BERLIAN BERHARGA

553 49 15
                                    

Zoraida yang baru saja masuk ke pondok pesantren,kini malah jatuh sakit kembali,Zoraida di paksa untuk secepatnya di bawa kembali kekediamannya namun butuh waktu lama untuk membujuk Zoraida agar ia mau di pulangkan.

Mamih Nahla gugup berjalan menuju kekediaman pak yai dan juga sekaligus meminta ijin kepada ibu nyai.

Zoraida segera di bawa kembali kekediamannya,dan tak lama kemudian seketika masuk rumah sakit di karenakan keadaannya semakin menjadi.

Kebetulan sekali gus Alzam yg sedang berada di kekediamannya karena sempat ada urusan jadi ia meluangkan waktu untuk kembali ke tanah lokal.

Zoraida kembali tergampar di ranjang pasien,bagi Zoraida hal seperti ini lah memang sudah terbiasa yg di alami oleh nya di setiap kalinua ia jatuh sakit.

Kasihannya Zoraida menangis berkelaluan dan tubuhnya semakin tak berdaya,takan pernah berhenti sampai kapan pun air matanya yg mengalir sebelum rasa sakit nya itu menghilang.



🌹Rasanya ingin mati tetapi allah belum menghebdakinya🌹

Zoraida terpuruk dalam hidupnya yg begitu rumit, banyak sekali masalah yg memelampias di hidupnya.

Saat ini dari hasil yg di perkirakan oleh dokter bahwa umur Zoraida tinggal tersisa dua tahun lagi,walaikin ia tetap sabar dan berihtiar agar bisa sembuh dari penyakitnya.

Cita-citanya yang ingin menjadi seorang ustadzah,ia takan pernah berhenti untuk selalu menjadi seorang santri yg mengabdi walaupun ia selalu ringkih dan harus keluar masuk untuk cek up dan juga kembali kekediamannya.

"Lala makan yaa?"amar gus Alzam.

Zoraida menggeleng

"Eh makan gk?,kalo gk mau makan nanti gak sembuh"gamblang gus Alzam.

"Iiih gak mauuu"tolak Zoraida.

"Makan!"plotot gus Alzam.

"Gk!!!"lantang Zoraida.

Gus Alzam kesal dan segera meletakan mangkuk buburnya ke atas meja.

"Apa lo liat-liat"sewot Zoraida,kepada gus Alzam yang tengah menatap kesal ke arahnya.

"Makan!!"titah gus Alzam lagi.

"Makan!!"

"Gk!!"

"Makan!!"

"Gk!!"

"Makan!!"

"Gk!!"

"Makan gk!!"gus Alzam semakin gemas.

"Gk mauuuu iiih kamu jelek!!"kritik Zoraida.

"Heh gak sopan"ucap umi Sabil.

"Biarin"

"Jangan kayak gitu sayang,kebiasaan!!"protes umi Sabil.

"BODO!!"

"Mas tinggalin aja, Zora nya gak usah di temenin"titah umi Sabil.

Gus Alzam tersenyum.

"Buru makan Lala!!"tegas gus Alzam.

"GAK MAUUUU!!!..."jerit Zoraida sangat mengglegar.

"Aduuuh berisik,hahahahha"gus Alzam mentertawakan kemarahan Zoraida.

"Sana pergi kamuuu!!"usir Zoraida.

"Yaudah mas pergi ya,kalo mas pergi Lala makan tapi"

"Mmmh"

"Assalamualikum"

"Zoraida diam dan umi Sabil yang menjawab salamnya"waalaikum salam Zam"

Setelah gus Alzam seperti tidak kelihatan lagi rupanya, Zoraida diam-diam langsung meraih mangkuk bubur yang tadi barusan di letakan oleh gus Alzam,dan ia langsung memakan bubur tersebut.

Gus Alzam mengintip sedetik dari lubang-lubang pintu, mengintip Zoraida yang sedang diam-diam memakan buburnya,"Tapi boong mas gak pulang hahahahahh"perank gus Alzam membuat Zoraida menjadi gugup,dan gelagapan.

"iiih sono pergiii,aku gak mauu ada mas Alzaaam iiih kesel deh!!"cemberutnya.

"Katanya gak mau makan kok di makan,huuuuu"ledek gus Alzam.

"Iiih biarin"jutek.

"Hahahha Lala-Lala dasar bocil"

"Iiih aku gak suka ada mas Alzam sono pergiiiiii!!!......"takan berhenti berteriak sebelum gus Alzam pergi.

"Yaudah-yaudah mas jadi pergi niih"gus Alzam akan benar-benar pergi.

Zoraida yg masih berclingak clinguk memperhatikan apakah masih ada gus Alzam di sekitarnya,dan ternyata memang benar benar pergii.

Zoraida lanjut menyantap makanan yg ada di mangkuknya tadi.

"Mas Alzam baik deh,iya bener dia gak jahat,apa karna aku nya aja ya yang egois?,huaaa mas Alzam baik bangeet"hatinya yang mulai berbunga bunga,wajahnya berseri-seri seolah sedang membayangkan keindahan,seraya mlahap terus makannya.

"Zoraida kenapa sih senyum senyum"tanya umi Sabil.

"Ouh enggak mi"

"Oiya Zora,kalo nanti ada kabar Zora di pulangkan dari rs,Zora jangan pulang dulu ya nak ke pesantren,biarin nunggu keadaan stabil duluu"

"Tapii mii nanti Zora keburu ketinggalan pelajaran"

"Gk papa sayang ini kan demi kebaikan kamu"

"Hem yaudah deh"jawabannya terlalu tak semangat.

Penulis@123 vella

Nama lengkap:Vella apriliana defi nurlailita

Zoraida pilihan gus alzam  (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang