Mood (BokuHina)

1K 123 23
                                    

Seaktif dan seagresif apapun Hinata, akan kalah dengan seorang pria yang namanya Bokuto. Jika Hinata orang yang sangat berisik maka Bokuto adalah Hinata ditambah dengan toa. Bedanya jika berisik Hinata membawa mood sekelilingnya naik, Bokuto malah akan membuat mood sekelilingnya naik turun seperti roller coaster.

Hinata dan Bokuto apabila disatukan akan membuat seorang Akaashi Keiji pindah sekolah, Suna Rintarou dan Tsukishima Kei pindah ke negara tetangga, juga membuat seorang Sakusa Kiyoomi bunuh diri.

Gabungan antara Hinata dan Bokuto lalu apabila ditambah Atsumu mampu membuat semua orang tidak waras. Semua orang menduga bahwa perpaduan Hinata Bokuto mampu membuat tanah mati menjadi tanah paling heboh, namun tidak ada yang menduga bahwa perpaduan mereka bukanlah sekedar teman, bukan juga sekedar guru dan murid, tidak ada yang menduga bahwa Hinata dan Bokuto akan menjadi sepasang kekasih.

Tidak ada yang menduga. Bahkan Akaashi pun jatuh pingsan saking terkejutnya, Atsumu yang langsung masuk rumah sakit jiwa karena rasa tidak terimanya atas hubungan BokuHina, dan Kageyama yang langsung kehabisan nafas saat itu juga.

Bercanda.

Semua orang hanya kaget mendengar bahwa burung gagak dan burung hantu itu kini menjadi sepasang kekasih. Disaat semua orang sibuk memikirkan siapa yang paling cocok dengan Hinata, apakah Kageyama atau Atsumu yang mana keduanya terdeteksi telah jatuh hati pada pemuda kecil berambut jingga tersebut, Bokuto malah mengambil start lebih dulu dan mengklaim Hinata sebagai miliknya.

Meskipun mereka tahu bahwa Hinata dan Bokuto saat ini merupakan sepasang kekasih namun tidak banyak perubahan dalam sikap mereka. Mereka masih sama saat mereka hanya sebagai teman setim, bedanya hanya saat perjalanan pulang dimana mereka berdua saling bergandengan tangan menuju dorm mereka.

Itu pikiran mereka. Beda pula dengan yang dirasakan Hinata. Saat mereka semua mengira bahwa Bokuto dan Ia tidak banyak berubah maka itu salah besar. Semenjak ia menerima ajakan Bokuto untuk berkencan, sikap Bokuto banyak berubah. Jika Bokuto selalu memberikan tatapan bodohnya saat mereka sedang berkumpul bersama, maka kali ini Bokuto akan memberikan tatapan tajam kepada siapapun yang mendekati Hinata meskipun tidak ada pengaruhnya bagi teman setim karena mata tajam Bokuto bukannya menakutkan malah berujung konyol, tidak ada aura mengintimidasi sama sekali. Perubahan kecil itu hanya disadari oleh Hinata, tentu saja.

Selain itu, Bokuto yang semakin hari semakin intens menyentuhkan secara diam-diam saat mereka dan tim sedang bersama. Cara Bokuto yang pandai mengambil kesempatan membuat Hinata gila. Bokuto bisa mencari kesempatan dengan tangan kekarnya untuk menggerayangi tubuh Hinata dengan wajah konyolnya. Misalnya saja saat makan malam, dimana semua anggota tim sedang duduk menikmati makanan yang ada di meja, saat semua sedang sibuk mengobrol termasuk Bokuto, tapi tangan Bokuto akan bergerak untuk menyentuh tiap inchi paha dalam Hinata. Dengan wajah yang berseri, menceritakan kisahnya ke seluruh anggota tim dengan semangat, tangannya pun dengan semangat membuat Hinata gelagapan. Untung Hinata pandai menahan ekspresi wajahnya.

