Happy Reading
-||-
Tepat pukul 2 malam, Alesha terbangun dari pingsannya. Disaat ia membuka matanya, hal yang pertama kali ia lihat adalah langit-langit ruang rawatnya. Dengan tangan yang memegang kepalanya karna rasa pusing masih menyelimutinya.
"Aw." Alesha meringis kesakitan karna kepalanya yang masih terasa sangat sakit
Rafael yang sedari tadi tidurnya tidak begitu nyenyak. Ia dapat mendengar suara Alesha kesakitan. Lantas ia menjadi terbangun Dan segera menuju keranjang tempat Alesha tidur.
"Gimana?" Tanya singkat Rafael.
"Pusing," Balas Alesha tanpa menatap Rafael.
"Nih minum dulu, lo itu kekurangan cairan, makanya jadi pusing," ucap Rafael sembari memberikan Alesha sebotol air mineral.
Alesha menerimanya dan segera membuka penutup botol tersebut untuk ia minum.
"Gimana? Masih pusing?" Tanya Rafael setelah melihat Alesha selesai minum.
"Masih pusing kak," Balas Alesha.
"Yaudah tidur lagi aja, atau mau makan gue beliin?" Tanya Rafael menawarkan Alesha makan.
"Nggak ah kak, tidur aja," Balas Alesha kembali memposisikan dirinya untuk kembali tidur.
"Kalau ada apa-apa tinggal panggil gue," ucap Rafael dan dibalas anggukan oleh Alesha.
Setelah melihat Alesha kembali tidur, Rafael tidak kembali tidur. Melainkan ia duduk dengan bersenderan dikursi tersebut dengan tatapan yang menuju pada Alesha, dengan tujuan untuk memantaunya.
—||—
Waktu terus berlalu, sekarang jam sedang menunjukkan pukul 6 pagi. Sedari pukul 2 malam tadi, Rafael tidak tidur sama sekali. Dia hanya memainkan handphonenya dan memantau Alesha. Tepat saat itu juga Alesha sudah bangun dari tidurnya.
Rafael berdiri menuju ranjang Alesha, ketika melihat pergerakan tangan Alesha.
"Masih pusing?" Tanya Rafael tanpa ekspresi.
"Udah mendingan," Balas Alesha.
"Kak,"panggil Alesha pada Rafael yang duduk didekat ranjang Alesha.
"Hm," Balas Rafael singkat.
"Aku... Laper kak," ucap Alesha dengan ragu-ragu.
"Gue kekantin bentar," ucap Rafael langsung berdiri dan berjalan menuju kantin.
"Dasar tembok," gerutu Alesha saat Rafael sudah keluar dari ruangannya.
Tak membutuhkan waktu lama, Rafael kembali dengan membawa sebungkus bubur yang dibeli di kantin rumah sakit tersebut. Setelah didekat Alesha, Rafael membuka bungkus bubur itu Dan diletakkan diatas piring yang berada di meja sebelah ranjang Alesha.
Tanpa banyak bicara Rafael segera menyerahkan bubur itu kepada Alesha. Setelah diterima oleh Alesha, Rafael kembali duduk dikursi yang jauh dari ranjang Alesha.
Alesha sangat lahap memakan bubur itu, tanpa memperhatikan sekitarnya. Tak lama kemudian, ia sudah menghabiskan satu bungkus bubur itu hingga tak tersisa sama sekali. Kemudian, ia meminum air putih yang terdapat disamping ranjangnya.
"Kak, maaf ya gak kasih tau tentang saudara kembarku Yang selama ini ada sama kakak," ucap Alesha setelah selesai meminum air putih.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFAEL (END)
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] Rafael Danendra atau Rafael Saputra. Ketua geng Raxedaz. Sosok lelaki tampan, berwajah dingin, cerdas dalam berfikir, pemilik tatapan tajam. Tetapi siapa sangka dirinya memiliki seorang gadis bernama Zelita, dan dia tak mencint...