Chapter 14

463 89 16
                                    

"Terima kasih untuk hari yang menyenangkannya kyungwan, aku senang mina memilikimu sebagai pacarnya..." kata momo saat jeongyeon berpamitan untuk pulang.

"Sering-seringlah bermain kesini..." sela sana dengan tangan menyentuh lengan berotot jeongyeon.

"N-ne..." jeongyeon menganggukan kepalanya.

"Ingat, jika kau sudah bosan dengan mina, aku siap untuk menjadi pacarmu..." bisik sana mengerlingkan matanya dengan nakal.

"Sana unnie, jangan macam-macam. Aku mendengar semuanya....." mina menarik tangan sana dan memelototi kakaknya itu.

Di saat mina sibuk memarahi dan memegangi sana, jihyo mengambil kesempatan itu untuk mendekati jeongyeon.

"Terima kasih karena sudah menjaga adikku. Karena kau lebih tua dari kami, apa boleh aku...uhm memanggilmu oppa?" tanya jihyo malu-malu.

"Tentu saja kau bisa..." jawab jeongyeon.

"Terima kasih sudah mau berkunjung oppa..." kali ini tzuyu ikut bergabung dengan jihyo dan jeongyeon.

"N-ne..."

"Cukup, sudah cukup! Baiklah kita harus pergi sekarang, oppa. Aku bahkan tidak bisa mempercayai saudaraku lagi..." kesal mina menarik tangan jeongyeon dan membawanya pergi dari sana.

"Yah minari, kau pelit sekali!" teriak sana memasang wajah cemberutnya.

"Hati-hati dalam perjalanan, kyungwan..." teriak momo sambil melambaikan tangannya.

"Sampai ketemu lagi, oppa..." teriak jihyo melambaikan tangannya.

"Ah aku masih curiga dengan mereka berdua..."batin tzuyu memerhatikan mina dan jeongyeon.

Sementara itu, mina terus menarik tangan jeongyeon dan mengantarnya berjalan ke arah motornya. Perjalanan cukup hening sampai akhirnya mina angkat bicara.

"Apa kau akan kembali ke markas mu?" tanya mina.

"Tidak...aku hanya pergi mengantar motor ini pada salah satu timku dan setelah itu aku akan kembali ke sini lagi..." jeongyeon mengambil tasnya dan mengeluarkan sesuatu dari sana.

"Apa ini?" tanya mina ketika jeongyeon memberikan paper bag padanya.

"Ini adalah jam yang sudah di modifikasi oleh rekan kerjaku. Jam ini memiliki GPS sehingga aku dapat melacak keberadaan nona..." jelas jeongyeon sengaja tidak mengatakan tentang perekam suara yang terpasang di jam itu.

Jeongyeon mengeluarkan salah satu jam yang bewarna hitam dan memberikannya pada mina.

"Nona juga bisa menekan tombol ini untuk memanggilku dalam keadaan darurat. Tombol ini akan terhubung dengan jam dan juga ponselku..." jelas jeongyeon sambil menekan tombol  kecil pada jam itu.

"Woahh..." kagum mina ketika melihat layar jam jeongyeon berubah menjadi merah dan lokasi keberadaan mina langsung muncul di layarnya.

"Nah, jam ini milik nona mina. Dan di dalam paper bag itu ada 4 jam lagi untuk nona momo, sana, jihyo dan juga tzuyu...." mina mengangguk mengerti dan mulai memakai jamnya.

"Nona harus memakainya setiap hari begitu pun dengan nona yang lainnya. Oh iya dan jangan pernah melepaskannya...." pinta jeongyeon.

"Oke oke..."

"Wah, ini sangat cocok di tanganku..." ucap mina terus melihat jam di pergelangan tangannya.

"Kalau begitu aku permisi dulu nona..." jeongyeon berjalan ke motornya.

"Tunggu..." mina tiba-tiba menahan tangan jeongyeon.

"Iya nona?"

"Uhm...uhm t-terima kasih..."ucap mina sebelum membuang wajahnya.

5 heart & 1 love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang