...
Akaashi berjalan pelan, kacamata yang bertengger di wajah tampannya membuat ia semakin berkharisma. Membuat para wanita yang dilewatinya terkesima dengan wajah yang memerah. Seperti biasa, Akaashi hanya menanggapinya sopan dengan senyum simpul dan menyapa balik orang yang menyapa-nya.
Akaashi sebenarnya sangat lelah saat ini, tugas akhirnya untuk semester 5 perkuliahannya benar-benar membuat sakit kepala. Akaashi menghela nafas lelah, memijat kepalanya pelan. Saat ia mencapai gerbang utama kampusnya, ia mendengar suara teriakan yang tak asing.
"Akaashi!"
Akaashi menoleh, itu adalah suara Bokuto, kakak kelasnya saat di SMA dan juga teman sekelas di kampus. Bokuto menunda kuliahnya karena saat tamat SMA, ia ingin berpuas diri bermain voli sehingga ia masuk bersamaan dengan Akaashi, sejurusan pula.
Tunggu.
Apa itu yang di punggung Bokuto? Anak kecil? Bersurai jingga? Berisik?
Astaga, bola mata Akaashi membesar kala menyadari bahwa yang dipunggung Bokuto adalah Hinata Shoyo. Akaashi tampak sedikit panik, pasalnya Bokuto yang sedang menggendong Hinata berlari dengan cepat menuju ke arahnya. Ia takut kedua orang itu akan terjatuh.
Apa yang ia khawatirkan benar-benat terjadi. Bokuto yang sedang berlari dengan Hinata di gendongannya berhenti mendadak karena di sapa oleh Kuroo. Ia yang berhenti secara mendadak membuat Hinata oleng, olengnya Hinata tentu juga berpengaruh pada Bokuto yang dibawahnya, otomatis mereka berdua terjatuh.
Akaashi langsung mendekati mereka, khawatir. Namun saat sampai disana, Hinata, Bokuto, dan Kuroo malah tertawa dengan lebar. Akaashi mendengus, ia lupa bahwa Bokuto, Hinata, dan Kuroo adalah makhluk sejenis yang sifat bobroknya tidak jauh berbeda.
Meskipun begitu, Akaashi mengulurkan kedua tangannya pada Bokuto dan Hinata yang disambut oleh kedua orang itu. "Kalian tidak apa-apa?" tanyanya meski sudah tau apa jawabannya.
Hinata mengangguk semangat, begitu pula Bokuto. Kuroo dengan tidak berotaknya masih tertawa.
Akaashi menyikut perut Kuroo meminta pria itu untuk berhenti tertawa. Tawa Kuroo begitu keras sehingga menarik perhatian orang di sekitarnya, Akaashi malu.
Kuroo berdehem sebentar, kemudian berkacak pinggang, ditatapnya Hinata yang balas menatapnya balik. "Hei, Chibi-chan. Aku dengar kau sudah berusia 20 tahun, huh?"
Hinata mengangguk, "Benar sekali, Kuroo-san!" jawabnya semangat.
Akaashi menatap Hinata dari atas ke bawah, 'Hinata sudah 20 tahun?' pikirnya heran.
Kuroo tersenyum licik, lalu mengacak rambut Hinata dengan kedua tangannya. "Itu artinya kau sudah bisa minum alkohol." Hinata mengangguk, Akaashi membulatkan matanya. Ia membayangan bagaimana Hinata minum alkohol dengan tubuhnya yang masih seperti anak SMA. Ia yakin Hinata pasti akan di cegat dipintu masuk apabila memasuki klub.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love in Haikyuu!!
FanfictionHinata x All Mungkin penulisannya terkesan berantakan dan terlalu kaku, jadi jika kalian punya saran untuk kesempurnaan penulisan dalam ffn ini, silahkan Haikyuu © Haruichi Furudate Genre : Drama, Romance Rate : T semi M Warning : BL, OOC, AU, typo(...