Chapter 19

458 87 30
                                    

Di suatu tempat di Seoul...

"Semuanya mati?" tanya K.

Dia sedang duduk di takhtanya sambil memutar-mutar pistol di tangannya. Wajahnya nampak tenang tapi tatapan matanya begitu tajam sampai menembus mata anak buahnya.

Butir-butir keringat pun mulai menetes dari kepala pria yang berpakaian serba hitam saat memberikan laporan pada bosnya itu.

"Tidak, bos. Mereka sengaja menyisakan dua orang untuk dijadikan sandera...." K mengambil sapu tangannya dan membersihkan pistol yang dia pegang.

"Dan sisanya mati?" K kembali bertanya, melirik pria itu dari sudut matanya.

"I-iya bos..."pria itu mulai gemetar ketakutan atas apa yang mungkin dilakukan bosnya itu.

"T-tapi mereka berhasil melukai Yoo dalam penyerangan itu..." pria itu berseri-seri pada pencapaiannya, tidak ada yang bisa membuat Yoo lengah hingga melukainya, jadi dia harus bangga.

K mengangkat alisnya lalu menganggukkan kepalanya. Dia sudah mengira jika lawannya itu tidak akan mudah untuk dikalahkan.

Orang-orang yang menyerang mansion Park itu memang sengaja ia kirim sebagai bahan percobaan. Ia hanya ingin menguji seberapa besar pertahanan dan kehebatan lawannya itu.

"Oke, setidaknya sekarang aku tau kemampuan mereka..." ucap K menyimpan pistolnya, membuat pria itu menghela napas leganya.

"Sekarang pergilah, aku ingin istirahat!"  ucap K mengibaskan tangannya, mengusir pria itu agar keluar dari ruangannya.

"Baik bos..."pria itu membungkuk padanya dan pergi dari sana.
.
.
.
.
.
Mansion Park

"Oke kapten...." jeongyeon mengakhiri panggilan teleponnya setelah memberikan laporan kepada taecyeon.

"Jack, aku akan kembali ke dalam..." jeongyeon memasang T-shirt hitam nya lagi, setelah jackson selesai mengobati bahunya.

"Baik, kapten..."

"Baiklah...mark dan bangchan, aku ingin kalian jaga ruang monitoring. Pantau situasi lapangan dan sekitar mansion. Kabari aku jika kalian melihat adanya pergerakan atau ada yang mencurigakan...." mark dan bangchan memberi hormat dan kembali ke pos mereka.

"Siap kapten..."

"Bambam dan junho awasi kedua sandera, ketika sandera bangun kalian harus mengabari ku...." bambam dan jungho mengangguk mengerti.

"Baekhyun dan jackson, kalian harus membereskan semua kekacauan yang terjadi di sini..."

"Siap kapten...."

"Hyunjin dan felix, aku ingin kalian mengubungi markas kita dan minta pada mereka agar mengirim beberapa orang untuk memperbaiki pagar yang hancur, jendela kaca yang pecah dan kekacauan lainnya..."

"Baik, kapten..." seru hyunjin dan Felix bersamaan.

Setelah pembagian tugas selesai, jeongyeon mulai berjalan masuk ke dalam mansion untuk menemui kelima putri Park.

Saat jeongyeon masuk, dia bisa melihat kekacauan yang terjadi di ruang TV. Karena listrik yang tadinya padam sekarang sudah kembali hidup seperti sebelumnya.

Jeongyeon pun langsung disambut dengan banyaknya pecahan kaca yang berserakan di atas lantai serta beberapa sofa hancur karena terkena tembakan brutal musuh mereka.

"Hufff merepotkan..." gumam jeongyeon melanjutkan langkahnya ke kamar nyonya Park.

Jeongyeon menekan tombol yang tersembunyi untuk membuka ruang rahasia tempat kelima putri Park berada.

5 heart & 1 love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang