48. Berkumpul

1.3K 214 53
                                    

Karina dan Giselle mengikuit langkah Rose menaiki anak tangga menuju ke lantai dua, dimana kamar Rio berada, pintu yang memang sedari tadi sudah terbuka, membuat suara yang tercipta dari dalam terdengar begitu jelas sampai di lantai bawah, Rio tertawa menggelegar, menggoda Yuna, dan gadis itu merajuk



"Oppa hanya bercanda, oppa hanya bercanda, jangan marah ne" rayu Rio.



"Rio oppa sama saja dengan Yoshi oppa, menyebalkan" kesal Yuna dengan bibir manyun nya, ia lalu hendak berlari keluar, Rio dan Yoshi malah semakin terpingkal.



"Unnie" adu nya sambil memeluk pinggang Rose dan mendongak nyaris menangis.


"Hey, ada apa Yuna?" Tanya Rose yang berpapasan dengan Yuna di ambang pintu, Seo mommy dan Yoong pun kaget awal nya, tapi mereka memakhlumi nya.


"Jangan menangis, tidak malu ada aunty dan uncle disini" ujar Rose, ia lalu menggendong Yuna, gadis kecil itu menatap keluarga Rio satu per satu.


"Kenalkan, ini dongsaeng nya oppa juga, Karina unnie dan Giselle unnie" tutur Rose.


"Hi Yuna" sapa kedua nya, Yuna beringsut malu karena belum kenal dan baru pertama kali nya jumpa.


"Kita antar mereka bertemu oppa, ne" Rose pun memasuki kamar sang kekasih, yang langsung terdiam dari tawa nya bersama Yoshi.


"Boy" Yoong langsung menghampiri sang putra.


"Sudah lebih baik?" Tanya nya, Rio mengangguk, Giselle dan Karina menatap oppa nya canggung.

"Karina, Giselle, mana kado kalian tadi?" Tanya Yoong agar sang putri menyerahkan hadiah yang mereka bawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Karina, Giselle, mana kado kalian tadi?" Tanya Yoong agar sang putri menyerahkan hadiah yang mereka bawa.


"Ini, dari Giselle dan unnie, untuk oppa, senang melihat oppa sudah bisa kembali ke rumah" ucap Giselle mengulurkan kotak kado pada Rio, ia menunduk antara malu dan takut.


"Ya, terima kasih" balas Rio menerima pemberian sang dongsaeng, Karina hanya diam melirik ke arah Rio.


"Momm" sapa Rio pada sang ibu tiri.


"Hey, mommy bawakan sup gomtang kesukaan mu, dimakan ne?" Ujar nya, canggung, aura Rio memang berbeda, tidak hanya saudara tiri nya, orang tua sambung nya pun merasa sungkan, canggung, dan takut jika sampai membuat kesalahan di hadapan nya, tapi mereka semua menyayangi Rio.


"Ne, gumawo momm" jawab Rio, Seo mommy pun duduk disamping kanan Rio.


"Terima kasih sudah memaafkan dan menerima kami, rasa nya ini lebih membahagiakan dari pada menang undian satu milyar ₩on sekalipun" lega nya, Rio terkekeh kaku.


"Oh ya, Yoshi, kenalkan Karina noona, dan Giselle noona" Rio memperkenalkan dongsaeng laki-laki nya pada dua dongsaeng nya yang lain.


Ahjuma Kim berjalan menuju ke kamar Rio, untuk memberi tahu jika makan malam telah siap, para orang tua sudah berkumpul di bawah.


"Anak-anak, ayo turun, kita makan malam bersama" beritahu ahjuma Kim.


Kedua keluarga telah di pertemukan dalam suasana yang hangat, dan damai, tak ada lagi suasana dingin dan kaku, karena Rio telah bisa menerima kehadiran keluarga baru nya, semua berkat Rose, gadis yang setia menemani sang kekasih yang usia nya setahun lebih muda itu, Jung grandpa masih belum mengijinkan Rio sekolah, ia masih mengurung sang cucu di rumah.


Di tempat lain

Harabeoji dan halmeoni Park tengah mendorong gerobak ramen nya, sambil berbincang.

"Yeobo, apa kamu tidak penasaran kemana Lim? Sudah hampir seminggu dia tidak mengunjungi kita" ujar halmeoni.


"Tentu aku juga ingin tahu yeobo, kemana anak itu, aku mengkhawatirkan nya" balas sang suami, mereka pun tiba di rumah, dan mendapati sang cucu sudah Rose, sudah lebih dulu di rumah.


"Rose, sudah pulang?" Tanya harabeoji.



"Ne harabeoji, ini teh herbal milik harabeoji dan halmeoni" ujar Rose menghidangkan teh hangat untuk kakek nenek nya sehabis pulang berjualan.


"Rose, Lim kemana? Kalian tidak sedang bertengkar kan?" Tanya harabeoji cemas.


"Tidak harabeoji, Lim baru pulang dari rumah sakit, dia sedang tak enak badan" jawab Rose, kakek Park pun kaget.



"Benarkan, pantas saja perasaan ku tak enak beberapa hari ini" ujar harabeoji.


"Besok antarkan halmeoni dan harabeoji ke rumah nya ne, kami ingin menjenguk nya" pinta harabeoji pada sang cucu.


"Ne harabeoji"



Keesokan hari nya, halmeoni dan harabeoji sengaja tak berjualan hari ini, karena akan menjenguk Rio, Rose sudah memberitahu sang kekasih, yang kemudian mengirim Minho untuk menjemput kakek dan nenek Park ke rumah nya.


"Selamat sore nona" sapa Minho membungkuk hormat pada Rose yang tengah menenteng kantong berisi makanan untuk Rio buatan halmeoni.


"Oppa, jangan panggil nona" kata Rose tak enak, Minho tersenyum menanggapi ucapan Rose, pria itu kemudian membuka kan pintu untuk kakek dan nenek Park.

"Selamat sore tuan" sapa nya.


"Selamat sore juga anak muda" balas tuan Park, ia mengerutkan kening nya, mengingat dengan siapa ia bicara, karena sepertinya ia pernah bertemu sebelum nya dengan Minho, tapi lupa.

"Yeobo, aku merasa seperti pernah bertemu dengan pemuda ini sebelum nya" kata kakek Park pada sang istri dengan berbisik.


"Mungkin dia pelanggan di kedai ramen kita yeobo" balas sang istri, Rose sendiri juga tidak mendengar obrolan halmeoni dan harabeoji, karena ia duduk di bangku depan.


Di rumah keluarga Jung, orang tua Rio telah berkumpul, atas permintaan tuan Jung, yang memang sudah di beri tahu jika oleh Rio jika keluarga Rose akan datang sore ini, jadi mereka semua telah bersiap dengan dandanan resmi nan rapi, termasuk ahjuma Kim.





#TBC

Broken HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang