KurooHina

1.1K 112 27
                                        

Kuroo mendesah lelah, ia merasa bosan dengan kegiatannya saat ini meskipun yang ia lakukan hanya menatap jalanan sepi di depannya. Ia menghela nafas lagi, merutuki nasibnya yang snagat amat jauh dari apa yang dibayangkannya selama ini.

Selama ini ia berkhayal akan menjadi seseorang kaya raya, mempunyai banyak rumah, mobil, uang yang tidak terbatas dan istri muda yang cantik. Namun khayalannya itu sirna karena apapun yang dilakukannya berujung sial.

Hampir ia mendapatkan pekerjaan dengan gaji besar disebuah perusahaan kota, padahal ia hanya perlu mendiskusikan terkait gajinya tapi takdir berkata lain. Ketika akan masuk ke ruangan dimana calon bos-nya menunggu, ia malah terpikat pada anak-anak berusia sekitaran 10-12 tahun dan menggodanya.

Anak perempuan yang ia goda ternyata anak dari calon Bos-nya, dan tanpa diskusi apa-apa lagi, Kuroo gagal menjadi pegawa kantoran.

Hahhh

Kuroo menghela nafasnya lagi. Bukan salahnya tergoda dengan anak-anak, kan? Anak-anak sangat menggemaskan sampai rasanya Kuroo ingin membuat anak-anak tersebut menampilkan ekspresi dewasa sebelum waktunya di bawah kungkungan Kuroo.

Itu hanya pemikiran Kuroo saja. Umurnya yang saat ini 27 tahun kemudian menggoda anak-anak dibawah umur bukanlah hal yang wajar, itu malah disebut gila. Karena hal itulah Kuroo disebut sebagai pedofilia, namun belum ada cukup bukti untuk menjebloskan pria tampan itu sebab ia selalu gagal dalam aksinya.

"Kak, beli pulsa!"

Suara jernih yang nyaring membuyarkan lamunan Kuroo. Pria tampan itu menoleh, menatap gadis SMP yang tampak bersinar di bawah teriknya matahari.

Mata Kuroo berbinar, perasaan senang tidak dapat ia sembunyikan ketika matanya dengan liar menatap intens gadis di depannya.

"Kak?"

Lagi- pikiran Kuroo terpaksa buyar karena suara jernih itu.

"Iya dek, kenapa?" tanyanya lembut dengan suara sensual menggoda, menatap dengan kerlingan mata.

Gadis di depannya hanya bingung, tidak paham dengan apa yang sedang dilakukan Kuroo.

"Mau beli pulsa, kak."

Senyum Kuroo terkembang apik di wajahnya. Ia merasa dapat durian runtuh. Bertemu gadis belia yang cantik dan mendapatkan nomor gadis itu segera.

"Nomornya?"

Gadis itu menyebutkan beberapa angka dengan fasih tanpa melihat catatan atau apapun itu, membuat Kuroo yakin bahwa ini adalah nomor sang gadis itu.

"Pulsa berapa?"

"100ribu, kak!" jawab gadis itu lantang. Kuroo semakin semangat.

"Sudah masuk, ya?"

Si gadis itu kemudian membuka tas jinjingnya, mengeluarkan ponsel dengan casing yang berwarna sama dengan rambutnya. Orange. Warna yang cocok untuk gadis cerah sepertinya.

"Sudah, kak. Berapa ya kak?" gadis itu mengecek ponselnya memastikan bahwa pulsa yang ia beli telah masuk.

"100 ribu aja buat adek," balas Kuroo dengan senyum lebar dan tangan yang berpangku satu sama lain di atas meja etalase toko-nya.

Gadis itu mengeluarkan uang lembar 100 ribu dari saku jaket yang digunakannya, memberikannya pada Kuroo.

"Pas kan kak?"

"Iya dek"

Gadis itu kemudian pamit, meninggalkan Kuroo yang menatapnya masih dengan senyumnya yang singgah diwajahnya.

Tak lama gadis itu menghilang dari pandangannya setelah gadis itu berbelok dan terus berjalan. Kuroo tetap menatap tempat dimana ia terakhir kali melihat sang gadis, mengingat-ingat bagaimana rupa dari gadis yang baru saja menarik perhatiannya.

Love in Haikyuu!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang