PENYEMANGAT

157 31 13
                                    

Sudah lama Zoraida tak sadarkan diri,ia yang telah mengalami koma,entah mau sampai kapan ia terus tertidur,gus Alzam takan pernah berani meninggalkan sebelum istrinya siuman,ia terus mendoakan dan membacakan ayat ayat suci alquran,duduk mendampingi di sisi ranjang,dan di setiap kalinya seusai mengaji ia selalu memeluk-meluk tubuh Zoraida,dan mencium-cium dengan cinta yang sangat terdalami.

Di tengah-tengah gus Alzam yang terus menunggu iatrinya bangun dari komanya,dan ia terus menatap wajah istrinya, karena mungkin terlalu lama menunggu istrinya yang tidak bangun-bangun itu,gus Alzam semakin bosan,dan jenuh,rasanya tidak sabar sekali ingin secepatnya melihat keadaan istrinya membaik.









🦋🦋🦋🦋🦋

Namun sangat tidak di sangka pada saat gus Alzam memandang bengong pada wajah Zoraida, namun atas izin dan kehendak allah,yang telah lama di tunggu-tunggu kini ahirnya Zoraida siuman juga,gus Alzam sempat terkejut saat melihat istrinya yang sedikit menggerak-gerakan jari-jarinya dengan sangat perlahan,ia sangat bahagia sekali,"u-umi,l-lihat Lala!,sepertinys ia akan bangun"tunjuk gus Alzam tepat mengarah pada Zoraida.

"massyaallaah naaak!"umi Safira menghampiri.

Dan ahirnya umi Sabil,dan mamih Nahla ikut menghampiri dengan gugup.

"m-mih"Panggilan sayu,dan orang yang pertama ia panggil sudah pasti ibu kandungnya.

"iyaa ini mamih di siniii"mamih Nahla memeluknya.

Lalu ia melirik perlahan ke seluruh orang-orang yang berada di sekitarnya,dengan sangat sayu Zoraida menoleh,dan tersenyum sipul pada suaminya,"mas"lirih Zoraida dengan tangannya langsung meraba tangan suaminya.

"Apa sayang,hem?"tanya sendu gus Alzma.

"Mas kenapa lama kerjanya?"tanya Zoraida.

"Maafin mas ya sayang"mata gus Alzma berlinang.

"Lala takut sendirian terus di rumah"ucapan lemah Zoraida.

"Iyaa mas minta maaf ya sayang ya,mas udah terlalu lama ninggalin Lala di tempat kerja"ujar gus Alzam.

"Iya gak papa"

"Mmh Alzam memang kamu kerja di mana nak kok bisa ninggalin Lala lama?"tanya umi Safira.

"Banten mi"jawab gus Alzam.

"Ouh pantes"balas umi Safira.

"Kacian amat istrinya di tinggal sendirian"gumam umi Safira.

"Lala sehat-sehat ya nak ya jangan sakit-sakitan lagi"tutur umi Safira.

"Iyaa insyaallah mi"lirih Zoraida.

"Permisi!!"ujug-ujug sang petugas datang ke ruangan Zoraida.

"Ouh iya pak"jawab gus Alzam.

"Maaf pak pasien tidak boleh di jenguk dengan banyaknya orang hingga berkrumunan seperti ini,karena sekarang penjagaan rumah sakit sedang ketat"info sang petugas.

"Terus yang aplus bolehnya berapa orang?"tanya gus Alzam.

"Kalo bisa satu orang aja pak"jawab sang petugas.

"Kalo dua orang boleh gak?"tanya mamih Nahla.

"Gak bisa bu"larang sang petugas.

"Ouh gitu yaa"mamih Nahla menjadi bingung harus bagai mana sedangkan ia tidak tega meninggalakan putrinya.

Zoraida pilihan gus alzam  (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang