12

11.4K 1K 91
                                    


jaemin dan renjun kini berjalan menuju ruangan kerja mereka, semua karyawan yang bekerja saling berbisik mengenai boss nya dan asistennya. karena saat sampai di kantor jaemin memeluk pinggang ramping milik renjun.

"presdir, apa kita tidak terlalu dekat seperti ini" ujar renjun, ia malu dengan semua karyawan yang melihat nya

"hm? tidak, aku sangat nyaman memeluk mu seperti ini"

"tapi, ini di kantor, aku malu. pasti nanti banyak yang membicarakan ku"

"hei, jangan pikirkan itu sayang, jika ada yang membicarakan mu, beritahu saja pada ku"

"tapi tetap saja aku merasa tidak enak"

"biarkan saja, mulai saat ini kamu harus berusaha terbiasa dengan perlakuan ku ini" 

"baiklah, tapi bisa presdir lepaskan tangan anda dari pinggang saya?"

"jangan berbicara seperti itu padaku, sudah ku bilang panggil aku nana"

"baiklah nana tolong lepaskan tanganmu dari pinggang ku ya?" ucap renjun berusaha melepaskan tangan jaemin dari pinggangnya

"tidak akan, lebih baik kita masuk ke ruang kerja"

renjun pasrah berjalan masuk ke ruang kerja dengan jaemin yang terus memeluk pinggangnya.

"aku akan ke meja ku, jangan terlalu lelah" ujar jaemin

"iya, sudah sana kamu ke meja kerja mu" usir renjun, pandanganya kini fokus terhadap berkas di mejanya





Cup





renjun membelakakan matanya, ia menatap horor ke arah jaemin, sementara jaemin malah terkekeh melihat renjun yang menatapnya

"jangan seperti renjun, kamu jadi bertambah imut"

"kenapa mencium ku!" protes renjun

"maaf maaf tapi aku tidak bisa menahanya, terlebih lagi aku sedang membuat mu mencitaiku"

"tapi tetap saja, aku malu nana"

"tidak apa, lagi pula hanya ada kita diruangan ini"

"sudah, sana ke meja mu" usir renjun, lalu  kembali fokus pada berkasnya





Cup





jaemin sengaja kembali mencium renjun, lalu dengan segera menuju meja kerjanya.

"NANA!" kesal renjun

"hahaha maaf maaf, jangan marah hm" ujar jaemin dari meja kerjanya

"terserah!"

jaemin tersenyum, ia senang karena renjun mulai memperlihatkan sifat aslinya pada dirinya dan renjun sudah tidak terlalu sedih atas kepergian ibunya walau masih meninggalkan bekas yang mendalam bagi renjun.





































jaemin dan renjun mengerjakan berkas masing masing walau ada saat dimana mereka bercerita bersama, juga jaemin yang menjahili renjun.

sampai akhirnya mereka selesai dengan berkas mereka, tepat waktu makan siang mereka selesai dengan kerjaan mereka, renjun meregangkan badanya yang sedikit terasa pegal.

"renjun" panggil jaemin

"kenapa?" sahut renjun menatap jaemin dari sedikit kejauhan

"ingin ke pantai?" tawar jaemin

MY BOSS, MY LOVES - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang