang melaju.

"Lihat aja," balas kekasihnya dan mulai mengeluarkan sebatang rokok yang berada di saku jaketnya.

"Kamu suka merokok?" Tanya Zelita terkejut, selama bersamanya ia tak pernah melihat kekasihnya itu merokok.

"Hm," balas kekasihnya denga mulut yang menghisap rokok tersebut lalu dikeluarkan dan seterusnya hingga batang rokok sudah habis.

"Sejak kapan?" Tanya Zelita.

"Udah semenjek kelas satu sma," balasnya tanpa menatap Zelita sama sekali.

"Kok aku nggak tau?" Tanya Zelita memiringkan kepalanya untuk menghadap kekasihnya itu.

"Lo nggak tanya," balasnya dengan simple.

"Ihhh," ucap Zelita sebal dan mengalihkan perhatiannya menatap luar jendela yang menampakkan senja dari arah barat.

"Kalau ngerokok gue suka diem-diem," ucapnya dengan mengeluarkan asap rokok tersebut dan membuat Zelita menutup hidungnya. Kekasihnya itu melihat Zelita yang menutup hidungnya dengan terpaksa ia harus mematikan batang rokok tersebut dan dibuangnya ditempat sampah kecil yang berada di mobil bagian belakang.

"Kamu tau nggak sih kalau aku nggak suka cowo perokok," ucap Zelita sedikit sebal tetapi tak dijawab sama sekali dengan kekasihnya melainkan hanya mengedihkan bahunya.

"Kita mau kemana sih?" Tanya Zelita pada kekasihnya yang masih sibuk menyetir dengan mulut yang menghisap rokoknya.

"Ikutin aja, nihh kalau haus minum," balas kekasihnya menyodorkan sebotol aqua pada Zelita.

Zelita pun menerimanya dan mulai meminumnya hingga habis, mungkin dia kehausan. Lima menit setelah meminum aqua tersebut Zelita mulai merasa kalau kantuknya mulai menyerangnya dan dia sudah tak kuat melawan hawa kantuknya, akhirnya kini ia mulai terlelap dalam tidurnya.

RAFAEL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang