Mobil yang di tumpangi keluarga Rose pun telah memasuki sebuah pekarangan rumah megah yang mirip sebuah istana, mobil-mobil dan motor milik Rio berjajar dengan rapi di parkiran, harabeoji pun menatap keluar jendela dengan perasaan was-was dan tak percaya.
"Rose, kita mau bertemu Lim kan?" Tanya nya pada sang cucu.
"Ne harabeoji, ayo kita turun" jawab Rose, ia lalu menggandeng kakek nenek nya dikanan dan kiri lengan nya, sementara Minho di belakang membawa oleh-oleh dari keluarga Park.
Harabeoji dan halmeoni mendongak takjub mengagumi rumah besar keluarga Rio, mereka belum pernah melihat rumah mewah sebelum nya, wajar jika merasa kagum sekarang, mereka di buat semakin menganga tak percaya saat memasuki ruang tamu keluarga Jung, dan mengerjab tak percaya dengan sederet pria dan wanita yang berjajar rapi sambil tersenyum ramah menyambut kedatangan keluarga Park.
"Selamat datang di rumah kami tuan dan nyonya Park" sambut grandpa Jung dan grandma Jung, mereka langsung menghampiri dua orang tua itu yang terlihat linglung, ditambah Lim tak terlihat ada disana.
"Ini istri saya, Jung BoA" tuan Jung mulai memperkenalkan satu per satu anggota keluarga nya satu per satu.
"Ini Yoong papa nya Rio, dan Seohyun mommy nya Rio"
"Yang ini Yuri daddy nya Rio, dan mama nya Rio, Jessica, putri kandung saya, dan mereka ini ada Karina, Giselle, Yoshi dan Yuna, dongsaeng nya Rio, dan satu lagi adalah ahjuma Kim, pengasuh Rio" ujar tuan Jung, harabeoji tak menyahut, ia masih berusaha mencerna kata-kata grandpa Jung.
"Siapa Rio?" Tanya harabeoji menatap polos ke arah grandpa Jung, yang tersentak bingung dengan pertanyaan tamu nya.
"HARABEOJI, HALMEONI!" Seru Rio yang baru muncul dari ruang tengah dengan baju resmi nya, ia kini terlihat gagah, muda dan tampan, aura pangeran nya membuat kakek dan nenek Park membeku, mereka seperti tak mengenali sosok Lim yang berbeda jauh dengan yang mereka kenal selama ini.
"Ini Lim harabeoji, halmeoni" ucap Rio sambil memeluk kedua nya, tuan dan nyonya Park masih membisu, Rio lalu membawa nya duduk di sofa ruang tamu, bersama keluarga nya.
"Limario, orang rumah biasa memanggil ku Rio, harabeoji, halmeoni" jelas Rio lagi, ia duduk berlutut dihadapan kakek nenek Rose itu.
Halmeoni menatap sendu dan takut pada keluarga Rio satu per satu, ia cemas dan tak percaya diri, harabeoji sendiri sudah menunduk, air mata nya menetes.
"Maafkan harabeoji" ujar nya lirih, Rio pun dibuat tak mengerti.
"Harabeoji tidak bersalah apa-apa" balas Rio menggenggam kedua tangan yang mulai keriput itu.
"Sekarang, jika Lim ingin membatalkan perjodohan dengan Rose tidak apa-apa, harabeoji harus nya bisa memilih yang sebanding dengan keluarga kami, dan itu bukan keluarga mu" ujar nya, harabeoji ketakutan dengan keluarga Rio yang ternyata bukan orang sembarangan.
"Maafkan harabeoji yang tak tahu diri ini" ujar nya lagi.
"Tidak tidak, Rio tetap ingin melanjutkan perjodohan ini, Rio sangat mencintai Rose, harabeoji" ucap Rio.
"Tapi. . ."
"Tuan Park, jangan sungkan, Rose sudah ku anggap seperti cucu ku sendiri, dia diterima di keluarga ini tanpa mempermasalahkan dari mana dia berasal" tutur tuan Jung, Rio mengangguk meyakinkan harabeoji.
"Maaf tuan Jung, atas kecerobohan saya yang lancang menjodoh kan cucu saya dengan cucu anda" mohon harabeoji.
"Saya yang harus nya berterima kasih dengan anda tuan Park, karena Rio mendapatkan pasangan yang cocok dan tepat berkat anda" balas Jung grandpa.
"Tuan Park, Rose gadis yang baik, dia pantas untuk putra kami" imbuh Yuri.
"Ne, kami semua menyukai cucu mu, bahkan dongsaeng-dongsaeng Rio juga sudah dekat dengan Rose" Yoong ikut membujuk, harabeoji terkekeh dalam tangis nya mendengar penuturan keluarga Rio.
"Saya tidak tahu harus bicara apa" bingung nya.
"Jangan batalkan perjodohan kami, ne" mohon Rio, harabeoji mengangguk menatap Rio.
"Gumawo harabeoji" ia langsung memeluk tuan Park.
Tanpa di rencanakan sebelum nya, sore itu pun diadakan acara tunangan antara Rio dan Rose.
"Selamat hyung" Yoshi menghampiri Rio dan memeluk nya memberi ucapan selamat.
"Unnie, wah selamat, semua terasa lengkap, memiliki oppa dan unnie" seru Karina.
"Yaa, aku jadi punya teman bercerita sekarang" imbuh Giselle.
"Masih ada Yuna disini, kalian tidak menyebut ku" protes si kecil sambil menyilangkan kedua lengan nya di depan dada, Karina, Rose dan Giselle pun terpingkal.
"Ya ya, kami tidak lupa sayang" Rose meraih pinggang mungil Yuna dan memangku nya, rupa nya acara pertunangan sudah di rencanakan oleh Yuri dan Yoong, mereka lah yang membeli cincin tanpa sepengetahuan anggota keluarga di rumah masing-masing.
Setelah acara selesai, dilanjutkan dengan makan malam bersama, termasuk hidangan yang dibawa keluarga Park pun ikut di suguhkan.
"Yuna mau dekat oppa" ujar si maknae, ia mulai manja pada Rio, bukan nya duduk sendiri, malah minta di pangku dan disuapi.
Harabeoji dan halmeoni saling bertatapan haru, merasa lega, dan bahagia, karena Rose di terima di keluarga Jung yang ternyata adalah orang kaya raya, dalam hati mereka juga merasa lucu, karena cita-cita Rose ingin menjadi orang kaya akhirnya terkabul, meski bukan karena kesengajaan.
"Sekarang aku lebih tenang yeobo, dan siap kapan pun Tuhan meminta ku pulang, karena Rose sudah berada di tangan pria yang tepat" ujar harabeoji pada halmeoni sambil menatap Rose yang sedang bercanda dengan dongsaeng-dongsaeng nya Rio.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Home
FanfictionTentang Rio, pemuda delapan belas tahun dan berasal dari keluarga yang berantakan, jatuh cinta pada Rose, gadis biasa yang bekerja di sebuah toko roti, bagaimana usaha Rio dalam mendekati Rose, dan menghadapi masalah keluarga nya.?