24. Taruhan

1.2K 228 92
                                    

Rio turun dari anak tangga rumah kakek nya, berjalan menuju ke meja makan, dimana ia akan menyantap sarapan buatan Seo mommy tanpa sepengetahuan nya, wajah nya terlihat ceria dan penuh senyum, Jung grandpa dan Jung grandma pun ikut tersenyum senang, setelah sekian tahun, akhir nya mereka bisa melihat keceriaan sang cucu kembali.

Dan di sekolah Rose, gadis itu tengah berbincang dengan sang kekasih di kantin, sambil menikmati makan siang mereka.

"Oppa, aku ingin mengatakan sesuatu pada mu" ujar Rose, Chanyeol mengangguk tanda jika ia siap mendengar kata-kata Rose, sambil melahap nasi nya.

"Aku. . . Aku. . ." Rose ragu dan ketakutan untuk mengatakan nya.

"Hey, ada apa?" Tanya Chanyeol menghentikan makan nya.

"Aku ingin kita putus" jawab Rose, Chanyeol terkejut.

"Kenapa?" Tanya nya tak terima.

"Harabeoji tak menyetujui hubungan kita, oppa" jawab Rose menunduk.

Brak.

Chanyeol murka, dan membanting sumpit nya diatas meja.

"Mianhae" lirih Rose yang terjengkit kaget, pemuda itu marah, dan meninggalkan kantin begitu saja, Rose pun meneteskan air matanya.

Brak

Chanyeol menendang tempat sampah di depan kelas nya, Jisoo pun menoleh ke arah sahabat nya itu, nafas Chanyeol memburu, karena emosi.

"Dasar orang miskin tak beguna" maki nya.

"Ada apa?" Tanya Jisoo mendekat.

"Rose, dia memutuskan hubungan kami hanya karena harabeoji nya tidak setuju, jual mahal sekali kakek tua itu, padahal mereka hanya orang miskin, mau memilih namja yang seperti apa untuk cucu nya? Sudah bagus ada aku yang mau dengan Rose" omel nya panjang lebar, Jisoo terkekeh.

"Mau tahu cara nya membuat mereka menyesal?" Tanya nya pada Chanyeol.

"Bagaimana?" Tanya Chaenyeol menatap serius pada Jisoo yang menyeringai.

"Tantang Rio balapan, dan gunakan Rose sebagai taruhan nya, usahakan kamu mengalah, Rio tak akan mungkin menolak nya, pandai lah sedikit, jika Rio memakai Rose, dan sampai hamil, dua dendam mu akan terbayar, Rio harus nikah muda, dan Rose juga hancur masa depan nya" ide Jisoo, Chnyeol yang awal nya hanya diam pun kini tersenyum antusias.

"Ide bagus Soo" gumam nya, ia terlihat bersemangat kembali, ia lalu menemui Rose kembali sepulang sekolah.

"Sebelum kita berpisah, mau kah kamu menemani ku balapan nanti malam, untuk terakhir kali nya?" Pinta Chanyeol memelas, Rose tentu tak tega, ia pun menyetujui nya.

Setiba di cafe, Rose duduk sambil memangku kotak nasi yang biasa digunakan Rio.

"Kenapa aku jadi memikirkan nya?" Batin nya bingung, ia lalu berdiri dan mulai melakukan pekerjaan nya.

"Unnie" Rose mencoba membuka pembicaraan dengan Luna.


"Yaa Rose?" Jawab Luna sambil membersihkan kaca showcase cake dan roti.

"Lim kemana unnie tahu?" Tanya Rose.


"Kamu menyukai nya?" Ejek Luna, Rose kikuk.

"B-bukan begitu unnie, sekarang jadi tak ada lagi yang menghabiskan masakan ku, unnie" jawab Rose salah tingkah.

"Jujur saja Rose" Luna semakin menjadi


Broken HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang