Happy Reading
—||—
"Rencana kita pokoknya harus berhasil," ucap seorang wanita yang tengah bertelepon dengan seseorang.
"Iya mah, pokoknya jangan lupa sama rencananya mah," ucap seorang dibalik telepon.
"Nanti kalau mamah udah berhasil, kamu bakal tinggal disini sayang," ucap seorang itu lagi.
"Aku nggak sabar buat tinggal sama mamah, nanti aku bisa belanja sepuasnya deh," ucap seorang dibalik telepon dengan tertawanya.
"Oh ya, kamu harus jaga rahasia mamah kalau anak yang mamah kandung itu bukan anaknya," ucap wanita tersebut dengan tawanya.
"Mamah santai aja kalau soal itu pasti aku bakal rahasian," ucapnya dengan serius.
"Yaudah teleponnya mamah matikan ya takut ketahuan sama pria tua itu," ucapnya dan mematikan teleponnya.
"Tunggu balasanku, kalau kau tidak merebut dia dari saya pasti saya tidak akan seperti ini," ucap wanita itu dengan tertawanya, kalau dilihat seperti orang gila.
—||—
"Bunda," panggil Rafa didepan kamar bundanya sembari mengetok pintu kamarnya.
"Ada apa sayang?" tanya Farah ketika membuka pintu kamarnya dan melihat bahwa anak satu satunya ada didepannya.
"Rafa,kangen sama bunda," ucap Rafael langsung berhambur kedalam pelukan bundanya.
"Tumben kamu kangen sama bunda, bunda selalu ada sama kamu kak," ucap Farah mengusap punggung anaknya.
"Rafa juga nggak tau kenapa Rafa bisa sekangen ini sama bunda," ucap Rafael panjang. Ketika ada sahabatnya pasti mereka bakalan mengejek.
"Yaudah kalau begitu, kakak mau bunda buatin sesuatu nggak?" tanya Farah ketika anaknya masih berada dipelukannya.
"Rafa pengen bunda buatin kue bolu kesukaan Rafa," jawab Rafael melepaskan pelukannya.
"Iya, Rafa tunggu di kamar atau mau ikut bunda?" tanya Farah berjalan menuju dapur.
"Ikut bunda aja," jawab Rafael dengan mengekori bundanya dari belakang.
"Rafa tunggu di situ aja," ucap Bundanya menunjuk meja makan dan Rafael menurut apa yang dikatakan bundanya.
Dua jam berlalu kue bolu kesukaan Rafa berwarna hijau telah selesai. Hal itu membuat Rafa tersenyum senang. Kalau disekolah pasti kaum hawa akan teriak histeris.
"Ini kue bolu rasa pandannya udah selesai," ucap bundany menaruh kuenya didepan Rafael.
"Makasih bunda," ucap Rafael bahagia dan segera memakan kue bolunya itu.
Rafael memang begitu ketika sama bundanya akan berubah menjadi lembut dan tersenyum, hanya sama bundanya. Beda lagi ketika di luar sama sahabatnya dan pacarnya pasti akan menjadi dingin dan cuek.
"Enak banget, rasanya nggak berubah, besok buatin lagi ya," lanjut Rafael yang masih memakan kue bolunya.
"Iya, besok bunda buatin," ucap Farah tersenyum melihat anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFAEL (END)
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] Rafael Danendra atau Rafael Saputra. Ketua geng Raxedaz. Sosok lelaki tampan, berwajah dingin, cerdas dalam berfikir, pemilik tatapan tajam. Tetapi siapa sangka dirinya memiliki seorang gadis bernama Zelita, dan dia tak mencint...