Kasih sayang (TsukiHina)

591 76 160
                                    

Situasinya saat ini adalah situasi yang paling tidak disukai Tsukishima. Wajahnya masam menatap semua orang yang berlalu lalang di depannya. Tangannya terlipat di depan dada, kakinya bergerak gelisah. Ia tidak tenang.

Tsukishima selalu kebingungan jika ia mengalami situasi ini. Situasi di mana dia tiba-tiba ingin bersikap romantis, peduli ataupun menunjukkan kasih sayangnya pada orang lain.

Dirinya yang biasanya dingin akan menghangat jika situasi ini datang padanya. Entah apa pemicunya, Tsukishima pun tidak mengerti. Yang ia tahu, jika ia tidak dapat memanjakan seseorang saat ini maka ia akan gila!

Biasanya Tsukishima akan memanjakan kakaknya, Tsukishima Akiteru. Ia akan mengajak kakaknya itu menghabiskan waktu bersama dan mentraktirnya makan kemudian berakhir dengan mereka yang tidur sambil berpelukan. Meskipun pada pagi harinya, ia akan menjerit karena malu.

Sayangnya, situasi itu datang pada saat yang tidak tepat. Ia lagi di sekolah dan ini baru jam pertama di hari Senin. Masih butuh waktu yang lama untuk sampai ke rumah dan memanjakan kakaknya. Hasrat untuk menyayangi seseorang tidak tertahan lagi, tapi Tsukishima harus tetap menahannya.

Ini seperti dirimu dalam keadaan horny yang jika tidak dituntaskan akan membuatmu gila. Tapi Tsukishima tentu tidak horny, ia hanya ingin memberi perhatian oke? buat pelampiasan nafsu. Untuk menuntaskan hasratnya itu, Tsukishima pilih-pilih. Ia setidaknya ingin memanjakan orang yang tidak akan membuatnya menyesal. Oke. Terserah siapapun asal jangan Kageyama.

Tsukishima benar-benar tidak tahan lagi. Perasaan cinta yang membuncah di dalam hatinya harus ia salurkan kepada orang lain, siapa aja, kecuali Kageyama, tolong Tsukishima.

"Tsukishima~" Teriakan nyaring itu merebut atensi Tsukishima. Mata coklat keemasan dibalik lensa itu menoleh cepat, mendapati Hinata yang berlari ke arahnya sembari melambaikan tangan.

Tsukishima berjalan mendekat. Entah apa isi kepalanya saat ini, ia hanya ingin memeluk Hinata dalam dekapannya.

buk..

Tubuh kecil itu menabraknya, membuat Tsukishima harus menahan tubuh Hinata agar sang empu tidak jatuh ke tanah.

"Hati-hati pendek," ucapnya tanpa melepaskan dekapannya.

Hinata tertawa geli dalam pelukan Tsukishima, tidak menyadari beberapa pasang mata menatap mereka sambil berbisik, "Terima kasih, Tsukishima. Tumben sekali kau baik hari ini." Hinata ingin menarik tubuhnya namun tidak bisa. Tangan Tsukishima tidak mau beranjak dari punggungnya.

"Hoi. Tsukishima? lepaskan aku."

"Tunggu." Tsukishima mengeratkan pelukannya, semakin mendekatkan Hinata pada tubuhnya. Tsukishima memeluk kedua pundak Hinata, menyalurkan berbagai macam perasaan yang tidak dapat ia jelaskan. Baginya Hinata lebih baik daripada Kageyama. Jauh lebih baik.

"Tsuk-Oi. Aku kesulitan bernafas." pukulan Hinata pada punggungnya menyadarkan Tsukishima. Pelukan tersebut ia lepas dengan tidak rela. Wajahnya merenggut, seperti bayi yang diambil permennya.

Hinata menatapnya curiga, "Kau kenapa?"

Pertanyaan Hinata membuat Tsukishima tersenyum hangat yang mana malah membuat tubuh Hinata merinding ketakutan, "K-kau kalau ada masalah denganku langsung bilang saja! Kita selesaikan di lapangan, jangan bersikap aneh begitu!"

Tsukishima mengangkat alisnya bingung, tidak mengerti dengan apa yang dimaksud Hinata.

"Apa?" tanya Hinata yang malah kebingungan sendiri.

"Kau haus, Hinata? Mau aku traktir minum?"

Hinata bergidik ngeri, "Kau sudah gila ya?"

"Apanya?"

Love in Haikyuu!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang