Matahari (IwaHina)

525 48 19
                                    

Orang yang paling menakutkan adalah orang yang tidak memiliki keinginan. Bergerak karena hanya diperintah, tidak ada ambisi ataupun secercah harapan.

Pandangan mata yang kosong, membuat merinding siapa pun yang menatapnya termasuk sang penguasa, Oikawa.

Oikawa adalah raja kerajaan Sei sejak dua tahun lalu. Dikenal dengan gelar Tooru II karena pemerintahannya identik dengan sang legenda, membawa tanah kekuasaannya pada kemakmuran yang sempat hilang. Raja tampan dengan banyak sisi misterius.

Iwaizumi adalah orangnya, bawahan yang ia selamatkan dari tempat jual beli budak di tanah kekuasaannya. Dikatakan Oikawa yang menyelamatkan hidupnya  yang  di ujung tanduk. Oikawa mendapat kesetiaan Iwaizumi setelah mantan budak itu tumbuh dan berkembang menjadi prajurit nomor 1 kerajaan.

Namun ada masalah. Oikawa sama sekali tidak bisa membaca Iwaizumi. Sudah enam tahun berlalu sejak Iwaizumi jadi prajurit pribadinya, namun tidak sekalipun Iwaizumi bersikap terbuka padanya. Ini menimbulkan kewaspadaan Oikawa, ditambah ada ramalan yang mengatakan,

" Keinginan pertama dari orang tanpa harapan gagal menggenggam matahari. Mata yang biasanya mati, berkobar api kemarahan yang menghancurkan kerajaan."

Ramalan yang mudah dibanding biasanya. Ramalan dengan kata-kata yang mudah dimengerti dan langsung tertuju pada Iwaizumi. Kekuatan yang mampu menghancurkan dinasti adalah Iwaizumi.

Para bangsawan berdebat mengenai eksistensi sang prajurit terhebat. Bagaimana seharusnya tindakan yang tepat untuk mencegah terjadinya kehancuran.

Ada dua kesimpulan;

Bunuh
dan
Berikan semua yang diinginkannya

Pihak yang ingin membunuh Iwaizumi serta pihak yang ingin mempertahankan Iwaizumi berdebat panjang.

Membunuh Iwaizumi adalah masuk akal karena ia merupakan ancaman. Namun dipihak lain berpendapat bahwa Iwaizumi adalah kekuatan besar yang tidak dapat dimusnahkan begitu saja. Mengingat jasanya yang memperluas kekuasaan kerajaan tidak bisa dilupakan. Akan sangat disayangkan kekuatan sebesar itu harus lepas dari genggaman mereka.

Pihak yang ingin membunuh Iwaizumi bertanya, "Ia adalah alasan kehancuran. Kekuatannya memang sangat disayangkan tapi ia berbahaya. Kita tidak dapat mengorbankan kerajaan demi kekuatan itu."

Bantahan muncul, "Ingat kembali ramalannya. Ia hanya akan menghancurkan kerajaan jika apa yang ia inginkan tidak terpenuhi. Saat ia menginginkan sesuatu kita hanya perlu memberinya."

"Lalu bagaimana jika ia menginginkan kekuasaan? bagaimana jika ia menginginkan kepala penguasa?"

Oikawa yang berada di ujung meja mengangkat sudut bibirnya, ia sedikit tertawa kecil, membungkam semua suara yang berada dalam ruangan.

"Ia tidak akan mengincar nyawa seseorang yang ia anggap dewa. Benarkan Iwaizumi?"

Pemuda tinggi dengan tubuh kekar di sampingnya mengangguk kecil dengan muka datar. Iwaizumi yang selalu berada di samping Oikawa sejak tadi hanya berdiam diri, mendengarkan beberapa orang yang bertaruh pada nasibnya. Jujur, Iwaizumi tidak peduli pada hasil keputusan rapat ini. Ia tidak pernah ingin meminta apa pun. Mau mati atau tetap hidup, apa pun, Iwaizumi tidak peduli. Ia hidup sekarang berkat Oikawa, Rajanya saat ini. Tubuh dan nyawanya milik sang penguasa. Iwaizumi asli sudah lama mati.
.
Keputusan rapat ditetapkan dengan hasil Iwaizumi tetap dipertahankan hidup. Pasalnya tidak ada bukti bahwa yang disebut ramalan adalah Iwaizumi. Mereka tidak bisa mengambil keputusan tergesa-gesa jika tidak ada petunjuk lebih. Keinginan pertama dari orang tanpa harapan. Hanya itu. Tidak ada lagi. Gagal menggenggam matahari diartikan sebagai hal lain selain kekuasaan. Hal ini dikarenakan lanjutan dari ramalan adalah kehancuran jika matahari gagal digenggam. Itu berarti bukan kekuasaan. Jika benar ia menginginkan kekuasaan maka daripada menghancurkannya bukankah lebih masuk akal menaklukkannya?

Love in Haikyuu!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang