17

7.9K 866 83
                                    


Dikediaman keluarga Lee, terlihat sang kepala keluarga yang duduk di ruang tengah sembari menaikkan satu kakinya menunggu seseorang.






Ceklek.






"Nyonya sudah pulang. Tuan menunggu di ruang tengah." Ucap salah satu maid yang membukakan pintu untuk nyonya Lee tersebut.

"Baiklah." Ucap wanita itu lalu pergi menuju ruang tengah.

"Dari mana saja kau Jessica jung?" Ucap pria yang menunggu.

"Apa tidak bisa kau memanggilku dengan nama Jessica Lee? Aku ini juga istrimu ngomong-ngomong." Ucap wanita yang bernama Jessica Jung itu sembari membuka kacamata hitamnya dan menatap tajam suaminya.

"Kau tau alasannya jessica-ssi." Ucap pria itu datar.

"Kenapa? Kenapa Lee Donghae? Kenapa?" Ucap Jessica sangat tidak percaya dengan suaminya itu. Disaat bersamaan jeno pulang dan melihat orangtuanya yang sepertinya akan bertengkar lagi dan lagi. Dia benar-benar sudah muak melihat keluarganya yang bertengkar dirumah dan berakting di depan banyaknya wartawan sebagai family gols.

"Sudahlah. Dari mana kau?" Ucap Donghae mengubah topik pembicaraan.

"Dari tempat yang akan membuatmu tidak bisa lagi mencari Tiffany." Ucap Jessica.

"Apa yang kau lakukan pada Tiffany?" Ucap Donghae sangat kesal.

"Kenapa kau marah begitu? Aku hanya ingin suamiku tidak mencari wanita lain lagi dan anaknya." Ucap Jessica.

"Dia juga istriku. Dia istriku dan aku berhak bertemu dengannya dan anakku." Ucap Donghae.

"Heh. Kau benar. Tapi, kau harus ingat aku istrimu. Aku istri pertamamu. Kenapa kau selalu tidak bisa melupakan Tiffany dan anak kalian hah! Mereka saja sudah tidak ingin di ganggu oleh kalian." Ucap Jessica sangat kesal sekali.

"Karena itu aku ingin mencarinya. Sudah cukup rumah tangga ini. Aku akan kembali pada mereka." Ucap Donghae.

"Apa maksudmu? Kau ingin meninggalkanku dan anak kita?" Ucap Jessica kesal.

"Iya. Karena kau tidak becus sebagai seorang ibu. Lihat Tiffany dia bisa menjadi seorang ibu yang adil bahkan menjaga dengan baik anaknya tapi kau tidak. Yang hanya ada dalam bayanganmu adalah kesempurnaan bukan kebahagiaan. Aku lelah." Ucap Donghae dengan nada marahnya.

"Terus saja ungkit tentangnya di depanku. Ingat Donghae. Mungkin saja dia telah mati. Dan apa? Kau akan kembali? Anakmu pasti tidak akan menerimamu." Ucap Jessica dengan pandangan remehnya.

"Apa yang kau lakukan pada Tiffany?! Apa?! Apa kau tidak tau? Aku sudah menculik salah satu bayi kembarku dengan Tiffany saat baru saja dilahirkan. Aku memberikannya padamu. Tapi, apa? Ini balasanmu?" Ucap Donghae.

"Apa aku pernah minta anak wanita itu? Aku sudah punya Mark. Aku tidak butuh jeno itu. Kenapa kau memisahkannya dengan saudara dan ibu kandungnya sendiri. Kenapa? Jadi jangan salahkan aku kalau aku tidak pernah menyukai anak wanita sialan itu." Ucap Jessica.

"Kau keterlaluan. Kau tau, aku bahkan menyuruh semua staf rumah sakit untuk berbohong dan mengatakan bayi Tiffany hanya ada dua. Aku berharap kau menyayangi jeno tapi apa? Kau membedakan antara mark dan jeno." Ucap Donghae marah sekali.

"Karena semakin hari, aku semakin mengingat wanita itu jika melihat anakmu dan dia. Jadi, jangan berharap aku akan bersikap layaknya ibu yang baik baginya. Kau tau, sudah cukup kau buat renjun menderita, dia sudah kehilangan ayah, saudara kembarnya dan juga ibunya. Dia pasti merasa sendiri sekarang." Ucap Jessica tersenyum licik.

"Apa yang kau lakukan pada Tiffany! Jawab aku Jessica!" Teriak Donghae yang lepas kendali sembari mendorong Jessica.

"Aku membunuhnya. Aku meracuninya. Kau tau, dia baru saja menjalani operasi jantung dan aku meracuninya. Sekarang anakmu itu sudah merasa sendirian bahkan dia tidak tau kalau dia punya satu adik kembar sebelum Rendi terlahir. Dia punya jeno. Tapi, dia tidak tau, dan jeno juga tidak tau. Kalau kau mengatakan siapa yang jahat disini? Maka jawabannya adalah dirimu sendiri Lee Donghae." Ucap Jessica sembari mendorong dada Donghae dengan telunjuknya.






Plak.






Donghae menampar pipi Jessica hingga Jessica mendapatkan darah di sudut bibirnya dan meringis.

"Kau tau! Kau itu iblis Jessica. Kenapa kau melakukan itu. Kalau kau marah dan kecewa maka bunuh aku! Jangan Tiffany! Kenapa kau harus membuat anakku menderita." Ucap Donghae dengan airmata yang mengalir di pipinya.

"Karena aku tidak suka mereka semua bahagia. Baik jeno ataupun renjun. Karena mereka adalah anak wanita sialan itu." Ucap Jessica.

"Jangan pernah katakan hal itu lagi Jessica. Kalau ada yang menjadi wanita sialan itu adalah kau. Kau tunggu saja surat cerai dariku." Ucap Donghae lalu pergi begitu saja tanpa menyadari kalau sedari tadi jeno bersembunyi dan menangis karena baru saja mengetahui rahasia besar tentang dirinya. Dan ternyata dia adalah anak dari ibu renjun. Anak dari orang yang dia panggil bibi saat baru saja kembali dari rumah abunya. Kenapa dia baru mengetahui semuanya setelah ibunya pergi. Kenapa dunia sangat kejam dengannya. Kenapa?

"Ibu? Apa renjun akan menerimaku kalau dia tau aku adalah adik kembarnya juga? Ibu kenapa aku harus tau disaat ibu telah tiada? Bahkan aku tidak sempat mengenal ibu. Aku bahkan tidak bisa berada disisi Hyung kembarku itu ibu hikss...hiksss.. apa yang harus aku lakukan?" Batin jeno sembari menangis dan membekap mulutnya dengan tangannya sendiri agar tidak ada yang tau kalau dia mendengar semuanya. Semua hal yang benar-benar membuatnya sangat terkejut saat ini.































Sementara itu Donghae yang mengemudi dengan sangat laju terus menangis dan bergumam maaf pada Tiffany yang ternyata sudah tiada karena kelakuan Jessica.

"Jangan maafkan aku Tiffany. Jangan pernah. Kenapa kau pergi sayang? Kenapa harus kau." Monolog Donghae dalam tangis penyesalan dan kesedihannya karena kehilangan cinta sejati yang dia sia-sia kan selama ini.


























-----------


maaf kalo ada typonya
ini khusus flashback ya

double up nih

MY BOSS, MY LOVES - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang