7. Liga Gapi

62.9K 9K 3K
                                    


Beberapa hari berlalu, kini acara puncak yang telah ditunggu tunggu pun digelar di gedung olahraga. Pagi ini, mobil Zea terparkir ditempat parkir GOR, Abel, Luna, dan Aeris turun secara bersamaan dari mobil Luna. Baru saja turun, mereka telah disambut oleh banyaknya makanan yang tersedia disini. Aeris baru saja akan menghampiri es chocolate namun Luna menarik tangannya.

"Diem dulu! Rame nih, nanti ilang lo," ujar Luna.

Aeris melihat sekeliling, ia melihat lihat semua makanan yang tersedia dan memilih milih makanan yang akan ia beli untuk menonton pertandingan. Serius acara ini adalah acara yang paling seru. Aeris selalu menanti acara Liga Futsal ini.

"Udah Ze?" tanya Abel.

Zea mengangguk. Orang yang tak ikut berpartisipasi mengenakan pakaian kaos seragam yang dimiliki masing masing kelas serta mengenakan rok abu sebagai bawahannya. Kelas 12 Mipa 2 menggunakan baju kela mereka yang berwarna hijau army dengan tulisan "SIANIDA" yang memiliki arti "SI anak mipa dua".

Aeris dihadapkan oleh beberapa pilihan makanan. Gadis itu memilih ice chocolate serta kentang goreng. Mereka berempat memiliki pesanan yang sama. Abel memeriksa ponselnya ketika melihat updatean terbaru dari instagram Official Gapi. Disana terlihat bagaimana cuplikan persiapan Liga digelar, terdapat foto beberapa perwakilan futsal ketika mendengar pengumuman.

"Anjir, Altarel bengong aje ganteng anjir," ujar Luna, ia menunjukkan ponselnya pada Aeris.

Aeris tak memberi tanggapan. Gadis itu mengedarkan pandangannya menuju salah satu gerombolan dengan baju berwarna dasar hijau. Itu adalah perwakilan kelasnya dengan baju berwarna hijau. Pesanan mereka selesai dibuat, mereka mengambil dan membayar makanan mereka masing masing. "Mau masuk langsung atau jalan jalan dulu?" tanya Luna.

" Jalan jalan dulu kali ya, didalem masih cek sound tuh," ujar Zea.

Mereka melanjutkan perjalanan di luar gedung olahraga yang cukup luas ini. Aeris terlihat anteng memakan kentang ditangannya. Dalam perjalanannya ia tak ikut mendengarkan teman temannya bergibah ria karena didalam pikirannya ada sesuatu yang mengganjal. Sudah beberapa hari sejak Altarel mengantarnya pulang, mereka tak lagi akrab. Jika bertemu disekolah, Altarel lebih banyak diam.

"Apa dia marah gara gara gue kembaliin jaketnya?" gumam Aeris. Ia menyedot es chocolate ditangannya.

Aeris masih berkelana dengan pikirannya sendiri. Gadis itu selalu saja begitu jika sedang berjalan. Ketiga temannya sudah jauh didepan. Abel meraba raba space disebelahnya, ia melotot saat tak menemukan tangan Aeris di sebelahnya.

"Bocil gue?!" teriak Abel, gadis itu melihat kebelakang. Ia tercengang ketika melihat Aeris menabrak seseorang dengan pakaian futsal berwarna hitam dengan sedikit tambahan aksen hijau yang sangat terlihat keren.

"Omaygat, Aeris....keseringan nabrak orang tuh anak," ujar Luna.

"Itu bajunya kelas Altarel bukan?" tanya Zea.

"ITU ALTAREL ANJROTT!!" teriak Abel histeris.

Altarel sedikit terkejut ketika dadanya ditabrak oleh seorang perempuan. Asal mulanya, ia sedang berjalan dari arah gedung olahraga menuju keluar, Altarel memang sedang memperhatikan ponselnya, ia tak begitu terkejut ketika melihat Aeris menabraknya. Itu sudah biasa terjadi.

Aeris mendongak menatap Altarel, rambut laki laki itu terlihat sedikit berantakan. Demi Tuhan Aeris ingin sekali berteriak akibat terpana akan pesona Altarel yang dapat dikatakan nembus jantung.

"Kebiasaan," omel Altarel pada Aeris.

Aeris memandang kearah teman tmannya yang sudah jauh didepan sana dan mereka semua sedang menatap kearahnya dan Altarel. Aeris mengendus aroma parfum Altarel yang sungguh membuatkan sedikit tertarik untuk terus menghirupnya. Laki laki itu menyerngitkan alisnya ketika Aeris masih diam didepannya.

ALTAREL versi 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang