Sakit rasanya melihat orang yang mereka cintai, berciuman dengan saudara mereka sendiri.
"Apa kalian sudah pacaran?"
Satu pertanyaan itu pun akhirnya meluncur dari mulut Tzuyu yang terlihat masih tenang tapi dengan mata yang berkaca-kaca.
"I-itu...itu..." Jeongyeon benar-benar panik, memikirkan bagaimana cara menjelaskannya kepada mereka semua.
"Kalian bisa melihatnya, kan?Aku dan Jeongyeon benar-benar saling mencintai" Mina langsung menjawab pertanyaan yang memenuhi kepala saudara-saudaranya saat ini.
Dan sengaja tidak memberitahu tentang status mereka yang masih belum resmi menjadi seorang kekasih.
"Ini tidak mungkin! Kenapa begitu cepat?!" ucap Jihyo dengan tidak percaya.
"Sial! Aku setiap hari menggodamu dan centil padamu, tapi kau sama sekali tak tertarik padaku dan sekarang Mina yang berhasil merebut hatimu!" keluh Sana, tidak bisa menerima semua kenyataan yang ia dengar dan lihat saat ini.
"Apa yang kurang dariku? Aku cantik juga seksi tapi kenapa kau tak pernah melihatku, Jeong?" ucap Momo menatap Jeongyeon dengan kesedihan di dalam matanya.
"Cemburu, marah dan sakit sekarang yang aku rasakan, tapi aku bisa apa? Mina unnie sudah memenangkan hati jeongyeon oppa..." batin Tzuyu yang memilih untuk tetap diam dan tidak mengatakan isi hatinya.
"Nona, itu..."
"Nah...sekarang semuanya sudah jelas, bukan?" lagi-lagi Mina kembali menyanggah Jeongyeon, takut jika pria itu mengatakan yang sebenarnya dan mengacaukan rencananya.
"Jeongyeon sudah menjadi milikku, jadi berhentilah menggodanya atau pun mencoba mendekatinya..." tegas Mina yang benar-benar tidak ingin lelakinya di ambil oleh saudara-saudaranya.
"Mina..." Mina menatap tajam Jeongyeon, memberi tanda agar tetap diam dan tidak ikut campur dengan urusannya.
"Kau tadi bilang akan menemui timmu, bukan? Jadi pergilah sekarang dan biarkan aku mengurus semuanya..." bisik Mina, menyuruh Jeongyeon agar pergi dari sana.
Jeongyeon menggaruk belakang kepalanya, bingung dengan situasinya saat ini. Dia tidak menyangka jika Mina akan senekat ini hingga memberitahu tentang hubungan mereka pada saudara-saudaranya.
"Cepatlah, Jeong. Kau tidak ingin tim-mu menunggu terlalu lama, bukan?" ucap Mina mendesak Jeongyeon agar segera pergi dari perang saudara yang akan terjadi sebentar lagi.
Jeongyeon beranjak dari kursinya dan membungkukkan badannya pada ke empat putri Park.
"Maafkan aku. Aku tidak bermaksud untuk menyakiti kalian..." ucap Jeongyeon sebelum pergi dari sana.
Setelah Jeongyeon menghilang dari pandangan mereka, Sana kembali mengeluarkan suaranya.
"Apa kalian sudah pacaran?" tanyanya dengan serius.
"Apa aku perlu menjawabnya, unnie?" Mina balik bertanya sambil meminum jus jeruknya.
Suara tawa Sana tiba-tiba memenuhi dapur, dia tentu mengenal bagaimana adiknya itu. Jelas jika Mina sedang mencoba mengalihkan pertanyaannya dan itu membuatnya semakin curiga.
"Kalian belum pacaran, bukan?"tebak Momo dengan alis terangkat.
"Itu benar, kalian memang belum jadian..." tambah Jihyo, membetulkan tebakan Momo.
Mina memutar matanya dengan malas, mencoba menjaga ketenangannya dari saudara-saudaranya itu.
"Terserah kalian semua mau bilang apa. Tapi kalian lihat sendiri buktinya, Jeongyeon bahkan tidak membantah tentang hubunganku dengannya..." bangga Mina dengan senyum kemenangan di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
5 heart & 1 love (Completed)
FanfictionJeongyeon adalah seorang agen rahasia atau mata-mata dari negara korea Selatan. Suatu hari dia mendapatkan tugas dari kaptennya untuk melindungi dan menjaga keluarga Park dari orang-orang yang berniat jahat pada keluarga itu. Bisakah jeongyeon mengh...