RELA

563 29 12
                                    

Pagi yang agak mendung cuacanya,tetapi Zoraida tetap bersemangat untuk menjalani hari-harinya,di pagi ini ia berjalan-jalan menghirup udara segar,sembari di temani oleh mba Rani yaitu asisten pribadinya,mba Rani dengan gemar mendorong kursi roda Zoraida dengan perlahan-lahan.

"Mba pemandangan di sini indah banget yaa?,udah kayak dulu aja setiap pagi Lala jalan-jalan pagi sama mas Alzam di tempat ini,cumaaan,mmm sekarang indahnya cuma tersisa susasana keindahan tempat ini aja,tapi sudah tidak ada kata lagi jalan berdua sembari menikmati keromantisan"Lagi-lagi Zoraida mengingat-ingat kenangan itu.

"I-iya mba,sabar aja,mungkin ini jalan terbaik,atau jalan lain yang akan memberikan kehidupan baru untuk mba Lala,semoga aja kehidupan barunya akan jauh lebih bahagia,dan indah ya mba"mba Rani jadi ikut bersedih

Zoraida tersenyum di dasari dengan wajah pucatnya,"tapi kalau tanpa mas Alzam,kehidupan yang sudah tergantikan walaupun itu kehidupan indah,namun tetap saja tidak di rasa indah,dan bahagia,kalau tidak ada keberadaannya mas Alzam"ucap sedihnya.

Mba Rani pun tersenyum,sembari mengusap-usap bahu Zoraida,untuk memintanya agar tetap sabar.

Saat keduanya sedang asik berjalan-jalan dan mendiskusikan soal kesedihan,tiba-tiba saja ada dokter Bram yang sedang berjoging bersama istrinya yaitu Layla.

"Eh ada Lala,gemana keadaan sekarang?"basa-basi dokter Bram.

"Alhamdulillah udah baikan mas"dengan senyuman tipis.

"Alhamdulillah"

"Udahlah ayoo mas lanjut lagii,ngapain sih nanya-nanya segala?!!"bisik Layla dengan kelihatan kesal.

Saat Zoraida mendengar ucapan Layla yang sangat tidak peduli,wajahnya langsung berubah menjadi masam,dan hatinya sangat merasa terenyut.

"Bentar donk sayang,mas kan cuma mau nanyain kondisi Lala doang,kamu kenapa sih?"bisik dokter Bram kepada istrinya.

"Iihc,yaudah kalo gitu aku duluan lah"cemberut kesal.

"Mmm,y-ya udah kalo mas Bram mau lanjut,lanjut aja sana"Zoraida mempersilahkan dokter Bram untuk pergi,niatnya hanya karena ingin menghargai perasaan Layla sebagai istrinya dokter Bram.

"Ouh yaudah deh kalo gitu mas duluaan yaa,Lala cepet sembuh yaa,kalo ada apa-apa kabarin aja"ucapnya sembari berjalan.

"I-iya mas"

"Yaudah assalamhalikum"

"Waalikum salam"jawab Zoraida dan juga mba Rani












🦋🦋🦋🦋🦋🦋🦋

Jalan pagi mungkin Sudah di lewati,kini saatnya Zoraida bersantai santai di Sofa kesayangannya,Zoraida berduduk-duduk sembari meminum susu.

"Nih di minum sayang susunya"seketika bayangan gus Alzam muncul kembali di fikiran Zoraida,Zoraida malah kembali menangis.

"Kalo di habisin nanti mas ajak jalan-jalan ke mall,kita beli Doraemon"masih menghantui pikiran.

"Aaaaaakhrgs!!"teriakan Zoraida seraya menutup telingannya,karena ia tidak ingin fikiran terus tertuju pada hal itu.

"Aaarhs!!,kenapa lala gak bisa ngelupain semua iniiiii?!!"Berteriak sejadi-jadinya sehingga mamih Nahla medengarnya.

"Ya allah Zoraida kenapa kamuuu?!"Mamih Nahla panik.

"Lala capek mih Lala capek,Lala mau nyusul mas Alzam ajaa,Lala capeeek!!"menangis histeris.

"Huat cup,cup,cup,anak mamih yang shalehah gak boleh begitu nak,Lala harus ikhlasss"

"Gak bisa miih,Lala gak bisa nglupain mas Alzam"

"Iyaa mamih tauu,tapi Lala harus berusaha kuat,Lala kan anak mamih yang paling hebat masa ia mau lemah sama keadaan"

Zoraida terdiam,dengan perlahan tangisannya,dan emosinya  mulai mereda saat berada di pelukan ibu kandungnya.

Tutup dulu ya sayang-sayangnya akuu.

Aku udah kehabisan otak

Eh salah topik cerita maksudnya.😵😵🙏🙏

Zoraida pilihan gus alzam  (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang