21

10.8K 813 53
                                    

Pagi menjelang dan sinar matahari mengintip dari balik jendela, kedua anak Adam yang masih tertidur nyenyak setelah melewati malam yang panjang.

Renjun mengerjapkan matanya perlahan lalu melihat sekelilingnya dan hendak bergerak tapi tidak jadi karena dia merasa ada sesuatu yang menyumpal bagian bawahnya dan dia sadar kalau itu adalah penis milik jaemin yang masih bersemayam dengan sangat nyaman pada analnya dan itu sangat mengganggu sekali. Hingga renjun menggerakkan badan jaemin perlahan.

"Nana bangunlah." Ucap renjun.

"Eungh? Kau sudah bangun sayang? Selamat pagi." Ucap jaemin tersenyum.

"Tolong keluarkan adikmu. Aku tidak nyaman Nana." Ucap renjun dengan wajah mengantuk nya.

"Baiklah." Ucap jaemin lalu tersenyum dan diapun mengeluarkan kejantanannya secara perlahan dari anal hangat milik istrinya itu. Renjun secara reflex langsung menutup mulutnya dan menahan desahannya agar tidak keluar kembali dengan wajah memerah karena sangat malu.

"Kau ingin mandi sekarang?" Ucap jaemin tersenyum karena renjun sangat menggemaskan Dengan wajah memerahnya begitu.

"Tidak. Aku masih mengantuk Nana. Aku ingin tidur sebentar lagi." Ucap renjun lalu memeluk jaemin dan kembali tertidur hingga jaemin tersenyum dan ikut tertidur dengan sangat nyenyak karena dia juga merasa cukup lelah saat ini.













Setengah jam kemudian, jaemin pun kembali terbangun dari tidurnya lalu diapun memutuskan untuk mandi lebih dulu dan membiarkan renjun tidur lebih lama. Beberapa menit kemudian, jaemin telah selesai dengan acara mandinya dan diapun mendekat pada renjun yang masih tidur dengan sangat nyenyak di atas tempat tidurnya.

"Sayang. Ayo bangun. Kau harus sarapan." Ucap jaemin sembari mengelus kepala istrinya itu.

"Eungh." Renjun mengerjapkan matanya dengan sangat lucu lalu diapun menatap jaemin dan merasakan rasa sakit di sekitar bagian bawahnya hingga dia meringis.

"Apa sangat sakit?" Ucap jaemin sedikit merasa bersalah.

"Sedikit. Bisa membantuku ke toilet Nana." Ucap renjun menatap jaemin.

"Tentu saja sayang." Ucap jaemin lalu diapun langsung menggendong renjun dengan tubuh polosnya yang langsung masuk ke toilet agar istri mungilnya itu segera mandi karena dia sangat yakin renjun akan sangat tidak suka dengan tubuhnya yang lengket itu.

Setelah mengantarkan renjun ke toilet langsung mengganti alas tempat tidur dengan yang baru karena tidak mungkin membiarkannya begitu saja setelah mereka melakukan kegiatan panas tadi malam. Jaemin jadi tersenyum karena sangat senang sekali bahkan dia sangat senang sekali tadi malam. Itu benar-benar sejarah dalam hidupnya.

Renjun keluar dari dalam toilet dengan sedikit tertatih dan yang penting dia telah mengenakan pakaiannya karena demi apapun jaemin yang sedang turn on lebih menakutkan dari apapun baginya walaupun dia juga merasakan sangat nikmat tapi tetap saja.

"Kenapa tersenyum seperti itu Nana?" Ucap renjun bingung.

"Kau sudah selesai? Aku hanya bahagia sayang. Kemarilah." Ucap jaemin tersenyum lalu menyuruh renjun mendekat dan diapun mendekat.

"Ada apa?" Ucap renjun dengan tatapan polosnya.





Cup.






"Apa yang kau lakukan?" Ucap renjun bingung.





Cup.





"Kenapa kau menciumku Nana?" Ucap renjun dengan wajah yang telah berubah menjadi merah kembali.

"Karena bibirmu sangat manis sekali. Ayo duduk sini dulu. Kita harus menghubungi mami." Ucap jaemin lalu menarik renjun hingga duduk di pangkuannya. Mereka sekarang tengah duduk di sofa kamar mereka lalu jaeminpun melakukan panggilan video dengan orangtuanya.

"Hai mi. Pi." Ucap jaemin senang.

"Dasar anak nakal, tidak sabaran sekali sampai menikah lebih dulu." Ucap Siwon tidak habis pikir dengan anaknya.

"Dari pada Na junior muncul lebih dulu lebih baik aku segera menikah dengan injunie bukan? Papi tenang saja, yang penting sekarang pestanya akan meriah kan?" Ucap jaemin tersenyum.

"Tentu saja." Ucap Siwon.

"Injunie sayang. Nana tidak kasarkan padamu?" Ucap Yoona.

"Kasar? Nana tidak pernah kasar dengan injunie ibu." Ucap renjun bingung dengan pertanyaan Yoona.

"Maksud mami, dia tidak kasar diatas ranjang kan injunie?" Ucap Yoona.

"Aaa i...i...itu.." gugup renjun dengan wajah memerah hingga jaemin mengulum senyumnya dengan susah payah dan diapun langsung menjawab.

"Mami. Jangan bertanya hal seperti itu lagi. Sudahlah mami membuatnya malu." Ucap jaemin.

"Baiklah. Mami tidak akan membahasnya lagi. Mami sama papi berharap kau akan baik-baik saja." Ucap Yoona tersenyum begitu pula Siwon.

"Makasih ibu ayah." Ucap renjun tersenyum bahagia.

"Sama-sama sayang. Mami harap kami cepat dapat cucu dari kalian." Ucap Yoona.

Renjun seketika semakin memerah karena sangat malu lalu menyembunyikan wajahnya.

"Baiklah sepertinya injunie kita sangat malu. Ingat jaga menantuku baik-baik Nana. Sudah dulu ya, mami sibuk dengan acara pesta pernikahan kalian. Jadi, habiskan dengan benar bulan madu kalian." Ucap Yoona.

"Ne." Ucap jaemin tersenyum lalu diapun menutup telponnya.

"Sudah jangan malu seperti itu. Ayo kita sarapan, aku akan membuatnya kali ini." Ucap jaemin sembari mengelus kepala renjun.

"Sakit Nana." Rengek renjun dan jaemin tersenyum seketika lalu diapun langsung menggendong renjun yang berada di pangkuannya menuju meja makan. renjun sangat senang sekali karena hal ini dan dia berharap kedepannya dia akan selalu bahagia bersama dengan jaemin, dunianya dan semua yang dia butuhkan saat ini. Semoga saja.










































_____________




































Sementara itu disisi lain, heejin sedang merasa sangat kesal karena kehilangan jejak jaemin dan renjun.

"Sial. Sial. Sial. Lihat saja kau Huang Renjun. Kau akan menyesal karena telah mengambil jaemin. Aku pastikan hidupmu akan seperti berada di neraka sampai kau meninggalkan jaemin selamanya."










































----------

maaf kalo ada typonya

MY BOSS, MY LOVES - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang