Chapter 16

493 83 50
                                    

Mina pov

"Kau bisa memakan daging ini dulu. Ini masih sangat panas...."kata jeongyeon sambil menepuk pelan kepala tzuyu.

"Woahh...ini sangat enak!"

"Benarkah? Terima kasih..." ucapnya.

Apa ini?

Aku benar-benar diabaikan sekarang.

Beraninya dia!

Aku langsung saja menyikut perutnya agar dia kembali melihatku.

"Apa nona ingin tambah?" tanyanya sambil mengusap perutnya.

"IYA!" jawabku dengan kesal.

"Ini..."

"Jeongyeon oppa, apa pendapatmu tentangku? Bagaimana penampilanku?" tzuyu tiba-tiba bertanya padanya.

"Ehm...cantik, seksi..."

"Terima kasih, oppa..."

"Yah, bagaimana denganku?!"

Ya tuhan...apa yang baru saja ku katakan?

Bodoh! Bodoh! Bodoh!

Tapi karena itu dia akhirnya kembali menatapku.

"Uhm..." dia mengerutkan alisnya, jari-jarinya mengetuk dagunya lalu menjawab.

"Cantik dan seksi juga..."

"Ah...benarkah? Terima kasih"

Apa-apaan?

Dia baru saja mengatakan kata-kata yang sama dengan yang dia katakan untuk menggambarkan tzuyu!

Aku membencimu jeongyeon! Aku membencimu!

Aku pura-pura tersenyum dan pergi dari sana untuk melompat ke kolam.

"Mina, apa kau masih bisa melakukan back flip dive?" momo unnie bertanya padaku.

"Tentu saja, unnie..."

"Kalau begitu mari kita lakukan. Kita semua harus melakukan trik saat menyelam di papan loncat itu.." ucap momo unnie menantangku.

"Oh iya...seberapa dalam kolam renang kita? Aku lupa hehehe..."tanyanya.

"12 kaki unnie..."

"Baik..."

Kami berdua mulai melakukan beberapa cara unik dan kreatif untuk menyelam. Pada giliran keduaku, aku melakukan back flip dive sekali lagi.

Tapi ketika aku mulai melompat, kakiku terasa keram. Aku mendarat dengan sangat buruk di dalam air. Aku tidak bisa menggerakan kakiku.

Udara...aku perlu bernapas dan beberapa saat lagi mungkin aku akan pingsan.

Dimana saudara-saudaraku?

Apa mereka belum juga sadar jika aku tenggelam dibawah sini?!

Apa ini akhir bagiku?

Tidak tidak...ini tidak boleh terjadi.

Mataku mulai terasa berat dan sedetik kemudian yang bisa kulihat hanyalah sebuah kegelapan.

Saat aku bangun, aku sudah berada di kamarku.

"Mina, kau baik-baik saja?"

"Apa ada yang sakit?"

"Apa kau terluka di suatu tempat?"

"Yang mana yang sakit, unnie?"

Saudara-saudaraku bertanya dengan kekhawatiran dan kepanikan bercampur menjadi satu.

5 heart & 1 love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang