"Kita punya cinta, tapi takdir punya realita."
.
Tidak ada yang lebih menyakitkan daripada melihat orang yang biasanya keras hati sekarang hancur karena patah hati. Orang yang biasanya menatap sekitar tajam kini selalu menatap kosong apapun yang ditatapnya. Orang yang biasanya fokus kini kehilangan akal pikirannya.
Tsukishima telah berubah. Bukan berubah ke arah yang lebih baik. Ia berubah. Berubah setelah hubungannya dengan orang tercintanya kandas di tengah jalan.
Hati dengan kepala sekeras batu itu kini melempem tak berdaya. Hatinya sering terasa nyeri dan secara tiba-tiba air matanya akan turun tanpa izin membasahi pipinya.
Tsukishima menyesal. Menyesal kenapa ia melakukan kesalahan yang membuat kekasih hatinya itu kecewa. Ia menyesal kenapa tergoda dengan rayuan setan. Ia menyesal kenapa tidak mencoba untuk menahan lengan kekasihnya agar tidak meninggalkannya.
Sekali lagi, Ia meremas surainya kencang. Mengalihkan rasa sakit di hatinya dengan jambakan jambakan kasar di kepalanya. Tsukishima sudah hilang akal.
"Sho, Aku membuat diriku sibuk melakukan ini itu untuk melupakanmu. Tapi setiap kali berhenti, kenapa aku harus memikirkan mu lagi, Sho?" Suaranya serak karena dari tadi menangis. Bibirnya dan wajahnya pucat karena dari pagi tidak sekalipun Tsukishima menyentuh makanan atau minuman. Ia takut. Kalau ia beranjak dari kursinya saat ini hanya untuk sekedar makan dan minum, maka bayangan Hinata yang kecewa padanya akan terputar terus di otaknya.
"Kau tidak membiarkanku lepas dari bayanganmu, Sho. Bagaimana aku bisa melupakanmu? Begini kah bentuk penyiksaan yang dunia berikan padaku karena menyakiti matahari sepertimu?"
Pusing sudah kepalanya. Air matanya sudah kering bukan karena berhenti menangis, namun memang tidak ada lagi air yang bisa dikeluarkannya.
Cklek
Pintu ruangannya terbuka, menampilkan sosok Yamaguchi yang menyembulkan kepalanya dari luar. Sahabatnya itu kemudian mengangkat sebuah kantong plastik, memperlihatkan pada Tsukishima dengan senyuman manis di wajahnya.
"Tsukki, ayo minum." Yamaguchi langsung mendudukkan dirinya di atas karpet. Mengeluarkan berbagai camilan malam dan beberapa botol alkohol kemudian menatanya rapi di atas meja di depannya.
Tsukishima menatapnya datar, ia mengusap wajahnya kasar menghilangkan jejak jejak basah di wajah tampannya.
"Kau tau bahwa alkohol sudah merusak hidupku, Yamaguchi."
Tubuh tegak Yamaguchi perlahan turun, sedih dengan keadaan temannya yang kian hari semakin menyakiti hati siapapun yang melihatnya.
"Ayolah, Tsukishima. Hinata tidak akan suka jika kau terus seperti ini." Yamaguchi berdiri, menghampiri Tsukishima. Menarik tangan pucat itu dan memaksanya untuk duduk di karpet bersamanya.
"Dia lebih tidak suka jika aku berteman dengan alkohol lagi," cicitnya pelan, namun meski begitu, tangan panjangnya mengambil satu botol alkohol. Membuka tutupnya dengan mudah dan meneguknya cepat, "Alkohol menghancurkan kami, Yamaguchi."
Yamaguchi memandang Tsukishima dalam diam. Ia tau. Sangat tau apa penyebab Tsukishima jadi seperti ini. Alkohol. Minuman pahit yang memabukkan penyicipnya. Tapi meskipun Yamaguchi tau itu, Tsukishima juga butuh alkohol malam ini. Tsukishima harus mabuk malam ini untuk mengalihkan pikirannya dari mantan kekasihnya itu. Tsukishima harus mabuk dan kemudian ambruk karena pengaruhnya. Temannya itu sudah tidak tidur selama beberapa hari.
"Aku menyesal. Shoyo meninggalkanku."
Yamaguchi diam, hanya mendengarkan dengan terus menunduk menatap jari-jari kakinya yang saling bertautan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Haikyuu!!
Fiksi PenggemarHinata x All Mungkin penulisannya terkesan berantakan dan terlalu kaku, jadi jika kalian punya saran untuk kesempurnaan penulisan dalam ffn ini, silahkan Haikyuu © Haruichi Furudate Genre : Drama, Romance Rate : T semi M Warning : BL, OOC, AU, typo(...