KELAM

113 19 15
                                    

Di tengah dinginnya malam Zoraida yang belum sempat tidur di karena ia insomia yaitu sulit tidur,Zoraida yang terus berjalan berbolak-balik di depan dinding kaca dengan tirai yang masih terbukak,dan belum sempat di tutup,padahal sudah malam.

Zoraida yang terus berjalan bermondar-mandir  dengan sikapnya yang begitu cemas,dan khawatir terhadap kepergian suaminya yang katanya sedang pergi bekerja di luar sana,dari sikap Zoraida yang sepertinya sedang khawatir itu,dan sudah sangat terlihat sekali bahwa Zoraida seperti sudah merasakan firasat yang aneh.

Zoraida yang terus menggenggam ponselnya,dan terus menelfon suaminya,namun tidak ada jawaban sedikitpun dari suaminya,dan ia berfikir mungkin suaminya sedang sibuk,jadi tidaklah sempat mengaktifkan ponselnnya.

"Mas angkat dooonkk!!,Lala khawatir sama kamuuu!!" Zoraida berbicara tegang tanpa adanya lawan bicara.

"Mas ya allaaah kamu kenapa siiih?!!,angkat doonk!!"setelah berkali-kali menelfon,tak ada jawaban sedikitpun dari sang suami,entah sedang apa suaminya di sana sehingga istrinya menelfon pun tidaklah di jawab.

"Mas kamu kenapa?,Lala khawatir!"Zoraida semakin di redup kepanikan,dan semakin tidak bisa berusaha untuk tidur padahal waktu sudah lewat dari dua belas malam.

Mata Zoraida yang terus terbukak segar,dan tidak sama sekali bisa merasakan rasa kekantukan pada kedua matanya,mungkin karena sangkin merasa cemas kepada  suaminya, sehingga ia tidak merasa ngantuk sedikitpun.













🦋🦋🦋🦋🦋

Kini gus Alzam yang sedang berduduk-duduk di sofa yang sudah di sediakan di ruang VIP kapal,dan di situlah gus Alzam mulai merasakan kecurigaan,dan rasa ketakutan,ia sudah mulai merasa takut dengan keadaan,dan juga dengan sikap-sikap orang-orang yang ada di sekitarnya.

Gus Alzam yang duduk di dekat pagaran besi kapal seraya menyandarkan punggungnya di pagar besi tersebut,dan sembari menikmati minuman-minuman jus yang berada di genggamannya,fikiran nya yang terus berfikir heran,hatinya yang tetus merasakan keganjalan yang aneh.

Para kariyawan-kariyawan gus Alzam semuanya hening,dan mendiami gus Alzam,dan mereka semua seperti sok sibuk memainkan handphonenya.

Dan dari salah satu kariyawan yang duduk berdampingan dengan gus Alzam,sang salah satu kariyawan tersebut yang bernama Riki terus-menerus bergeser dari tempat duduknya dan semakin mendekati gus Alzam sehingga tidak tersisa jarak sedikitpun di antara gus Alzam,dan juga Riki.

Riki yang mulai bercleingak-celingung mengawasi keadaan sekitarnya,apakah ada orang lain selain dirinya,dan juga kariyawan-kariyawan gus Alzam lainnya, yang sudah sepakat bersekongkol dengannya.

Saat Riki sedang bercelingak-celinguk itu sepertinya keadaan sekitar aman-aman saja,dan seperti tidak ada orang lain yang akan memantau kejahatan mereka,namun sayangnya para kariyawan ini tidaklah sadar,bahwa selain kapal yang mereka naiki masih ada kapal-kapal lain yang berlayar di sekitar laut tersebut.

Dari kariyawan yang bernama Fizi ia sempat membocorkan ucapan seperti halnya keceplosan,dari ucapan yang Fizi lontarkan yaitu, "Kau akan dalam bahaya_____"Dengan ucapan nya yang agak pelan namun gus Alzam sempat sedikit mendengarnya,saat gus Alzam melirik ke arah Fizi dengan raut wajah gus Alzam yang penuh bertanya-tanya,dan juga sangat curiga dengan sikap kariyawan-kariyawannya, di situ lah Fizi langsung berusaha mengalihkan ucapannya yang barusan di lontarkan,namun percuma gus Alzam sudah mengetahui apa yang ia ucapkan,dan sudah merasa sangat-sangatlah curiga pada mereka.

Zoraida pilihan gus alzam  (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang