48

4.3K 459 16
                                    


Jaemin yang masih berada di kantornya terus memikirkan perkataan bodyguard dari suami mungilnya itu. Diapun langsung mengirimkan pesan pada seseorang lalu pergi.

Saat keluar dari ruangannya. Diapun bertemu dengan Jake asistennya itu.

"Presdir Na? Ingin kemana?"

"Saya ada urusan sebentar." Ucap jaemin datar

"Baiklah."

Lalu jaeminpun pergi dan dia segera melajukan mobilnya menuju perusahaan Lee, dia rasa tempat paling bagus untuk melakukan penyelidikan hanya di perusahaan sahabat sekaligus iparnya itu.






































Beberapa menit kemudian, jaemin sampai dan langsung masuk kedalam ruangan jeno tanpa mengetuk pintu sama sekali.

Jeno kaget melihat kedatangan jaemin, tapi sedetik kemudian dia hanya bersikap biasa saja karena sudah sangat terbiasa dengan tingkah dari sahabatnya itu.

"Ada apa jaem?"

"Aku sengaja kemari karena ada seseorang yang aku undang kemari."

"Siapa?" Penasaran jeno.

"Nanti kau juga akan tau sendiri."

"Jangan bilang ini hyungku."

"Tentu saja tidak. Dia sedang ada dirumah ngomong-ngomong."

"Aaa."


Tok....tok...tok...


"Ya masuk."


Ceklek.


"Kun Hyung?" Kaget jeno melihat seseorang yang sangat dia kenal. Yah, dia adalah sepupu jeno secara tidak langsung. Jeno juga baru mengenalnya karena saat itu renjun lah yang mempertemukan mereka berdua.

"Kenapa kau memanggil Kun Hyung, jaem?" Ucap jeno bingung melihat kearah sahabatnya itu.

"Kun Hyung, duduklah." Ucap jaemin lalu pria bernama Qian Kun itupun duduk.

"Sekarang kau butuh bantuan apa jaem?" Ucap Kun penasaran.

"Aku tau Hyung adalah hacker handal. Dan hyung tau, aku sekarang tengah dimata-matai bersama dengan renjun. Aku tidak mau terjadi apapun pada renjun dan calon anak kami. Aku tidak mau dia kenapa-napa, tidak masalah kalau aku yang kenapa-napa tapi jangan dia dan calon anak kami." Ucap jaemin.

"Jadi? Kau ingin aku mencaritahu siapa?"

"Jake. Asistenku. Aku tau dari bodyguard renjun, Leon. kalau Jake mungkin adalah suruhan orang yang ingin mencelakai ku ataupun renjun." Ucap jaemin.

"Sudah ku duga, Leon tidak akan mungkin tinggal diam. Mark, jalan permainanmu akan segera tamat, karena kau berurusan dengan keluarga yang salah." Batin Kun.

"Jadi? Bagaimana Kun Hyung? Kau bisa bukan? Biar bagaimanapun aku hanya punya renjun Hyung satu-satunya. Aku tidak mau kehilangan saudara sepertinya." Ucap jeno.

"Aku akan melakukannya. Bahkan lebih dari yang kalian minta. Karena apa? Karena aku tidak ingin adikku kenapa-napa. Dan kau juga jangan bodoh Na Jaemin, adikku hanya punya kau sebagai tumpuan hidupnya. Jika kau kenapa-napa juga akan membuatnya tidak bisa hidup dengan benar di dunia yang kejam ini. Sebenarnya, dunia yang kejam ini sangat tidak cocok dengan adikku. Tapi mau bagaimana lagi, setidaknya dia punya kita semua." Ucap Kun tersenyum licik karena sekarang dia tau yang harus dibasmi segera adalah dalangnya bukan malah bawahannya.

"Kau benar Kun Hyung. Jaem. Aku mohon jaga hyungku selalu." Ucap jeno.

"Kau tenang saja." Ucap jaemin.

"Mari kita lihat kematian mu Mark." Batin Kun.




























_______________




























Renjun terlihat sedang sangat bosan dan hanya menekan tombol remot karena dia hanya bersama dengan Leon saja.

"Leon?"

"Iya ge?"

"Aku sangat bosan sekali. Apa ibu masih lama perginya?"

"Mungkin Gege. Aku juga tidak tau." Ucap leon lalu tersenyum karena gegenya itu benar-benar tidak pernah berubah sama sekali.

"Aaaaaaa, aku sangat bosan sekali." Ucap renjun sembari mempoutkan bibirnya lalu melihat kearah jam tangannya.

"Nana juga masih lama pulangnya." Ucap renjun cemberut lalu diapun mengambil ponselnya untuk mengirimkan pesan pada Haechan agar dia datang kerumahnya itu tapi Haechan tidak bisa karena sedang bersama dengan orangtuanya.

"Kau perlu sesuatu ge?" Ucap leon.

"Tidak. Aku akan menghubungi jaemin saja." Ucap renjun lalu mengetik nama suaminya dan mendealnya.

"Iya sayang? Ada apa?" Jawab jaemin yang ternyata berada dijalan.

"Aku sangat bosan. Kau dimana?"

"Aku sedang berada dijalan. Baiklah, karena kau bosan maka bersiap-siaplah aku akan segera menjemputmu."

"Kita akan kemana?"

"Ke suatu tempat yang akan sangat kau sukai. Setuju?"

"Hmm. Baiklah. Cepat kembali " Ucap renjun lalu mematikan ponselnya dan berlari menuju kamar dan itu membuat Leon harus terus mengikuti gegenya itu untuk menjaganya.
























Beberapa menit kemudian, terlihat renjun dan leon tengah menunggu kedatangan jaemin di depan mansion mereka. Lalu mobil jaeminpun sampai.

"Ayo." Ucap jaemin menurunkan kaca penumpang.

"Hmm." Ucap renjun tersenyum lalu segera masuk ke sebelah pengemudi.

"Leon kau dirumah saja. Suamiku aman bersamaku." Ucap jaemin tersenyum.

"Baik." Ucap leon lalu membungkuk dan mobil jaeminpun keluar dari pekarangan rumahnya.

Tepat disaat bersamaan ponsel Leon berbunyi.

"Iya ge?"

"Ayo kita mulai sekarang."

"Baiklah. Dia sudah masuk perangkapmu?"

"Tentu saja. Di tempat biasa. Aku tunggu. Ini sudah saatnya semua berakhir."

"Hmm."





















-----------

Maaf kalo ada typo~

MY BOSS, MY LOVES - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang