"Oppa, kau dari mana saja?" jeongyeon begitu terkejut mendengar teriakan dari belakangnya, saat dia baru saja kembali setelah menyimpan motornya.
"Oh tzuyu..." jeongyeon menggaruk belakang kepalanya.
"Oppa dari mana saja? Kenapa baru pulang?" tzuyu melipat tangannya dengan mata curiga.
"Oh aku tadi mengerjakan tugas dari nyonya nayeon..." bohong jeongyeon setenang mungkin.
"Oppa berbohong bukan?"tanya tzuyu menyipitkan matanya.
"Tidak, untuk apa aku berbohong padamu..." jeongyeon menggelengkan kepalanya dengan senyum lebar di wajahnya.
"Oke...tapi tugas apa?" tanya tzuyu dengan alis terangkat.
"Itu rahasia..."tzuyu langsung saja memasang ekspresi cemberut.
"Hahahaha...aku mau ke kamar dulu..." jeongyeon dengan santai mengacak-acak rambut tzuyu sebelum pergi dari sana.
Tzuyu menundukan kepalanya, menyembunyikan wajahnya yang tiba-tiba terasa panas dan pastinya sudah memerah.
"Cih oppa itu..." malu tzuyu memegang kepalanya dengan malu-malu.
Sedangkan jeongyeon dengan langkah lelah berjalan ke arah kamarnya, tapi lagi-lagi langkahnya harus kembali terhenti saat seseorang memanggilnya.
"Jeongyeon!"
Jeongyeon menghela napas lelah, dia memasang senyum palsunya sebelum berbalik menghadap orang itu.
"Iya, nona jihyo?"
"Untung kau sudah pulang. Begini, eomma kan tidak pulang lagi hari ini...jadi kami semua berencana untuk mengadakan pesta dan barbekyuan malam ini...." jelas jihyo tapi terpotong saat jeongyeon menyanggahnya.
"Tapi nona, nyonya nayeon berpesan padaku untuk tidak membolehkan orang asing datang ke rumah ini..." jihyo langsung saja mengangkat tangannya memberi isyarat agar jeongyeon diam dan mendengarkannya.
"Dengarkan aku dulu..." jihyo memutar matanya dengan malas.
"Pesta ini hanya untuk kami saja. Tidak akan ada tamu atau orang asing seperti yang kau pikirkan..." jeongyeon membuka mulutnya berbentuk O sambil menganggukkan kepalanya.
"Dan karena kami semua perempuan, jadi kami tidak mungkin mengangkat barang-barang berat. Kami butuh seorang laki-laki untuk membakar semua daging dan mempersiapkan semua bahan sebelum pesta itu dimulai..." jihyo berkata dengan seringai diwajahnya.
"Oh jadi nona ingin aku menghubungi koki rumah ini?" tanya jeongyeon.
"Tidak bodoh!" jihyo menepuk jidatnya mendengar jawaban jeongyeon.
"Kami ingin kau yang membantu kami!"
"Apa? Kenapa harus aku? Di rumah ini juga ada Kim Ahjussi, Pak Choi, paman..."
"Ya tuhan jeongyeon! Kami tidak mungkin meminta bantuan mereka. Kami butuh anak muda yang seumuran dengan kami..." sela jihyo memutar matanya dengan malas.
"Tapi aku lebih tua dari kalian..." jeongyeon masih mencari alasan, berharap dia bisa bebas dari masalah yang sebentar lagi mungkin menimpanya.
"Ya, tapi kau masih muda dan tentu nya lebih kuat dari ahjussi-ahjussi itu..."kesal jihyo.
"Non..." jihyo buru-buru menutup mulut jeongyeon dengan tangannya.
"Jangan banyak alasan, jeongyeon. Kau beruntung aku yang mendapat tugas menyampaikan pesan ini padamu. Apa kau ingin aku mengirim sana unnie untuk meyakinkanmu lagi hmm?" jeongyeon menggelengkan kepalanya dengan panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
5 heart & 1 love (Completed)
FanfictionJeongyeon adalah seorang agen rahasia atau mata-mata dari negara korea Selatan. Suatu hari dia mendapatkan tugas dari kaptennya untuk melindungi dan menjaga keluarga Park dari orang-orang yang berniat jahat pada keluarga itu. Bisakah jeongyeon mengh...