Chapter 22

433 84 25
                                    

Pukul 05.25 am

Jeongyeon telah selesai melakukan rutinitas paginya, dimana dia baru saja kembali setelah menyelesaikan jogging pagi dan berkeliling di sekitar komplek perumahan mansion Park.

Setelah selesai mandi, jeongyeon kembali keluar untuk memeriksa keadaan sekitar sampai akhirnya dia melihat jackson pingsan di pos penjagaannya.

Jeongyeon menggelengkan kepalanya sebelum menendang kecil sepatu jackson, membuatnya melompat dari tidurnya.

"Kenapa kau tidur disini?"tanya jeongyeon dengan datar.

"Aku hanya bosan beristirahat di dalam bersama bambam. Dia sangat berisik dan membuatku tidak bisa tidur, kapten..."jawab jackson berdiri dan meregangkan tubuhnya.

Terdengar suara mesin yang membuat jeongyeon melihat keluar jendela dan melihat mark sedang bertukar tempat dengan hyunjin.

"Ah akhirnya aku bisa tidur juga..." mark mengambil jaketnya dan masuk ke dalam mobil untuk tidur.

Jeongyeon memilih duduk di kursi di sebelah jackson dan mengangkat kakinya. Dia berbaring, mencoba mencari posisi yang nyaman untuk mengistirahatkan punggungnya.

"Wah kau terlihat seperti sampah..."suara seorang wanita mengagetkan kedua pria yang sedang mencoba untuk bersantai.

"Oh mina?" jeongyeon melihat ke atas dan ke bawah, memeriksa penampilan mina yang sedang memakai pakaian olahraga.

"Pergi ke suatu tempat?" tanya jeongyeon dengan alis terangkat.

"Aku ingin lari pagi. Kau bisa menemaniku, kan?" mina melihat jeongyeon dengan mata penuh harap.

Jeongyeon merasa tidak perlu memberitahu mina bahwa dia sudah melakukan lari pagi sebelumnya. Bagaimana pun itu adalah tugasnya untuk menjaga dan melindungi gadis itu.

"Beri aku lima menit untuk berubah..."jeongyeon beranjak dari sofa dan berjalan menuju mansion di ikuti mina dari belakang.

Jeongyeon masuk ke kamarnya dan berganti pakaian olahraga serta sepatu larinya sedangkan mina menunggunya di ruang tamu.

Lima menit kemudian jeongyeon melangkah keluar dari kamarnya dengan T-shirt hitam tanpa lengan yang memamerkan lengan dan tubuhnya yang kekar, celana pendek hitam yang menonjolkan kekuatan kakinya serta headband yang menarik rambutnya ke belakang.

Dia menyelipkan tag anjing militernya dibawah bajunya sebelum melangkah ke ruang tamu tempat mina menunggunya.

Mina melihat jeongyeon dari ujung rambut sampai ujung kakinya saat jeongyeon mengambil sarung pistol dan menjepitnya ke bagian belakang celana pendeknya.

Mina menggigit bibirnya, menahan suara jeritan kemenangan ketika melihat penampilan jeongyeon yang terlihat begitu keren di matanya.

"Apa kau yakin bisa mengikuti lariku?" mina memberi sebotol air pada jeongyeon dan sedikit menggodanya.

"Kurasa aku bisa melambat untukmu, mina. Jogging lambat memang terdengar bagus..." jeongyeon tersenyum dan balas bercanda pada mina membuat gadis itu memutar malas matanya.

Jeongyeon membukakan pintu untuk mina ketika mereka keluar dari mansion. Mereka melakukan peregangan terlebih dahulu sebelum mulai berlari.

Sebagai standar ketika membayangi seseorang, jeongyeon mundur beberapa kaki untuk memberi ruang pada mina.

Beberapa mil pertama berlalu dengan mudah untuk mereka berdua.

"Kau tahu, kau bisa berlari di sebelahku..."ucap mina saat mereka melewati mil ketiga.

5 heart & 1 love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang