HANCUR

142 22 12
                                    

Singkat saja......

Setelah selesai memandikan beserta menyolatkan jenazah gus Alzam,kini sudah saatnya gus Alzam di makamkan di sisi makam abi Rangga,gus Alzam yang di makamkan di kuburan keluarga besar santrinya,yaitu di pesantren Alistiqomah tiga.

Ribuan santri yang beramai-ramai  memagari pejalan yang mengakat keranda jenazah gus Alzam,hingga sampai di tempat pemakaman,di situ masih banyak para santri yang ikut mengkrumuni,karena tiada  satupun orang yang tidak merasa kehilangan sosok lelaki yang baik dan bijaksana ini,semua para santri menangisi karena terharu dan tidak ingin kehilangan seorang  guru tercintanya.

Zoraida yang masih dalam keadaan terinfus namun dia tetap memaksakan untuk datang di tempat terahir di mana ia akan bertemu dengan gus Alzam,Zoraida yang sudah menangisi dari kemarin,hingga kedua matanya lembab,dan dirinya sudah terlihat sangat tumbang,tapi harus berusaha  kuat untuk bangkit,dan melihat jasad suaminya yang akan di makamkan.

"Mba Lala yang sabar yaa"seorang santri yang berdiri di samping kursi roda Zoraida,ikut prihatin,seorang santri tersebut mengelus-elus punggung Zoraida.

"iya insyaallaah"lirih Zoraida,sudah terlalu syok.

"Ya allaaah mba Lalaaa,turut berduka cita"Ani sebagai sepepu Zoraida memeluk Zoraida saat baru saja datang.

"Iya-iyaa makasiih,hiks,hiks,hiks!"

"Pokoknya mba Lala mulai dari sekarang harus berusaha ikhlas"penuturan Ani.

"Enggak bisaa"menangis.

Ani mengelus kepela Zoraida,sekaligus mengusap air matanya,dengan tubuh Zoraida yang sudah kelihatan amat melemah,dan dengan wajahnya yang begitu pucat,ia hanya bisa menangis-menangis dan menangis,ia sudah tidak mampu berbicara atau berdiskusi dengan orang-orang yang berada di sekitarnya,kecuali ia menjawab pertanyaan.

"Ya allah gak nyangka ya,yang namanya umur kagak ada yang tau"gumaman santri-santri yang berada di belakang,sembari menangis.

"Mas Alzaaaaam!!,hakhs hakhs!!"Zoraida memanggil-manggil gus Alzam saat mayad gus Alzam mulai di turunkan ke liang lahat,ia semakin menangis histeris,karena lisannya memang berkata rela namun tidak dengan hatinya.

"Udah udah mba jangan di tangisin terus,kasian"kata Ani.

"Aaaarskhs!!!,aaaaaaakhrs!!,hiks,hiks,hiks!!"Zoraida menangis histeris,dengan hatinya yang begitu hancur,dan sangat membuat nya jengkel hingga berlebihan.

"AAAAAKRS!!"jerit kesal Zoraida,yang sudah tidak mampu menahan rasa sakit di hatinya.

Hingga semua orang yang berada di sekitarnya langsung berusaha memeluk Zoraida,dan juga berusaha menenangkan jeritan-jeritan amarah Zoraida.

Semua orang tak tega melihat kondisi Zoraida,semuanya sangat menyayangi Zoraida,kasihan sekali Zoraida jika di perhatikan.

🌹… Ha-ah-ah-ah
… Melihatmu bahagia, satu hal yang terindah
Anug'rah cinta yang pernah kupunya
Kau buatku percaya ketulusan cinta
Seakan kisah sempurna 'kan tiba
… Masih jelas teringat pelukanmu yang hangat
Seakan semua tak mungkin menghilang
Kini hanya kenangan yang telah kau tinggalkan
Tak tersisa lagi waktu bersama
… Mengapa masih ada
Sisa rasa di dada
Di saat kau pergi begitu saja?
Mampukah ku bertahan
Tanpa hadirmu, sayang?
Tuhan, sampaikan rindu untuknya (rindu untuknya)
… Masih jelas teringat (jelas teringat) pelukanmu yang hangat
Seakan semua tak mungkin menghilang (menghilang)
Kini hanya kenangan yang t'lah kau tinggalkan
Tak tersisa lagi waktu bersama (waktu bersama)
… Mengapa masih ada
Sisa rasa di dada
Di saat kau pergi begitu saja? (Begitu saja)
Mampukah ku bertahan
Tanpa hadirmu, sayang?
Tuhan, sampaikan rindu untuknya
… Oh, masih tersimpan
Setiap kеnangan, ho-wo-wo-oh
Semua cinta yang kau beri
Kau takkan terganti
… Mеngapa masih ada (masih ada)
Sisa rasa di dada (rasa di dada)
Di saat kau pergi begitu saja?
Mampukah ku bertahan
(Tanpa hadirmu, sayang?)
Tuhan, sampaikan rindu untuknya
… Sampaikan rinduku untuknya🌹🌹… Ha-ah-ah-ah
… Melihatmu bahagia, satu hal yang terindah
Anug'rah cinta yang pernah kupunya
Kau buatku percaya ketulusan cinta
Seakan kisah sempurna 'kan tiba
… Masih jelas teringat pelukanmu yang hangat
Seakan semua tak mungkin menghilang
Kini hanya kenangan yang telah kau tinggalkan
Tak tersisa lagi waktu bersama
… Mengapa masih ada
Sisa rasa di dada
Di saat kau pergi begitu saja?
Mampukah ku bertahan
Tanpa hadirmu, sayang?
Tuhan, sampaikan rindu untuknya (rindu untuknya)
… Masih jelas teringat (jelas teringat) pelukanmu yang hangat
Seakan semua tak mungkin menghilang (menghilang)
Kini hanya kenangan yang t'lah kau tinggalkan
Tak tersisa lagi waktu bersama (waktu bersama)
… Mengapa masih ada
Sisa rasa di dada
Di saat kau pergi begitu saja? (Begitu saja)
Mampukah ku bertahan
Tanpa hadirmu, sayang?
Tuhan, sampaikan rindu untuknya
… Oh, masih tersimpan
Setiap kеnangan, ho-wo-wo-oh
Semua cinta yang kau beri
Kau takkan terganti
… Mеngapa masih ada (masih ada)
Sisa rasa di dada (rasa di dada)
Di saat kau pergi begitu saja?
Mampukah ku bertahan
(Tanpa hadirmu, sayang?)
Tuhan, sampaikan rindu untuknya
… Sampaikan rinduku untuknya🌹










Zoraida pilihan gus alzam  (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang