Beautiful eyes (KenHina)

403 48 14
                                    

Kenma terpana, matanya terpaku pada suatu objek yang bergerak kesana kemari dengan riangnya. Senyum teduh tidak lepas dari wajah tampannya kala menatap kekasihnya lama.

Merasa bahwa sekarang waktunya untuk mereka makan siang, Kenma berdiri lalu berjalan lambat ke arah pria muda yang sedang asik bermain lempar bola dengan gadis kecil.

"Shoyo," panggilnya. Kedua tangannya menahan pergerakan kekasihnya, membuat Hinata mau tidak mau harus diam di tempatnya.

"Ahh, kak Kenma! Kami masih bermain!" gadis kecil di depannya berteriak tidak terima. Wajahnya tampak kesal dengan pipi menggembung lucu.

Kenma memberikan senyum tipis, "Natsu, kita harus makan dulu sebelum lanjut bermain, oke? Kakak bawa roti kesukaan Natsu."

Wajah mengambek itu kemudian cerah dan mengangguk cepat, "Kalau begitu ayo! Kak Shoyo ayo makan dulu," seru gadis bernama Natsu itu, berlari menuju tikar yang sebelumnya menjadi tempat duduk Kenma.

Melihat gadis kecil yang merupakan adik kekasihnya itu duduk di tikar dan mengacak keranjang berisi makanan, membuat Kenma kembali tersenyum lembut.

"Benar-benar mirip denganmu," celetuknya.

Hinata mendengus, "Dia adikku, tentu saja dia mirip aku."

Tawa renyah Kenma lepas, ia menutup tawanya dengan punggung tangannya. "Bukan itu maksudku- tapi yah, kalian benar-benar mirip, terutama di bagian mata. Kau dan adikmu memiliki mata yang indah."

Kini giliran Hinata yang tertawa, ia menangkup pipi Kenma kemudian mendekatkan wajah keduanya, "Kalau kau begitu suka dengan mata ini, ambil saja."

Kenma reflek memegang kedua tangan Hinata yang berada di pipinya, ia menggeleng pelan, "Tidak. Mana mungkin. Apa gunanya aku memiliki mata itu jika bukan kau inangnya."

"Dasar gombal."

Kenma tersenyum, "Tapi aku serius. Kau memiliki mata yang indah, Shoyo." kedua mata berbeda warna itu saling menatap. Tenggelam akan warna yang dimiliki masing-masing. Entah bagaimana mulanya, kedua mata itu kini tertutup dengan bibir yang saling bertaut.

"Kakak! Kak Kenma."

Teriakan dari ujung menghentikan kegiatan mereka. Hinata langsung berbalik memunggungi Kenma, merasa malu atas apa yang sudah mereka lakukan di tempat umum.

"Ayo, Shoyo. Makan dulu." Kenma menarik tangan Hinata, membawanya ke tempat dimana Natsu berada.

Ketiganya makan dengan hati gembira.

Hinata mendadak terdiam di tengah canda gurau mereka, membuat Kenma kebingungan, "Kenapa Sho?" tanyanya khawatir.

"Tidak. Hanya saja kita terlihat seperti keluarga kecil yang bahagia."

"Jangan membuatku ingin menikahimu saat ini juga, Shoyo."

"HAHAHAHA." Hinata tertawa keras, mengejutkan Natsu yang sedang melahap roti favoritnya.

"Kakak- ssttt. Semua orang melihat kita." Natsu memperingati dengan menyentuhkan telunjuknya ke bibir.

Hinata langsung terdiam ketika menyadari apa yang dimaksud Natsu benar. Semua orang memperhatikan mereka. Ahh. Wajahnya memerah malu.

Mulut Kenma berkedut menahan tawa namun perutnya langsung disikut oleh Hinata yang melotot padanya, "Kau tidak pantas untuk tertawa saat ini, Kenma."

"Oh-oh." Kenma tampak khawatir, "Jangan melotot, nanti matamu copot, Sho!"

"Mataku tidak akan copot hanya karena melotot, Ken." Hinata jengah, memutar bola matanya malas.

Kembali Kenma tertawa geli, ia mengambil sepotong roti, mengoleskan selai dan memberikannya pada Hinata, "Makan yang banyak."

Love in Haikyuu!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang