"Kau di sini?"
"Ya, aku di sini..."
Mina menyandarkan kepalanya ke belakang, merasakan lengan kokoh Jeongyeon di sekitar tubuhnya untuk menopangnya.
Mereka berdua saling memandang, mulai memindai wajah satu sama lain. Jeongyeon tersenyum dan hal itu kembali membuat Mina menangis lagi.
"Kau kembali?"
"Ya, aku berjanji padamu akan kembali, bukan?" ucap Jeongyeon dengan senyuman masih menghiasi wajahnya.
"Kau masih hidup?"
"Iya, Mina. Aku masih hidup..."
Jeongyeon tertawa kecil sebelum mendaratkan bibirnya di bibir Mina, menciumnya dalam-dalam.
Mina memejamkan matanya, membalas ciuman itu dengan intensitas yang sama seperti yang dilakukan Jeongyeon.
"Ya tuhan! Dia benar-benar kembali..."
Semua kekhawatiran dan kesedihan yang Mina miliki di dalam hatinya pun menghilang dalam sekejap saat merasakan bibir Jeongyeon di bibirnya.
Merasa sangat bersyukur mengetahui bahwa Jeongyeon masih aman dan hidup dengan bagian tubuh lengkap seperti yang biasa ia lihat.
Jeongyeon membaringkan Mina di sofa tanpa menghentikan ciuman mereka, sikunya bertumpu di sofa saat dia melayang dia atas Mina dan melanjutkan ciuman penuh gairah mereka.
Tangan Mina berlari di punggung Jeongyeon dan membelainya sampai ke leher hingga bagian belakang kepalanya, mengacak-acak rambutnya.
Mina bisa merasakan betapa Jeongyeon merindukannya dengan ciuman yang ia berikan, begitu pun dengan dirinya yang juga sangat merindukannya.
Mereka melepaskan ciuman mereka dan menghirup udara untuk mengisi paru-paru mereka.
Mina mengusap wajah Jeongyeon, menyentuh setiap sudut dan menangkupnya dengan senyum penuh air mata.
"Wajahmu...apakah udara di sana terlalu panas?" Mina terus memeriksa warna kulit Jeongyeon yang terlihat sedikit gelap dari sebelumnya.
"Ya, mataharinya panas tapi karena musim dingin di Suriah ketika aku tiba, itu agak dingin bahkan di padang pasir. Kami selalu berada di bawah terik matahari, itulah mengapa aku memiliki kulit sawo matang sekarang..." jelas Jeongyeon.
"Kau terlihat..."
"Mengerikan, aku tahu itu..." potong Jeongyeon sebelum Mina meyelesaikan penilaiannya.
Mina menyandarkan wajahnya di leher Jeongyeon, mengendusnya seperti anak anjing sebelum kembali menatapnya lagi.
"Kau juga bau..." mereka berdua tertawa kecil dan wajah Jeongyeon bersinar dengan senyum hangatnya.
"Ya, itu karena aku belum mandi selama 48 jam. Dan sabun di sana tidak seperti sabun yang ku gunakan di sini..." Mina terkikik mendengar penjelasan Jeongyeon.
"Jika kau menggunakan sabun yang kau gunakan di sini, maka musuh akan tahu di mana kau bersembunyi karena kau berbau harum..."candanya.
"Hmm...kau benar..." Jeongyeon menyeringai dan memberi Mina ciuman lain sebelum menatapnya lagi.
"Kau terlihat sangat kurus..." ucap Jeongyeon memperhatikan wajah Mina.
"Aku tidak nafsu makan beberapa hari terakhir dan itu semua karenamu..."cemberut Mina.
"Karena aku?"
Jeongyeon menyelipkan lengan kanannya di bawah punggung Mina dan menopangnya sebelum mengangkatnya dari sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
5 heart & 1 love (Completed)
FanfictionJeongyeon adalah seorang agen rahasia atau mata-mata dari negara korea Selatan. Suatu hari dia mendapatkan tugas dari kaptennya untuk melindungi dan menjaga keluarga Park dari orang-orang yang berniat jahat pada keluarga itu. Bisakah jeongyeon mengh...