Berpacaran dengan Bokuto membuatnya gila. Benar-benar gila. Berkencan dengan Bokuto bagai naik roller coester yang membuat hati berdegub tidak karuan. Mood Bokuto sangat beragam, sikap Bokuto padanya pun juga beragam sesuai dengan mood mantan kapten Fukurodani itu.

Jika Bokuto lagi senang, maka ia akan mengajak Hinata untuk gila-gilaan bermain di luar.

"Shoyoooo. Hey, Shoyooo. Ayo bermainnn."

"Hahahahahaha. Aku yang terbaik."

"Shoyo tidak akan kubiarkan kau melampaui diriku yang hebat ini."

"Yuhuuu, Shoyooo, Aku mencintaimu."

Bokuto yang dalam mood baik akan membuat Hinata kelelahan karena mengikuti keaktifan Bokuto yang tiada habisnya. Apabila Bokuto dalam mood 'ngambek', maka Hinata pun tetap akan kelelahan karena harus menampung tubuh besar Bokuto dalam dekapannya. Entah kepada siapapun Bokuto merajuk, pria itu akan mencari Hinata dan bergelung dalam pelukan Hinata sampai ia merasa lebih baik.

Jika Bokuto dalam suasana hati yang tidak baik atau lagi marah karena sesuatu, Hinata akan gila. Entah apa hubungannya, tapi jika Bokuto sedang marah maka ia akan memaksa masuk ke kamar Hinata dan membawa Hinata menuju kenikmatan malam yang tertinggi. Bokuto mode marah ini menurut Hinata adalah versi keren Bokuto. Rambut Bokuto yang lepek karena kegiatan mereka, sinar mata Bokuto yang memancarkan nafsu dengan mata sayu, lidah yang tidak hentinya menjilat bibirnya sendiri, dan urat tangan Bokuto yang tampak jelas ketika mengangkatnya.

Hinata suka semua versi Bokuto, namun Bokuto yang sedang marah adalah favoritnya.

////

"Shoyooo."

Yang dipanggil menoleh, mendapati Bokuto yang sedang membawa buket bunga sebesar setengah tubuhnya. Buket yang terlalu besar dengan puluhan bunga hitam pekat mencurigakan.

"Bokuto-san, ada apa?"

Bukannya menjawab, Bokuto malah tersenyum lebar memamerkan gigi putih rapi yang berjejer dalam mulutnya.

"Untukmu." Buket bunga yang dipegangnya diserahkan pada Hinata namun tidak langsung diterima Hinata karena bingung dengan sikap Bokuto.

"Untukku?"

Bokuto mengangguk.

"Untukmu. Aku membelinya di toko bunga yang terkenal."

Hinata semakin bingung, membiarkan tangan Bokuto yang masih menyodorinya buket bunga besar tersebut.

"Kenapa kau memberiku bunga, Bokuto-san?"

Senyum Bokuto makin melebar hingga matanya nyaris memicing, "Karena aku menyukaimu, Shoyo. Cepat terima." Bokuto menyodorkan buket bunga lebih dekat kepada Hinata, memaksa pria mungil itu untuk mengambil buketnya dengan wajah bodoh.

"Dahh Shoyoo." Bokuto melambai sambil berlari menjauhi Hinata.

Tidak lama setelah kepergian Bokuto, Sakusa datang dari pintu luar. Ia terhenti saat melihat Hinata yang bermenung di koridor dorm sendirian. Saat melihat yang ada di tangan Hinata, Sakusa meringis ngeri lalu matanya menyipit dan kepala bergeleng mengasihani nasib Hinata.

"Akhirnya sikapmu membuahkan hasil. Pasti orang ini sangat membencimu sampai mengirimimu bunga kematian sebanyak ini. Turut berduka cita untukmu, Hinata. Berubahlah jadi lebih baik."

...

....

.......

...........

...............

...................


Love in Haikyuu!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang