Jaemin baru saja sampai di cafe yang dimaksud oleh kekasihnya, kim heejin yang menemuinya tadi di kantor.
Sebenarnya berkencan dengan heejin bukanlah kemauannya tapi kemauan dari orangtuanya yang ntah beralasan apa. Selama berkencan dengan heejin, jaemin hanya selalu bersikap baik pada wanita itu. Dan jangan salah kalau jaemin hanya menganggapnya seorang adik tidak lebih. Bahkan jaemin juga tidak yakin menjadikannya sebagai istri, karena banyak sifat yang masih belum bisa di pastikan oleh seorang Na Jaemin.
"Apa oppa membuatmu lama menunggu?" Ucap jaemin sembari membuka kursi dan duduk di hadapan gadis itu.
"Tidak oppa. Aku baru saja sampai." Ucap heejin tersenyum.
"Lalu kenapa kau ingin bertemu denganku?" Selidik jaemin, karena biasanya kekasihnya itu tidak pernah meminta bertemu dengannya sama sekali. Dan dia akui berkencan dengan mahasiswi sangat melelahkan. Tapi dia bisa apa? Kalau itu keinginan orangtuanya maka dia tidak bisa menolaknya. Anggap saja jaemin adalah anak yang penurut.
"Aku hanya ingin bertemu dengan oppa. Apa oppa tau? Jeno oppa selalu mengajak haechan oppa berkencan ke tempat-tempat indah. Aku juga ingin." Ucap heejin dengan sangat antusias.
"Dan kau juga tau, kalau aku sangat sibuk. Hingga tidak bisa menuruti permintaanmu itu." Ucap jaemin yang langsung datar seketika.
"Aku tidak mengerti oppa. Apa kau segitu tidak memiliki perasaan padaku? Atau apa?" Kesal heejin.
"Bukan seperti itu. Tapi, perasaanku masih sama. Aku masih menganggapmu hanya sebatas adik saja." Ucap jaemin ketus.
"Adik? Kenapa? Apa karena pemuda cantik yang kau sukai itu?" Ucap heejin kesal.
"Ya. Dan aku menyesal tidak berkenalan dengannya." Ucap jaemin mengingat kenangannya saat dia bertemu dengan pemuda cantik itu secara tidak langsung dalam acara amal saat dia masih seorang mahasiswa.
"Kau keterlaluan oppa." Ucap heejin kesal lalu pergi meninggalkan jaemin sendirian. Jaemin tidak terlalu ambil pusing karena dia malah asyik dengan pikirannya sendiri.
Drrt...Drrt...drtt..
"Hallo?"
"Presdir Na, saya sudah mendapatkan informasi kenapa Huang Renjun menggantikan kembarannya untuk bekerja di perusahaan."
"Katakan."
"Karena Huang Renjun terpaksa melakukannya. Itu adalah amanat terakhir Huang Rendi padanya. Lebih dari itu saya tidak tau apapun lagi."
"Apa benar Huang Renjun adalah tamatan dari universitas seoul?"
"Iya Presdir Na. Dia tamat lebih dulu dari sang kembaran yang memang sering sakit-sakitan. Dia adalah orang yang mencukupi kebutuhan keluarganya sejak lama karena sang kembaran yang memiliki imunitas tubuh sangat lemah memaksanya untuk bekerja lebih keras."
"Apa kau juga sudah mencaritahu soal mengenai siapa yang saya temui saat acara amal pada saat saya masih mahasiswa itu?
"Iya Presdir. Dan itu adalah Huang Renjun."
Jaemin? Dia sangat kaget. Tentu saja, karena selama ini orang yang menetap dalam hatinya adalah asisten pribadinya sendiri. Pantas saja dia memiliki sisi lain dari hatinya untuk asisten barunya itu.
"Bagaimana dengan ayahnya?"
"Ayahnya telah meninggalkannya dan ibunya karena wanita lain saat renjun dan Rendi berumur 10 tahun. Dan sejak saat itu Rendi mulai sakit-sakitan dan renjun akan selalu mencari uang."
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BOSS, MY LOVES - END
FanfictionMengenai HUANG RENJUN yang terpaksa menggantikan posisi kembaranya yang tiada karena sebuah kecelakaan untuk menjadi asisten pribadi seorang NA JAEMIN Lalu bagaimana kelanjutan kisah keduanya? Apa mereka hanya akan sebagai atasan dan bawahan? atau...