Hari ini, jeno dan donghae akan bertemu dengan keluarga haechan.
Setelah pulang dari makam, jeno meminta donghae untuk bertemu orang tua haechan keesokan harinya, di rumah haechan.
Jeno dan donghae kini berada diruang keluarga milik orang tua haechan.
"Jadi kedatangan jeno kesini untuk meminta izin untuk menikahi haechan" ucap jeno menatap kai dan krystal
Haechan ada di samping krystal, ia hanya menyaksikan kekasihnya meminta restu dan izin pada orang tuanya. Ia yakin pasti orang tuanya akan sangat setuju
"Kami mengizinkan mu, jeno. Kami percaya pada mu untuk menjaga anak kami" ucap kai
"Benar, dari awal bunda sudah setuju jika haechan dan kamu menikah" ucap krystal menimpali kai
"Lalu bagaimana dengan ayah mu?" Ucap kai menatap donghae
"Ah, saya tentu saja setuju. Jeno sudah pernah meminta saya untuk bertemu dengan kalian tapi karena ada urursan yang tidak bisa saya tunda jadi saya tidak bisa bertemu dengan kalian" jelas donghae
"Bagaimana haechan? Kau menerima jeno?" Ucap kai
"Aku..."
Jeno menunggu Haechan menjawab pertanyaan kai, ia yakin jika haechan akan menerima lamarannya tapi tetap saja tiba tiba ia menjadi gugup
"Aku... menerimanya"
Jeno bernafas lega, rasa gugupnya kini telah hilang.
"Terimakasih haechan, aku akan berusaha untuk menjadi suami yang baik untuk mu" ucap jeno
"Untuk tanggal pernikahanya, tanggal berapa yang cocok untuk mereka?" Ucap donghae
"Bagaimana jika 3 hari lagi?" Saran jeno
"Bukankah terlalu cepat? Banyak yang harus di persiapkan" ucap krystal
"Semua sudah dari lama jeno siapkan, jeno bahkan sudah membangun rumah untuk jeno dan haechan nanti"
"Lalu untuk tempat, cincin, dan kartu undangan?"
"Untuk tempat, jeno memilih pantai dan cincin, haechan dan jeno sudah memilih"
"Jadi kurang kartu undangan dan tuxedo untuk kalian?"
"Tuxedo sudah, hanya perlu kartu undangan"
"Yasudah, jika kalian memang sudah siap, bunda setuju"
"Terimakasih bunda, ayah" ucap jeno
"Tentu, jaga haechan, jika tidak ayah akan mengambilnya lagi" canda kai
"Tentu ayah, jeno akan menjaga haechan"
"Yasudah, lebih baik kalian pergi keluar" ucap kai menatap jeno dan haechan
"Haechan di usir?"
"Bukan begitu, tapi ayah ingin kalian berbicara berdua"
"Yasudah, ayo jeno"
Jeno mengangguk dan mengikuti haechan.
Jeno dan haechan kini berada di taman belakang milik keluarga haechan.
Mereka duduk di pinggir kolam, kaki mereka masuk ke dalam kolam.
"Aku tiba tiba menjadi gugup" ucap haechan
Jeno paham, haechan pasti gugup apalagi haechan akan menjadi suaminya.
"Tak apa, kita akan jalani bersama sama. Aku akan selalu ada" ucap jeno tersenyum hangat pada haechan
"Mungkin kamu akan lebih manja dari sebelumnya" ucap haechan
"Hei itu wajar, dari pada aku bermanja pada orang lain"
"Berani melakukanya, aku potong kejantanan mu" ancam haechan dengan tatapan sinisnya
"Hei... aku tak akan melakukanya lagi pula aku ada dirimu" ucap jeno memeluk haechan dan meletakan dagunya pada pundak haechan
"Awas saja"
"Iya sayang, aku hanya milik mu"
"Jeno..."
"Hm?" Sahut jeno
"Ingin cium" ucap haechan menunduk
Jeno terkekeh lalu menarik dagu haechan, ia menempelkan bibirnya pada haechan.
Ciuman tulus karena rasa bahagia.
Jeno melumat bibir haechan dengan lembut, ia dapat melihat haechan memejamkan matanya.
Jeno tersenyum tipis disela sela ciuman. Tanganya menarik tengkuk haechan untuk memperdalam ciumannya dan
Haechan mengusap pipi jeno."Aku mencintai mu" ucap jeno melepaskan ciuman dan menyatukan kening mereka
"Aku juga mencintai mu"
---------
Maaf kalo ada typo
Haduh... ga tau nulis apa
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BOSS, MY LOVES - END
FanfictionMengenai HUANG RENJUN yang terpaksa menggantikan posisi kembaranya yang tiada karena sebuah kecelakaan untuk menjadi asisten pribadi seorang NA JAEMIN Lalu bagaimana kelanjutan kisah keduanya? Apa mereka hanya akan sebagai atasan dan bawahan? atau...