kalian yang udah sempet baca ulang,
udah keberapa kali nih?🤩🤩6k komentar + 7k vote pasti bisa dongg🤩❤️
••••
Altarel sampai di tempat tujuannya. Disana sudah ada teman temannya serta Adriel yang seperti di intogasi alias dalam pengawasan teman temannya. Anak itu nekat datang sendirian. Laki laki dengan jaket coklat bertuliskan Salvathrucaa itu duduk santai sambil memakan kacang di atas meja. Altarel menghampirinya kemudian menarik kerah seragamnya agar turun dari tempat duduk nya itu.
Adriel langsung tertawa singkat. Ia mengambil minumannya kemudian meminumnya dengan santai walaupun Altarel sudah mencengrak kerah seragamnya. "Santai, bro..." ujarnya. Ia mengulurkan tangannya dihadapan Altarel.
Altarel mengerutkan kenngnya. Teman temannya juga memperhatikan kondisi sekitar takut takut ada orang yang bersembunyi yang ternyata sudah disiapkan untuk mengepung mereka. "Berani amat lo kesini sendirian. Bosen hidup?" tanya Altarel.
"Galak amat lo. Gue kesini karena mau ngasi tau sesuatu."
Altarel menekuk alisnya. Ia tak percaya dan banyak keraguan mengenai Adriel yang datang kemari secara baik baik. "To the point." Adriel kembali mengulurkan tangannya. Ia menatap Altarel dengan tatapan liciknya.
"Gue mau damai sama lo."
Altarel tertawa meremehkan. Pengakuan lucu itu membuatnya sangat ingin tertawa. Adriel tak mungkin menyerah begitu saja. "Gue bakal berhenti buat semena mena sama siswa sekolah. Tapi gue mau lo gabung sama Salva."
Dugaannya benar. Pasti ada syarat. Setelah apa yang ia lakukan terhadap Adriel, anak ini masih berani mengajaknya bergabung. "Setelah apa yang gue lakuin ke lo, lo masih berani nawarin gue gabung? Nggak takut gue bunuh?" tanya nya sambil meremahkan.
Adriel masih terdiam. Ia tak mengatakan lebih jelas apa alasannya. "Gue nggak akan ngulangin apa tawaran gue. Cari gue besok disekolah buat kasi tau jawaban lo. Kalo sampe jawaban lo nggak memuaskan, gue cari kemanapun cewek lo pergi." Adriel naik ke atas motornya ketika melihat Altarel mulai memanas.
Altarel menendang motor Adriel hingga terjatuh bersama dengan orangnya. Kakinya terjepit motor namun ia berusaha untuk bangun. "Berani lo gangguin dia. Gue buat lumpuh lagi lo bangsat!!" teriaknya sambil mencengrakm kerah seragam Adriel.
"Baik paduka yang mulia, hahah!" Adriel tak terlihat gentar. Sepertinya sebagian jiwanya terganggu hingga membuatnya hilang kontrol atas pemikirannya. Ia lupa bagaimana rasa sakit ketika penyembuhan kakinya, ia bahkan tak memikirkan Lana. Ia hanya takut kehilangan ketika semua itu berada didepan mata, ketika jauh, ia tak mengingatnya sama sekali.
"Jangan sampe Lana tau apa urusan lo sama gue. Kalo sampe dia tau, gue cari tuh yang namanya Aeris." Adriel mengenakan helmnya kemudian menggas motornya lalu pergi dari sini.
Altarel masih terdiam dan mengamati semuanya. Ia menghela napasnya kemdian mengusap wajahnya dengan frustasi. Teka teki apa yang ada dibalik tawaran ini? Jika Adriel berjanji tak lagi mengganggu siswa lain, mengapa ia tetap mengajak Altarel untuk bergabung.
Altarel berdecak karena ia siswa baru yang tak mengerti banyak hal tentang cerita sekolah itu. Ia harus menanyakannya pada Lana, namun Adriel melarang nya untuk memberitahu Lana. Ia hanya memiliki satu kesempatan yaitu Abdy. Entah apa lagi yang direncanakan Adriel beserta geng tak berguna nya itu, Altarel harus lebih berhati hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTAREL versi 2
Fiksi RemajaALTAREL versi 2. Tokoh, latar, alur, tema, serta garis besar cerita sama. Hanya beberapa bagian cerita yang ditambah dan yang kurang berguna dikurangi. happy reading!