55

4.2K 416 1
                                    

Renjun dan Rendy saat ini tengah berada di ruang tengah. Setelah semua pengakuan dari adiknya itu, renjun benar-benar mendiami jaemin karena dia menganggap jaemin berbohong padanya padahal kan jaemin baru tau juga. Memang hormon bumil gak bisa di kontrol sama sekali.

"Gege?" Ucap rendy.

"Hmm?"

"Gege masih marah sama jaemin Hyung?"

"Hmm. Dia berbohong sih sama Gege tentang kamu. Biarin aja dia." Ketus renjun.

"Tapi jaemin Hyung gak bohong kok Gege, dia juga baru tau. Dia juga yang mengatakan kalau aku harus segera memberitahu Gege."

"Kamu gak lagi bersekongkol dengannya kan?"

"Tentu saja tidak Gege."

"Baiklah. Kamu tunggu disini sebentar." Ucap renjun lalu diapun pergi menghampiri jaemin yang masih berada ditaman belakang bersama dengan Kun.

Saat berada dihadapan suaminya itu, renjun hanya menatapnya lalu menatap tajam kearah Kun.

"Kun ge kau sudah bisa pergi." Ketusnya dan Kun hanya tersenyum lalu berdiri untuk mengusak kepala adik sepupunya yang semakin menggemaskan itu.

"Gege! Rambutku jadi berantakan." Kesal renjun dengan wajah yang memerah menahan amarahnya. Kun yang melihat hanya tersenyum lalu pergi meninggalkan keduanya.

"Ada apa hmm?" Ucap jaemin sembari memeluk pinggang istrinya dan menatapnya.

"Nana mianhe." Ucap renjun lalu duduk dipangkuan suaminya itu dan menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher yang lebih besar.

"Untuk apa sayang?" Ucap jaemin sembari mengelus punggung sempit suaminya itu.

"Karena tadi aku gak percaya sama Nana." Ucap renjun yang teredam karena menyembunyikan wajahnya dan jaemin hanya tersenyum melihat kelakuan renjun yang sangat menggemaskan saat hamilnya itu.

"Tidak apa. Nana mengerti." Ucap jaemin tersenyum.

"Makasih Nana." Ucap renjun lalu menyamankan dirinya di pangkuan jaemin.

"Kalau begitu ayo sekarang kita ke dokter untuk kontrol kandungan kamu. Ayo." Ucap jaemin tapi renjun tidak mau berdiri dari pangkuan jaemin.

"Aku tidak mau berjalan lagi Nana. Berat." Keluh renjun dan jaemin hanya tertawa. Memang benar adanya. Sekarang kandungan renjun sudah berusia 5 bulan itulah yang membuat renjun gampang lelah.

"Baiklah. Seperti itu saja. Nana akan menggendong kalian." Ucap jaemin lalu berdiri dan menggendong renjun dengan sangat hati-hati agar tidak menekan perut renjun lalu pergi.































At. Hospital

Renjun dan jaemin sekarang telah berada di ruangan dokter Cho dan mereka melihat renjun yang sedang melakukan usg.

"Lihat, bayinya sangat sehat sekali. Cukup bagus untuk kesehatan bayi nya." Ucap dokter Cho dan jaemin sangat senang begitu pula dengan renjun karena dia merasa sudah menjadi ibu yang baik untuk anaknya yang belum terlahir ini.

"Nyonya Na sangat baik dalam menjaga kandungannya. Saya harap calon bayi dan ibunya akan sehat-sehat terus sampai hari kelahiran." Ucap dokter Cho.

"Makasih dok." Ucap renjun lalu diapun dibantu turun oleh jaemin dan menerima vitamin tambahan dari dokter Cho.
















Sementara itu, jeno dan Haechan telah berada di kediaman Na dan tidak melihat adanya jaemin, renjun, Yoona dan Siwon. Yang mereka berdua lihat hanya Rendy, dan Kun.

"Hyung? Rendy? Dimana yang lain?" Ucap jeno bingung sedangkan Haechan hanya memandang Rendy karena dia sudah tau dari suaminya itu mengenai Rendy.

"Mami yoona dan papi Siwon pergi tadi, jaemin dan renjun sedang ke dokter untuk kontrol kandungannya." Ucap Kun.

Rendy hanya diam tapi karena dia merasa tidak nyaman dengan pandangan Haechan yang sangat intens, akhirnya diapun berdehem.

"Ada apa Rendy?" Ucap jeno bingung.

"Hyung? Kenapa suami mu melihatku seperti itu?" Ucap Rendy.

"Echanie. Jangan seperti itu pada adikku." Ucap jeno sembari mengelus kepala Haechan.

"Aku tidak bermaksud seperti itu Nono. Hanya saja aku senang akhirnya keluarga kalian benar-benar lengkap. Tapi, apa ayah Donghae sudah tau?" Ucap Haechan.

"Hmm. Ayah sudah tau Hyung" Ucap Rendy.

"Syukurlah. Setidaknya sekarang semuanya sudah berakhir. Kasihan renjun selama ini." Ucap Haechan.

"Hmm. Aku juga senang untuk hal itu." Ucap jeno mengangguk begitu pula semuanya.

Tak lama setelah itu, jaemren pun pulang dan melihat nohyuck yang berkunjung, renjun langsung mendekat dan memiting leher jeno.

"Gege? Ada apa ini?" Kaget jeno.

"Ayo mengaku sekarang Lee. Kau juga tau mengenai Rendy lebih dulu bukan?" Ucap renjun kesal.

"Iya gege, tapi aku juga baru tahu semalam sama dengan jaemin. Kenapa hanya aku yang kau siksa?" Ucap jeno mendramatisir keadaan.

"Apa kau berpikir aku akan rela menyiksa ayah dari anakku? Hah?! Aku tidak bisa." Ucap renjun lalu melepaskan tangannya dan berlari kearah jaemin saking malunya sampai menyembunyikan wajahnya pada dada bidang suaminya itu.

"Kau sekarang malu renjun?" Ucap haechan bingung dengan perubahan hormon bumil.

"Hmm." Ucap renjun mengangguk dan jaemin tersenyum lalu mengelus punggung suaminya itu.

"Wah, sepertinya hamil memang memiliki hormon sedikit mengerikan." Ucap Haechan.

"Aku mendengarmu nyonya Lee." Ucap renjun datar.

"Baguslah. Ayo kita bicara di taman belakang saja." Ucap Haechan lalu menarik tangan renjun hingga pelukan jaemren terlepas dan membawa renjun ke taman belakang.

"Mereka benar-benar menggemaskan." Ucap Kun.

"Hyung benar." Ucap ketiganya.

"Lalu? Kenapa dengan wajah Hyung?" Ucap Rendy menatap jeno bingung.

"Kau ada masalah jeno?" Ucap jaemin yang telah duduk begitu pula dengan jeno.

"Hmm. Ini tentang suamiku itu."




























---------

Maaf kalo ada typo

MY BOSS, MY LOVES - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang