Love in Haikyuu!!

Phone (AtsuHina)

Haikyuu © Haruichi Furudate

Genre : Drama, Romance

Warning : BL, OOC, AU, typo(s).

.

SAYA MENULIS INI HANYA UNTUK KEPUASAN HATI SAYA JADI JANGAN PROTES TERHADAP PASANGANNYA. TIDAK APA KALIAN MENGKRITIK PENULISANNYA, ASALKAN DISERTAI DENGAN SOLUSI ATAU SARAN ATAS KESALAHAN SAYA. TERIMAKASIH.

-

-

Pernahkah kau merasa bahwa ada yang kosong dalam hatimu? Merasa hampa padahal kau berada di tengah kebisingan yang memekakkan telinga. Begitu ramai suara berisik di ruang olahraga yang sedang kau tempati, begitu banyak lelucon serta tawa yang biasanya membuatmu semangat namun sekarang terasa seperti omong kosong yang tidak ada artinya. Hinata merasakan perasaan itu sekarang.

Apakah dia kesepian? Tidak. Semua yang ada di ruang olahraga ini adalah teman-temannya.

Apakah dia mulai bosan dengan mereka? Tidak.

Hinata hanya sedang merasa hampa. Hatinya terasa kosong saat menatap handphone yang berada dalam genggamannya. Walaupun dia hanya memandangnya sebentar, namun dampaknya sangat besar untuk Hinata.

Hinata menatap sendu wallpaper handphone-nya. Hal itu tak luput dari pandangan Sugawara yang dari tadi memperhatikannya.

"Hinata?" panggilnya membuat kepala bersurai jingga itu menengok. Tatapan rindu Hinata terlihat jelas dimatanya, dan hal itu membuat Sugawara tak tenang melihat anak yang biasanya berisik sekarang menjadi pendiam.

Sugawara berjongkok di depan Hinata, ia mengelus rambutnya lembut. "Kenapa denganmu?"

Hinata menggeleng lemah. Sugawara pun menghela nafas, mencoba agar sabar untuk tidak mendesak matahari Karasuno tersebut. Sugawara memperhatikan tingkahnya dan matanya secara tak sengaja memandang wallpaper handphone Hinata.

"Kau merindukannya?"

Pertanyaan Sugawara membuat Hinata meringkuk ke dalam kedua tangannya yang sedang memeluk lututnya sendiri. Menenggelamkan kepalanya hingga yang terlihat dari kepala itu hanya surai jingga lembut Hinata.

"Hinata, tidak baik menahan perasaanmu sendiri. Kemana kau yang biasanya, huh? Bukankah kau selalu melakukan apapun yang kau inginkan?"

Hinata menegakkan kepala-nya, manik kecoklatannya menatap wajah Sugawara yang tampak jauh lebih lembut dibanding sebelumnya. Hinata tersenyum ketir, menyandarkan kepala nya ke pundak sebelah kirinya.

" Apa yang harus kulakukan?"

Sugawara tersenyum, menguyel pipi tembam Hinata, "Kau hanya perlu menemuinya, oke?"

"Sugawara-san, dia sangat jauh dariku. Dia berada di tempat yang tidak bisa ku jangkau. Dia sangat jauh, jauh sekali dariku." Mata bulat Hinata mulai bergetar, tampak sekali bahwa ia menahan tangis yang bisa pecah kapan saja.

"Hinata, kau-"

"Sugawara!"

Sugawara terkesiap, ia menatap ke belakang dimana semua anggota Karasuno tengah mengelilingi mereka. Ia menatap Daichi yang tadi berteriak memanggil namanya. Yang ditatap menggeleng pelan, mengisyaratkan Sugawara untuk tidak melanjutkan perkataannya.

Sugawara mengangguk, ia menatap Hinata sebentar lalu berdiri disamping Daichi.

"Hinata. Pulanglah lebih dulu. Kondisimu tidak baik untuk melanjutkan latihan." Daichi memandang Hinata yang sedang mencoba berdiri, kepalanya tidak tegak seperti biasa. Kepala bersurai jingga itu hanya menunduk, menatap lantai coklat yang di pijaknya.