Rio tak membawa Rose berkumpul dengan teman nya terlalu lama, karena ia tahu sang gadis harus bekerja, jadi ia pun segera mengantarnya ke cafe sang nenek, dan setelah nya, baru Rio kembali ke tempat sahabat-sahabat nya.
"Jadi kapan kamu berencana untuk jujur pada Rose?" Tanya Jaehyun
"Aku belum tahu" jawab Rio.
"Jangan terlalu lama, nanti jika ia tahu dari orang lain, aku khawatir itu akan berimbas pada hubungan kalian" nasehat Jaehyun, Rio mengangguk paham, mengerti akan kekhawatiran sahabat nya itu pada nya.
Sementara di tempat lain
Jessica dan Yuri menemui grandpa Jung, untuk menanyakan perihal siapa gadis yang bersama Rio tempo hari.
"Appa belum tahu namanya, dia adalah pegawai di salah satu cafe eomma mu" jawab tuan Jung.
"Jangan pernah berfikir untuk memisahkan nya, terlepas dari apakah dia gadis baik-baik atau bukan, tapi nyatanya dia lah yang membawa kebahagiaan untuk Rio saat ini" ancam tuan Jung.
"Tapi appa, sebagai ibu, aku tentu khawatir jika Rio sampai patah hati oleh gadis itu" ujar Jessica.
"Bukan kah hati Rio sudah hancur oleh keegoisan kedua orang tua nya dulu?" Sindir tuan Jung.
"Beruntung Rio bertemu dengan gadis itu, kalian tahu apa yang menjadi kekhawatiran kami selama ini?" Tanya tuan Jung, sejenak ruangan nya terasa hening karena tak ada jawaban.
"Kami takut jika sampai suatu saat Rio enggan untuk menikah, karena trauma" ujar tuan Jung.
Jessica dan Yuri keluar dari gedung perkantoran Jung dengan wajah cemas dan sedikit kesal.
"Aku takut Yul, gadis itu hanya akan memanfaatkan Rio" lirih nya pada sang suami.
"Rio sudah besar yeobo, appa sudah meyakinkan kita untuk tidak perlu khawatir pada gadis itu kan" hibur Yuri sambil merangkul bahu sang istri dan mengusap-usap nya.
Rio menjemput Rose sore itu dari sekolah nya, dan sang kekasih nampak berlari dengan wajah ceria nya mendekati sang pria.
"Hi" sapa Rio, Rose tersenyum lebar, pemuda itu lantas memakai kan helm untuk sang kekasih sebelum melanjutkan perjalanan.
"Rio"
"Hm?"
"Minggu depan aku mulai ujian kelulusan" ujar Rose
"Lalu?" Tanya Rio.
"Mau tidak menemani aku belajar guna mempersiapkan diri?" Tanya Rose ragu-ragu, Rio meraih tangan kiri Rose yang melingkar di pinggang nya, lalu ia kecup.
"Tentu, apa pun untuk mu" jawab Rio, dan Rose pun jadi semakin mengeratkan pelukan nya.
Rio duduk di tempat ia biasa makan nasi pemberian Rose dulu, di samping cafe, menemani jam istirahat kekasih nya yang di gunakan untuk belajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Home
FanfictionTentang Rio, pemuda delapan belas tahun dan berasal dari keluarga yang berantakan, jatuh cinta pada Rose, gadis biasa yang bekerja di sebuah toko roti, bagaimana usaha Rio dalam mendekati Rose, dan menghadapi masalah keluarga nya.?