BERLIAN BERHARGA

401 48 15
                                    

Kehidupan tidak akan bisa di tebak oleh siapapun selain sang maha kuasa,waktu pagi mendatang cruitan burung berkeliaran di mana-mana.

Zoraida berdiri sendiri di depan area teras kolam di kekediamannya,sembari merenungi keidahan alam yang telah allah ciptakan.

Udara pagi yang sejuk keadaan masih terasa nyaman aman dan damai,kenikmatan di pagi hari ini lah dengan massyaallahnya di mana waktu yang sangat bagus untuk di  gunakan oleh seorang menghafal alquran/memurajaah hafalan-hafalan lainnya.

Waktu  yang masih  mudah memasukana hafalan dalam fikiran,manusia-manusia berilmu yang masih memiliki masa masa muda,di masa ini lah yang masih mudah untuk di pakai sebagai pemahaman-pemahaman yang bermanfaat.

Zoraida duduk di tepi kolam renang di tempat duduk yang nyaman, dan sangat bersih,sembari meranggi hafalan di genggamannya dan betapa khusyunya ia menghafal di tempat tersebut sehingga tidak mengingat keadaan lainnya.

"Nak udah dulu yaa hafalannya"penghentian umi Sabil.

"Loh memangnya kenapa?"heran Zoraida.

"Ayoo cepat kamu siap-siap,rapihkan pakaianmu"titahnya.

"Ouh ya umi"

"Ayoo cepet"

Zoraida yg masih slibret memakai murka berwarna abu-abu,ia berjalan terlete-lete,karena bawahan murkannya yang membincang-bincang kedua kakinya.

Jeng jeng jeng...

Penampilan Zoraida sudah siap segalanya,ia memakai pakaiaan syar'i berwarna serba hitam,terutama nikob yang ia pakai,padahal ia tidak tau bahwa hari ini ia akan di adakannya acara apa, dirinya yang akan di lamar oleh seseorang namun tidak lah ia mngetahui siapa orang nya, mungkin jika ia mengetahui hal itu,yang pasti dirinya akan sangat sangatlah marah.

"Emang ada apa mi?"

"Mmm nanti Zora juga tauu"

"Iiih kasih tau sekarang donk mii"

"Gak nanti Zora juga tauu"

"Iiih kenapa harus nanti sih"

"Yaa,udah jalani aja duluu,ayoo cepetan"

Semua para tamu sudah hadir di ruang tamu,yg sedang berbincang asik dengan abi hanafi.

"E e e bentar-bentar kok ada laki-laki di sana?"gumamnya pelan.

Zoraaaa"teriak abi dari lantai bawah

"I-iya bi"

"Duuuh itu sape sih?"bingung Zoraida.

Zoraida dengan sopan dan beradao jalan perlahan tunduk menghampiri semuannya.

"Assalamualikum"sapa Zoraida.

"Waalaikum salam"

"Waalaikum salam"

"Waalaikum salam"

"Haduuh massyaallah Zora"puji abi Rafli.

"ayo sini la duduk"titah abi hanafi zoraida pun mengikutinya

"ayoo silahkan di mulai"hidang abi Hanafi

"Duuh ada paan si nih?"heran Zoraida semakin meruntut.

"Nak Zora,boleh ibu bicara sama kamu sekarang?"tanya ibu Zilah.

"i-iya buu"

"jadi gini nak,kami datang ke sini ingin menawarkan kepada Zora,apakah zora mau di jodohkan dengan Syakir"tawaran ibu Zilah.

"T-tapi s-saya anu itu mmm, ssht, anu loo itu"Zoraida gugup dan bingung untuk menjawab apa,dengan gerakan jari tlunjuknya yang saling mengetuk-ketuk,dan tremor.

Zoraida pilihan gus alzam  (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang