32. Preman Galang Pertiwi

56K 6.6K 3.8K
                                    

"Maaf ya. Aku bukan orang baik. Aku bukan cowok baik yang bisa kamu banggain atau kamu contoh. Kerjaan aku cuma buat kamu khawatir sama kecewa."
-Altarel.


3,5k komentar for next okayy 😙🥳

•••••

Para laki laki sedang duduk dengan santai di tangga dekat lapangan. Dengan tiba tiba, bola basket melayang mengenai dadanya. Akibat lemparan yang keras dan tiba tiba itu membuat Altarel tak siap siaga menangkap dan akhirnya dadanya terhantam bola. Ia meringis kecil kemudian melirik kearah sang pelaku yang menghampirinya.

"Yang bener lo main bola! Ring disana lo tembak kesini!" cibir Dirga.

"Maaf kak. Nggak sengaja." Cowok itu menerima bola yang dilemparkan Altarel. Ia langsung meminta maaf karena tahu dirinya salah. Altarel tak mengenali orang itu sebagai anggota angkatannya, sepertinya adik kelas.

Altarel mengangguk mengiyakan karena anak itu terlihat sopan. Ia selamat dan kembali menghampiri teman temannya ketengah lapangan. Altarel tersenyum miring memperhatikan beberapa gerombolan perempuan primadona lewat dihadapannya. Para gadis gadis itu sengaja melirik kearahnya lalu engibaskan rambutnya yang membuat geng Altarel menjadi riuh.

"Lo kagak udah ikut ikutan Rel. Ini jatah kita, Aeris tuh ngamuk," ujar Dion.

Altarel melirik sekitar kemudian kearah belakang. "Aman. Dia gak ada," gumamnya. Altarel bersiul untuk menggoda mereka yang dengan sengaja berhenti didepan mereka. Mereka terlihat bingung harus memilih yang mana karena temen teman Altarel tak kalah keren walaupun sifat mereka yang pecicilan.

"Jangan liat liatin yang paling depan neng. Udah ada pawang ntar lo dilabrak," ujar Rifki sedikit berteriak.

Salah satu dari mereka yang terkesan paling dominan perlahan mulai mendekatinya. Ia melewati Altarel lalu mendekati Dirga yang duduk di urutan tangga tepat dibelakang Altarel. "Kak Dirga, boleh minta foro bareng gak?" tanya nya dengan malu malu.

Mereka semua langsung bersorak termasuk Altarel. "Tumben gue liat Altarel di skip anjir!" gumam Dion. Dion menyemangati Dirga yang mulai bangun dengan perasaan bangga. Altarel mengajukan dirinya sebagai photografer mereka.

Dion merekam moment ini menggunakan kamera ponselnya. Disana terlihat Altarel tengah tertawa karena gaya Dirga yang kaku ketika mereka bersebelahan. "Santai anjir! Tegang amat muka lo!" ujar Altarel. Ia mengatur mereka agar lebih dekat lagi.

Altarel mulai menghitung untuk mengambil foto mereka. Setelahnya ia menunjukkan hasilnya. Sang perempuan rupanya belum puas karena dirinya tak terlihat bagus disana. "Bisa ulang gak kak, ambil nya agak ke kiri gitu," ujarnya menjelaskan.

"Woi! Lo tau gak siapa yang lo suruh fotoin?!" tanya Dion.

"Tau. Kak Haikal kan?" tanya gadis itu dengan polos.

Semua orang langsung cengo. Dion tertawa sampai tak bersuara sementara Altarel terlihat bingung. "Gue Altarel anjir!" jelasnya. Gadis itu langsung termenung. Ia memperhatikan Haikal yang masih duduk santai diatas tangga.

"Lah itu Kak Altarel..." ujar gadis itu menunjuk Haikal. Setelahnya, ia mendapat teguran dari teman temannya karena ia lupa menghafal wajah mereka. Haikal dan Altarel sama sama tampan dengan vibes mereka masing masing.

"Gue anjir Altarel!" Altarel menunjuk name tag di kemejanya dengan tulisan "Zeen Teja Altarel". Gadis itu langsung tersenyum, rupanya ia salah menempatkan posisi antara Haikal dan Altarel.

"Hehe...maaf kak. Bisa minta tolong fotoin lagi gak?" tanya nya dengan sopan. Dirga sudah siap merangkul adik kelasnya. Pertama kalinya ia mendapatkan perlakuan ini dari perempuan. Yang paling sering didatangi perempuan adalah Altarel atau Haikal.

ALTAREL versi 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang