Chapter 5

647 112 27
                                    

Di suatu tempat di Seoul...

"Kalian semua tidak berguna!!!"seorang pria paruh baya berteriak sampai wajahnya memerah.

Mata pria itu menatap tajam anak buahnya karena gagal melakukan misi yang baru saja dia berikan. Dia sangat murka saat mendengar semua anak buah yang dikirimnya tewas dengan mudah.

"Kenapa semuanya bisa gagal seperti ini!!!"marahnya.

"M-maaf tuan, seperti nya nyonya park menyewa orang untuk menjaga mereka..."jawab seorang pria dengan gemetar ketakutan.

Lelaki tua itu menghela napas, dia melonggarkan dasinya dan duduk kembali di kursinya.

"Brengsek!!! Jadi Park Nayeon berani melawan ku ya..." gumam pria itu sambil mengetukkan jarinya di atas meja.

Tiba-tiba pria tua itu tersenyum jahat yang membuat anak buahnya semakin ketakutan.

"Oke, aku akan mengikuti permainan mu Park Nayeon..." ucap pria itu dengan seringai di wajahnya.





Pukul 03.00 am

Mina membuka matanya sesaat di lihatnya sekeliling kamar yang dia tempati. Mina sangat terkejut dan bangun sambil memeriksa tubuhnya.

Mina bernafas lega dan bersyukur saat tau kalau dia masih hidup. Dia ingat kalau dia menangis dipelukan jeongyeon karena ketakutan saat melihat jeongyeon menembak 5 orang tepat di kepalanya.

Mina menutup mulutnya saat melihat banyaknya senjata di dalam kamar itu. Dia terus memeriksa kamar itu sampai akhirnya seorang pria tampan yang memakai headband di kepalanya masuk ke dalam kamar. Pria itu terlihat membawakan air putih dan kopi di atas nampan.

Mina mengerutkan alisnya, heran melihat pria tampan itu. Dia memundurkan langkahnya sambil mengambil pistol yang ada di dekatnya.

"K-kau siapa...?" tanya mina dengan wajah ketakutan sambil menodongkan senjata itu ke arah pria itu.

Jeongyeon geli sendiri melihat sikap mina yang menodongkan pistol ke arahnya. Dia menduga kalau mina memang tidak mengenalinya saat ini.

"Nona tidak mengenalku?"jeongyeon balik bertanya setelah meletakkan nampan yang dibawanya.

"J-jangan mendekat...a-atau aku akan menembakmu..."ancam mina saat melihat jeongyeon berjalan mendekatinya.

Jeongyeon hanya tertawa dan mengambil kacamata di atas kasurnya. Dia lalu melepaskan headband yang di pakainya dan memakai kacamata sambil mengacak-acak rambutnya. Jeongyeon kemudian berbalik untuk menghadap mina lagi.

"J-jeongyeon? A-apa aku bermimpi?"ucap mina sambil memukul pelan pipinya.

"Tidak nona, ini bukan mimpi..."

Jeongyeon menganggukan kepalanya, melepaskan kacamatanya dan memasang headband nya lagi.

"Perkenalkan aku Yoo Jeongyeon, agen rahasia yang mendapat tugas untuk menjaga dan melindungi keluarga nona..." jelas jeongyeon.

Mina masih melongo di tempat nya dengan tangan masih menodongkan pistol ke arah jeongyeon.

"Sebaiknya nona meletakan kembali pistol itu sebelum nona meledakan diri nona sendiri..." canda jeongyeon mengambil pistol yang dipegang mina.

Mina masih melongo ditempat nya sambil terus memperhatikan wajah tampan jeongyeon.

"Minum lah dulu, nona pasti masih syok dengan kejadian tadi..." ucap jeongyeon memberikan air putih pada mina.

Mina menggelengkan kepalanya dan berdeham saat dia tersadar dari pikirannya. Dia dengan malu-malu duduk di dekat jeongyeon dan meminum air yang diberikan jeongyeon padanya.

5 heart & 1 love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang