Chapter 24

422 83 80
                                    

"97...98..99..100 hah..." jeongyeon berbaring di atas rumput setelah menyelesaikan push up dan shit up nya.

"Aku tahu ini ide yang buruk!" jeongyeon menggeram karena masih saja mengingat kejadian di Gym pagi tadi.

Dia bahkan sudah menyibukan dirinya dengan mengelilingi rumah berkali-kali hingga melakukan olahraga di malam hari.

Tapi ingatan itu masih saja muncul di benaknya, di mana mina menciumnya dan bagaimana sana serta momo memergoki mereka.

Ini sudah malam dan kejadian itu masih saja membekas di dalam benaknya. Semuanya masih terasa begitu jelas, bahkan sampai sekarang jeongyeon masih bisa merasakan bagaimana lembutnya bibir mina saat menciumnya bibirnya.

"Ahhh kacau!"

"Oppa sering sekali bicara sendiri akhir-akhir ini..." sebuah suara serak memanggil jeongyeon dari lorong yang menuju halaman belakang.

Tangan jeongyeon secara naluriah pergi ke arah pinggul kanannya untuk mengambil pistolnya. Dia segera berdiri dan berbalik untuk menghadapi penyusup.

"Maaf, aku tidak bermaksud mengagetkanmu oppa..."kata tzuyu.

Jeongyeon bisa melihat mata tzuyu bergerak perlahan ke atas dan ke bawah tubuhnya.

Jeongyeon kebetulan telah menanggalkan atasannya, membuang kaus dan tank top yang basah karena keringat. Dia sekarang hanya memakai celana pendeknya saja.

Tatapannya menemukan dog tag yang melayang di atas dada bidang jeongyeon dan kemudian bergerak ke beberapa bekas luka di tubuh pria itu.

Tzuyu seketika menggelengkan kepalanya dan berjalan mendekati jeongyeon. Dia mengambil pakaian jeongyeon yang terletak di kursi taman dan memberikannya pada jeongyeon.

"Aku pikir oppa harus memakai ini..."lagi-lagi mata tzuyu menjelajahi tubuh jeongyeon.

"Tidak baik telanjang malam-malam begini. Oppa bisa sakit dan masuk angin..." tzuyu tersenyum saat pipinya tiba-tiba memerah dan segera meninggalkan jeongyeon.

"Ada apa dengannya?" bingung jeongyeon melihat tzuyu yang buru-buru masuk ke dalam rumahnya.

Setelah tzuyu pergi, jeongyeon memutuskan untuk mandi di kamarnya. Dia melangkah keluar dari kamar mandi setelah selesai.

Ia mengacak-acak rambutnya dengan handuk untuk menghilangkan tetesan air dari rambutnya yang basah.

Jeongyeon memutuskan untuk beristirahat sebentar sambil membereskan semua senjatanya dan setelah itu kembali keluar untuk memulai tugas jaga malamnya.

Dia menarik napas dalam-dalam dan duduk di sofa sambil mengecek setiap cctv di layar monitornya.

"Tugas di mulai, Jeong! Fokus! Kau harus tetap fokus!" gumam jeongyeon menghilangkan pikiran tentang manisnya bibir mina di dalam kepalanya.

"Jadi itu benar?" jeongyeon terlonjak saat mendengar suara dari belakang sofa.

Dia bahkan hampir mematahkan leher momo, jika gadis itu tidak mengungkapkan dirinya tepat waktu.

"Tzuyu bilang kau sering bicara pada dirimu sendiri..."

"Hanya ketika aku belum tidur selama hampir 48 jam..." kata jeongyeon sambil memeriksa monitornya lagi.

Momo duduk di sisi lain sofa dan terus menatap jeongyeon dengan mata penuh harap.

"Apa yang kau lihat?" momo bertanya, setelah menggulung lidahnya yang menjulur keluar saat dia melirik tubuh jeongyeon dengan diam-diam.

"Hanya beberapa cctv, untuk mengecek keamanan sekitar mansion..." momo menganggukkan kepalanya dengan mata masih terus memperhatikan setiap inchi tubuh pria yang sedang duduk di dekatnya itu.

5 heart & 1 love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang