WAR

833 117 42
                                    

Sore hari adalah waktu yang tenang. Semua orang tidak lagi terburu-buru melakukan sesuatu seperti pada pagi hari. Semuanya kondusif, saking tenangnya dari jarak ratusan meter akan terdengar suara keributan dari lapangan bola yang ada di kompleks sana.

"LO DORONG GW TADI KAN?!" Atsumu berteriak kencang, jari telunjuknya sibuk menunjuk Kenma yang ada di depannya.

Yang ditunjuk bersikap cuek, sibuk dengan ponselnya, mengabaikan Atsumu yang sudah naik pitam dari tadi.

"NGAKU GAK LO?!" Jari telunjuknya semakin dekat dengan wajah Kenma, membuatnya merasa terganggu.

"Bukan gw, jauhin jari lo." Kenma dengan tangan kecilnya menjauhkan jari Atsumu dari wajahnya.

Atsumu tampak tak terima, terlihat dari wajahnya yang mengkerut, "Gak, gw yakin lo yang dorong gw."

"Bukan ajg," balas Kenma sudah mulai emosi, ia masih menahan-nahannya, ponsel di tangannya ia lihat lagi, tampak sedang menunggu notif.

"Orang kalo lagi ngomong tuh perhatiin!" Atsumu menarik ponsel Kenma, merebutnya dan mengangkatnya tinggi-tinggi.

Kenma tak terima, ia coba merebut balik namun perbedaan tinggi mereka yang mencolok membuatnya tidak bisa melakukan apa-apa, selain meminta Atsumu untuk mengembalikan ponselnya.

"Balikin!" Kenma mendongak, menatap penuh emosi ke arah Atsumu.

Atsumu balas menatap, ia menunduk mencoba mengintimidasi Kenma.

"Ngaku dulu kalo Lo yang dorong gw tadi."

"Gw bilang bukan gw! Buat apa juga gw dorong babi macam Lo?!"

"A-Apaan? Lo ngatain gw babi?" Atsumu berteriak, bertanya sembari meyakinkan pendengarannya bahwa ia tidak salah dengar atas apa yang dikatakan Kenma.

Ponsel Kenma berdering sebentar, tanda pesan masuk. "Balikin!" Mintanya sekali lagi, namun Atsumu masih batu, menolak mengembalikan ponsel Kenma.

"GW BILANG BALIKIN YA BALIKIN!" Teriakan kencang Kenma membuat Kuroo yang tidak berada jauh lapangan tersentak. Mengenali bahwa itu adalah suara Kenma, Kuroo langsung bergegas menuju lapangan. Hal yang sama terjadi pada Suna dan Osamu yang juga tidak berada jauh di lapangan.

Melihat Kenma yang melotot begitu padanya, jiwa iseng Atsumu muncul. Siapa yang mengirimkan pesan pada Kenma sampai pria kecil itu marah seperti ini? Tangannya ia angkat tinggi-tinggi, melihat isi ponsel Kenma. Ponsel Kenma yang terkunci membuatnya tidak bisa melihat lebih detail, namun notif yang muncul di ponsel Kenma menyita perhatiannya.

Shoyo 💕

Itu pesan dari Shoyo, keburu emosi, Atsumu tidak sempat membaca isi pesan yang dikirimkan Shoyo ke Kenma. Ia hendak menunduk, meminta penjelasan pada Kenma namun tulang kakinya tiba-tiba di tendang oleh Kenma, membuatnya harus terjatuh dan mencium tanah di bawahnya.

Atsumu yang terjatuh sekarang bebas tanpa pertahanan, Kenma segera mengambil ponselnya. Ia menatap nyalang pada Atsumu.

"LO PIKIR SOPAN MELIHAT PONSEL ORANG? OTAK LO GAK ADA?!"

Atsumu yang sudah bangkit sepenuhnya, menunjukkan aura permusuhan yang kuat.

"Berani-beraninya lo chat Shoyo? Shoyo punya gw!" Atsumu kembali menunjuk Kenma, wajahnya sudah merah karena emosi.

Wajah Kenma pun juga tak lagi muram seperti biasa, kini wajahnya sebelas dua belas dengan Atsumu, keduanya sama sama diselimuti emosi.

"Emang lo siapa Shoyo? Babu doang mending diem ajg." Kenma menyingkirkan tangan Atsumu penuh dengan kekuatan, namun kekuatannya tidak begitu besar. Tangan Atsumu tak bergerak begitu jauh, tapi tangannya kini sakit dan mulai merah. Sakit, tapi ia sembunyikan. Lagi tengkar, masa iya ia mengaduh kesakitan? Alhasil rasa sakitnya hanya ia simpan di dalam hati.

Love in Haikyuu!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang