Perlahan Mina mulai bergerak dalam tidurnya saat sinar matahari menyinari kamar tidur. Tangannya berjalan di sepanjang kasur dan menyadari bahwa dia sedang sendirian.
Dia segera menghapus kantuk dari matanya dan segera keluar dari kamar untuk menemukan separuh dirinya yang hilang.
Saat sampai di ruang tamu, Mina menemukan Jeongyeon sedang membuat kopi di dapur.
Dengan langkah pelan, dia mendekati Jeongyeon dan duduk di kursi bar, mengagumi punggung lebar pria itu.
Mina bahkan memiliki rollercoaster emosi yang mengalir melalui tubuhnya saat ini. Dia merasa seperti sedang melayang di atas awan.
Dia tidak menyangka jika Jeongyeon ternyata juga mencintainya, bahkan pria itu menerima hatinya setelah semua penantian dan perjuangannya selama ini.
Mina dengan sabar duduk di sana, menatapnya dengan mata berbinar dan menunggu pria itu berbalik menghadapnya.
"Aishh, kau membuatku takut..." ucap Jeongyeon terkejut melihat Mina yang sudah duduk di sana.
Mina tertawa pelan lalu dengan malu-malu kembali menatap Jeongyeon. Keheningan mengambil alih mereka saat mereka saling menatap.
Meskipun mereka sedang tidak bicara, tapi dari tatapan mereka bisa terlihat bahwa mereka sedang bicara.
Jeongyeon berdehem dan akhirnya memutuskan kesunyian di antara mereka berdua.
"Apa kau tidur dengan nyenyak?" tanya Jeongyeon sambil merogoh lemari es untuk mengambil jus jeruk untuk Mina.
"Ya, aku tidur dengan sangat nyaman karena berbaring di pelukanmu....walaupun tidak lama tapi itu cukup bagiku..."balas Mina dengan seringai malu menghiasi wajahnya.
"Kau pergi jam berapa? Dan kenapa tidak membangunkan ku? Aku kan bisa membantu membuatkan sarapan untukmu..." Mina memasang wajah cemberutnya.
"Aku pergi saat kau sudah tertidur. Aku hanya tidak ingin menganggu tidurmu yang terlihat begitu nyenyak, bahkan sampai meneteskan air liur di dadaku..."jawab Jeongyeon menggoda Mina.
"Aishh! Itu tidak mungkin!!!"bantah Mina, membuat Jeongyeon tertawa pelan.
"Ahhh...apa kau harus memberitahuku tentang hal itu? Ini sangat memalukan..." Mina mengeluh sambil menutupi wajahnya dengan telapak tangannya untuk menyembunyikan dirinya.
Dia merasa Jeongyeon tiba-tiba meraih tangannya dan melepaskan tangannya yang menutupi wajahnya.
"Itu tidak memalukan tapi itu lucu. Itu salah satu hal yang membuatku jatuh cinta padamu..." ucap Jeongyeon membuat Mina semakin bersemu.
"Sekarang ayo makan. Aku harus pergi ke markas hari ini. Mungkin akan kembali nanti sore atau malam hari..." Jeongyeon menyodorkan sepiring makanan kepada Mina.
Mina seketika cemberut mendengar Jeongyeon akan pergi, itu tandanya dia tidak bisa melihat pria yang dicintainya itu.
"Apa ada hal penting? Sampai kau harus pergi ke markas mu?" Jeongyeon menganggukkan kepalanya sambil menyesap kopinya.
"Ya, ada hal penting yang harus segera ku serahkan pada kaptenku..." jawab Jeongyeon kembali mengingat jika dia sudah menemukan file yang ia cari selama ini.
"Makanlah. Aku akan ke depan dulu..." Mina menganggukan kepalanya dengan paksa tapi menahan tangan Jeongyeon saat pria itu hendak melewatinya.
"Apa?" bingung Jeongyeon.
Mina melihat sekelilingnya sebelum menarik wajah Jeongyeon dan mencium bibirnya sebentar.
Cup
"Mina!"
KAMU SEDANG MEMBACA
5 heart & 1 love (Completed)
FanfictionJeongyeon adalah seorang agen rahasia atau mata-mata dari negara korea Selatan. Suatu hari dia mendapatkan tugas dari kaptennya untuk melindungi dan menjaga keluarga Park dari orang-orang yang berniat jahat pada keluarga itu. Bisakah jeongyeon mengh...