Obsesi (AtsuHina)

1.3K 122 37
                                    

"ahh, nghh, Tsumuu-h."

Desahan yang membuat Atsumu semakin bersemangat untuk menggoyangkan pinggulnya. Mata coklatnya berkilat penuh nafsu menatap seseorang di bawahnya yang menatapnya dengan mata sayu dan wajah yang penuh keringat.

Ahhh. Atsumu suka ini. Seseorang yang dicintainya bergelung di dalam kungkungannya. Badan mungil itu basah karena keringat atas kegiatan mereka. Tubuhnya pun tidak beda jauh, ia pun berkeringat karena harus bergerak lebih ekstra untuk memuaskan sang tercintanya.

"Shoyo."

Atsumu memanggil namanya sensual penuh kelembutan. Yang dipanggil menatap ke dalam mata coklatnya dan balas memanggil, "Atsumu."

Pemuda yang lebih kecil bernama Shoyo menarik belakang kepala Atsumu, membawanya mendekat dan berakhir dengan sebuah ciuman dalam. Ciuman itu membuat Atsumu menghentikan hentakannya dan balas mencium. Kedua tangannya ia gunakan untuk menahan kepala Hinata untuk memperdalam ciuman mereka.

Beberapa menit telah berlalu, keduanya mulai kehabisan nafas. Memutuskan untuk berhenti berciuman, Atsumu membiarkan mulut Hinata beristirahat sedangkan mulutnya sendiri enggan untuk mengambil nafas dan lebih memilih untuk menjelajah leher kecoklatan Hinata.

Sapuan lidah Atsumu di lehernya membuat Hinata lagi-lagi mendesah penuh gairah, menambah semangat Atsumu untuk kembali menjelajah. Lidahnya turun ke dada kemudian naik kembali ke bibir Hinata. Keduanya kembali bergelut dalam ciuman.

"Ahh~"

Hinata melepaskan ciuman mereka untuk mendesah. Milik Atsumu yang berada di dalamnya sempat ia lupakan tadi kembali bergerak keluar masuk. Awalnya pelan dan membawa sensasi yang memabukkan bagi keduanya, namun semakin lama, frekuensi milik Atsumu untuk keluar masuk dalam dirinya semakin meningkat. Atsumu mulai bermain cepat dan kasar. Keduanya sampai bernafas dengan tidak stabil. Kasur yang mereka gunakan sampai berderit karena gerakan yang dilakukan Atsumu.

"Shoyo, sayang. Aku akan keluar."

Bersamaan dengan pemberitahuan dari Atsumu, Hinata merasakan hal sama. Ia pun akan segera keluar. Merespon pernyataan Atsumu, ia memeluk tubuh kekar itu erat. Menenggelamkan wajah tampan Atsumu di ceruk lehernya.

"Tsumuuu."
"Shoyoo."

Saling meneriakkan nama dan setelahnya mereka mencapai puncak dari kegiatan. Keduanya terdiam untuk mengambil nafas. Tubuh Atsumu masih menindih tubuh Hinata yang lebih kecil. Mulutnya yang berada di ceruk leher Hinata mulai membisikkan sesuatu, "Shoyo, aku mencintaimu."

Ay, ay, Ay i'm your little butterfly

Sebuah tangan kekar keluar dari dalam selimut mencari cari sumber bunyi yang menganggu mimpi indahnya. Merasa tidak dapat menemukannya, pemilik tangan kekar itu menyibak selimutnya dan memperlihatkan Atsumu dengan rambut pirang berantakannya.

Mata mengantuknya ia paksa terbuka lebih lebar untuk mencari handphone nya.

Ketemu.

Saat handphone dengan case bergambar gagak dan rubah itu telah ditangannya, ia mematikan alarm yang telah menunjukkan pukul 7 pagi.

'Masih terlalu pagi,' pikirnya.

Tangan kekarnya bergerak menggaruk kepalanya setelah itu tangannya ia gunakan untuk mengusap dahi nya yang basah karena keringat.

'mimpi sialan' dalam hatinya mengutuk. Adegan yang ada di awal cerita tadi ternyata hanya mimpi belaka, bukan kenyataan.

Atsumu mengerang. Merasa sedih dengan takdirnya yang terlihat lucu. Sejak awal melihat Hinata Shoyo, Atsumu telah jatuh hati. Dulu mereka terpisah jauh membuatnya berpikir mustahil untuk mendapatkan hati sang anak gagak, namun kini mereka satu tim bahkan satu asrama dan lebih lagi Hinata ada di kamar sebelahnya. Padahal begitu dekat tapi masih sangat sulit bagi Atsumu untuk memulai sesuatu hubungan yang lebih khusus dengan Hinata. Salahkan pria pria brengsek lainnya yang ternyata juga menyukai mataharinya itu.

Love in Haikyuu!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang