Cinta segitiga (KurooHina)

758 104 82
                                    

Kuroo Tetsurou adalah pemuda yang sedang patah hati. Berkali-kali cintanya ditolak oleh orang yang sama dengan alasan yang selalu sama pula.

Kuroo menyukai seseorang yang menyukai orang lain, orang lain itu adalah orang yang kini duduk disebelahnya, menemaninya minum di malam hari yang dingin.

Kozume Kenma, nama orang yang disukainya. Dan Hinata Shoyo adalah orang yang berada di sampingnya, seseorang yang disukai Kenma. Mirisnya, Hinata Shoyo menyukainya. Menyukai Kuroo Tetsurou yang sudah terlalu cinta dengan seorang Kozume.

Cinta segitiga yang dirinya dan Hinata ketahui tapi tidak dengan Kenma. Hinata menyukainya dan hanya menunjukkan itu ketika bersamanya, ketika mereka bertiga bersama maka Hinata akan bersikap seperti tidak ada perasaan apa-apa padanya. Hinata berkata bahwa ia menghargai perasaan Kenma.

Kuroo sempat tertawa saat mendengar Hinata mengatakan itu. Harusnya Hinata menolak Kenma karena itulah yang disebut menghargai, sayangnya kalimat selanjutnya dari Hinata membuatnya terdiam.

'Aku sudah menolaknya berulang kali. Dia bersikeras akan tetap menungguku, dia percaya bahwa perasaannya akan terbalaskan.'

Kuroo mengatakan bahwa Hinata sangat beruntung karena dapat dicintai seperti itu oleh Kenma. Hinata kemudian tersenyum dan mengatakan, 'kalau begitu kau juga beruntung, karena aku pun mencintaimu seperti itu.'

Meski Kuroo telah menolak Hinata, keduanya tetap berteman seperti biasa. Kuroo awalnya tidak nyaman namun sikap Hinata yang menganggap seolah tak terjadi apa-apa membuat Kuroo tenang. Setidaknya mereka masih bersama sekarang ini.

Malam ini ia memanggil Hinata untuk menemaninya minum - minum. Ia sekali lagi habis ditolak Kenma, terhitung sudah 16 kali ia menyatakan cinta dan semuanya ditolak. Ia mengalihkan kesedihannya dengan minum-minum dan tanpa sadar ia menelpon Hinata membuat temannya itu segera datang menghampirinya.

Kuroo sudah setengah mabuk, berbanding terbalik dengan penampilannya, Kuroo bukanlah seorang peminum yang baik. Lemah sih tidak, hanya saja daya tahannya terhadap minuman tidak sekuat Hinata.

Ia memandangi Hinata yang fokus terhadap minumannya, menatapnya dengan mata sendu.

"Kenma menolak-ku lagi karena mu, Hinata."

Hinata hanya tersenyum mendengar itu, "Bukankah itu bagus? Artinya kau masih belum menjadi milik siapa-siapa."

Kuroo mendengus, menutup matanya untuk merasakan angin malam yang sejuk, "Padahal kau menyukaiku seperti ini, lalu kenapa Kenma tidak juga jatuh pada pesonaku?"

"Kau bukan tipenya."

"Aihh, jawabanmu membuatku tersinggung."

Pinggangnya ia tegakkan, duduk lurus di kursi yang ia tempati, mengambil gelas kecil berisi alkohol dan menyerapnya sekaligus.

Hinata tak menghentikannya ataupun melarangnya, ia suka saat saat Kuroo mabuk. Pria itu akan bicara lebih jujur padanya jika sedang mabuk.

"Apa Kenma berpikir kalau bersamaku dia akan jadi bot ya? Apa dia punya jiwa top?" Kuroo terkekeh, menggoyangkan pelan gelas yang dipegangnya.

Hinata ikut terkekeh, "Bukankah siapapun yang bersamamu mereka tidak punya pilihan selain menjadi bot? Dia mungkin adalah seorang top sejati, makanya kau selalu ditolaknya."

"Sangat berbanding terbalik dengan wajahnya. Wajah lucunya tak cocok jadi top." Kuroo mendengus, mengerucutkan bibirnya sebal.

Ia menerawang jauh, menatap langit-langit bar yang mulai kabur.

"Hinata," panggilnya.

"Hm?" Balasan singkat diberikan Hinata.

"Kau saat minum-minum jadi lebih keren, padahal biasanya kau bersikap petakilan."

Love in Haikyuu!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang