31. Kiss You

1.4K 232 68
                                    

Rose duduk di bangku penumpang depan menemani Rio, sementara harabeoji dan halmeoni duduk berdua di bangku belakang, pemuda itu membawa keluarga Park makan siang di sebuah restauran, untuk merayakan kelulusan Rose, halmeoni dan harabeoji tentu merasa terharu dengan apa yang sudah Rio lakukan untuk mereka.

"Aku percaya, dia mungkin telah menghabiskan waktu sebulan penuh untuk mengumpulkan semua uang yang ia gunakan untuk kita hari ini" gumam harabeoji sambil menatap Rio yang tengah berbicara dengan pelayan restauran.

"Dia anak yang baik bukan" lanjut halmeoni, Rose hanya terdiam, tapi dalam hati, ia memang mengiyakan apa yang dikatakan oleh halmeoni dan harabeoji nya.

Hidangan telah siap, Rio terlihat sibuk membantu harabeoji makan.

"Biar Lim potongkan daging nya harabeoji" kata Rio, sementara Rose membantu sang nenek.

"Ini untuk halmeoni" Rio meletakan sayuran di mangkuk sang nenek yang terkekeh senang dengan perhatian Rio, benar, dia merasa seperti memiliki cucu laki-laki nya sendiri.

"Rasa nya harabeoji ingin segera menikahkan kalian" kekeh sang kakek

"Tunggu Lim lulus dulu harabeoji" jawab Rio.

"Astaga" kaget harabeoji yang baru mengetahui jika Rio masihlah sekolah, Rio tersenyum lucu.

"Jadi. . ." Harabeoji tak bisa melanjutkan kata-kata nya.

"Tapi harabeoji jangan khawatir, Lim tidak akan main-main dengan Rose" Rio berusaha meyakinkan tuan Park.

"Harabeoji percaya, kalau begitu, kapan kita bertemu dengan orang tua mu?"



Glek


Rio menelan ludah nya.

Di tempat lain

Minho tengah makan siang bersama ahjuma Kim di dapur rumah keluarga Jung.



"Minho-yaa, kemana mobil mu?" Tanya ahjuma Kim



"Rio membawa nya ahjuma, menghadiri wisuda kelulusan nona Rose" jawab Minho yang memang Rio dengan jujur mengatakan kemana ia akan membawa mobil nya.


"Senyum itu, akhir nya kembali, setelah sekian lama, aku jadi penasaran seperti apa wajah gadis itu" ujar ahjuma Kim sambil tersenyum membayangkan wajah Rio.


Rio melajukan mobil nya pulang ke rumah keluarga Park, tapi Rose masih bertahan di dalam mobil dan menunggu Rio kembali setalah mengantar masuk harabeoji dan halmeoni nya.



"Kenapa kamu mau melakukan semua nya untuk kami?" Tanya Rose tentang perlakuan Rio hari ini.


"Karena aku mencintai mu" jawab Rio.


"Jika kamu serius dengan ku, ku harap tak ada lagi rahasia diantara kita" balas Rose, jantung dan hati nya tengah berulah di dalam sana karena pengakuan Rio tadi, tapi, ia harus tetap terlihat tenang, karena malu dan sedikit jual mahal, Rio mengangguk mantap.

"Suatu saat, aku ingin kamu menjelaskan siapa wanita yang mengejar mu tempo hari di mall?" Ucap Rose yang kemudian menggenggam tangan kiri Rio dan meremas nya.


"Tak harus sekarang, kapan pun kamu siap, aku menunggu penjelasan mu" tutur Rose lagi, wajah Rio nampak serius, memikirkan kata-kata Rose yang ada benar nya, bahwa, hubungan yang serius harus di mulai dari ada nya kejujuran.


"Iya, aku akan menjelaskan nya nanti" jawab Rio menatap pada Rose, gadis itu pun tersenyum senang, dan Rio pun gemas, ia lalu meraih pipi Rose dan mengecup nya, tapi apa. . .


Rose justru malah menoleh, hingga bibir mereka pun menyatu, meski malu, tapi keduanya tak ada yang berniat untuk menjauh, mereka tersenyum lucu untuk menutupi kegugupan dan salah tingkah nya, wajah kedua nya pun merona.


Di rumah keluarga Jung, Minho masih mengobrol dengan ahjuma Kim di dapur.


"Semoga gadis itu tak menyakiti Rio" harap ahjuma Kim.



"Ahjuma. . . Ahjuma. . ." Teriak Rio girang memasuki rumah sang kakek, yang dipanggil pun segera menyambut bayi besar nya.


"Ahjuma di dapur sayang" jawab nya sedikit berteriak sambil meraih gelas kosong lalu mengisi nya dengan air putih.


"Ahjuma" panggil Rio lagi dengan wajah sumringah nya dan sedikit tersengal.


"Minumlah dulu" ahjuma Kim menyodorkan air putih di tangan nya pada Rio yang langsung meneguk nya.


"Rio sudah makan?" Tanya ahjuma, mengambil alih gelas ditangan Rio.


"Sudah" jawab Rio, ahjuma pun menarik nya menuju ke bangku meja makan dimana Minho masih duduk disana.

"Rio mau bercerita apa?" Tanya ahjuma lembut, ia tahu jika Rio sudah berteriak-teriak tak sabar memanggil nya, berarti dia punya sesuatu untuk di ceritakan.


"Aku mencium nya tadi" cerita Rio polos, meski terlihat malu-malu juga, tapi ia selalu bercerita dengan jujur dan apa ada nya pada ahjuma Kim, Minho mengulum senyum dengan keluguan Rio, dan memakhlumi nya.

Ahjuma Kim terdiam, ia tak percaya jika Rio yang dulu selalu berada di gendongan nya, yang ia temani setiap malam, kini sudah beranjak dewasa, bahkan sudah mengenal yang nama nya cinta, ia menatap haru pada wajah cemas Rio yang juga menatap nya.


"Ahjuma tidak marah kan?" Tanya Rio takut karena ahjuma Kim masih diam saja.


"Tidak" jawab ahjuma menahan tangis.


"Rio boleh mencium nya, asal tidak lebih dari itu, ingat, wanita itu untuk di jaga boy, tak peduli itu kekasih mu, istri mu atau saudara perempuan mu, ingat pesan ahjuma, Rio masih kecil, jangan melakukan hal-hal tak pantas yang hanya boleh dilakukan oleh orang dewasa yang sudah menikah" nasehat ahjuma Kim.




"Ne ahjuma, Rio akan mengingat apa kata ahjuma" jawab nya mengangguk patuh, Rio memang lebih cenderung dekat dengan ahjuma dan Minho, karena mereka lah yang selalu ada untuk menguatkan dan menghibur Rio selama ini.


"Nanti Rio akan kenalkan ahjuma dan hyung pada Rose" kata Rio lagi.



"Iya, ahjuma tunggu saat tiba waktu nya nanti" balas ahjuma Kim.




#TBC

Broken HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang